Sumber Gambar

Film porno di Jaksel memang menjadi salah satu berita dan masalah yang sedang ramai dibicarakan. Bagaimana tidak? Kabar ini sangat mengejutkan dan cukup membuat banyak pihak bertanya-tanya bagaimana ada orang yang dengan berani membuat rumah produksi film erotis di Indonesia tanpa persetujuan dan tanpa izin.

Film-filmnya pun sudah beredar di website yang mereka buat dan bisa dinikmati oleh para penggemarnya dengan harga yang bervariatif. Ada banyak nama-nama pemeran yang beberapa di antaranya adalah model dan selebgram. Tentunya ini tidak mudah karena butuh dana yang cukup besar untuk membayar mereka dan ikut bermain di film.

Nama-nama seperti Vilry Virgiana dan Meli 3gp menjadi diperbincangkan usai disebut terlibat dalam beberapa filmnya di sini. Sama seperti yang lain, kabarnya para pemerannya akan dipanggil kepolisian untuk dimintai keterangan. Setelah sebelumnya sudah ada beberapa orang dengan berbagai peran digrebek dan langsung ditangkap oleh kepolisian.


Sumber Gambar

Membuat film tentu bukan hal yang mudah. Perlu beberapa orang untuk menjadikan film ini berhasil. Nah, setelah kita membahas nama-nama pemeran filmnya, kini saatnya kita membahas beberapa orang yang terlibat di balik layar. Dalam film, pasti ada produser, sutradara hingga kameramen. Salah satu orang yang terlibat puns empat disorot media.

Produser sekaligus sutradara dari film-film ini adalah Irwansyah. Dialah yang menjadi dalang dan menginisiasi dibuatnya film-film ini. Ia adalah mastermind yang menciptakan film-film di website yang tersedia itu. Dan kini, media tengah menyoroti masa lalu dan latar belakang dari Irwansyah yang ternyata jauh dari dunia perfilman.

Kabarnya, dulunya Irwansyah adalah seorang tukang urut. Pertama kali ia melakukan pekerjaan sebagai tukang urut adalah pada 1990 dan terus berjalan selama 13 tahun menekuni pekerjaan ini. Hingga di 2003, ia beralih profesi menjadi pemulung kertas pada 2006 hingga 2009. Di tahun 2009 lah dirinya mulai memasuki dunia entertaiment.


Sumber Gambar

Lanjut dirinya menjadi agensi dan kelas akting pada 2016 sampai 2019. Hingga pada akhirnya di 2020, ia mencoba peruntungan dengan menjadi Konten Kreator di YouTube. Keahliannya dalam hal editing dan membuat konten tidak buruk juga. Irwansyah mengaku bahwa selama ini ia belajar secara otodidak hingga dapat menciptakan rumah produksi sendiri.

Dalam rumah produksi yang dibuatnya, peran Irwansyah bisa dibilang palu gada. Ia mengerjakan banyak tugas dari mulai produser, sutradara, penulins naskah, budgeting, hingga editing. Mungkin karena keterbatasan dana membuatnya harus mengerjakan banyak pekerjaan sendiri. Tapi usahanya tidak sia-sia dengan total 120 film menjadi hasil yang luar biasa.

Melihat sepak terjang Irwansyah yang awalnya tukang urut menjadi pemilik rumah produksi tentunya cukup hebat. Ia bisa memanfaatkan momen di mana dirinya masuk dunia entertaiment dan mempelajari banyak hal dari pengalaman yang didapat. Memiliki kemauan otodidak hingga akhirnya bisa membuat film sendiri walau tidak sebagus film di bioskop.


Sumber Gambar

Sayangnya, Irwansyah malah memilih jalan yang ilegal untuk menjalankan bisnisnya. Kabarnya, sebelum terjun ke genre sensual, rumah produksi Irwansyah ini memproduksi film horor komed. Tapi karena kurang peminat, mereka pun berubah haluan demi bisa tenar dengan cepat. Dan cara ini terbukti menarik banyak orang untuk membayar demi bisa menonton film buatannya.

Tapi ya dia mengambil resiko. Dengan membuat film seperti itu, tentu resikonya ya adalah berhadapan dengan hukum. Sampai akhirnya rumah produksi yang sudah ada sejak 2022 itu harus berakhir di tangan kepolisian.



Gimana menurut kalian sepak terjang Irwansyah ini?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi