Sumber Gambar

Pemilu memang menjadi ajang yang menarik untuk ditunggu. Hal ini menjadi momen di mana kita memilih pemimpin baru. Mulai dari pejabat legislatif seperti DPR dan DPRD hingga pemimpin negara yaitu Presiden yang akan menjadi pengganti Presiden Jokowi yang sudah habis masa baktinya memimpin Indonesia.

Bahkan sejak saat ini bau-bau kampanye pun sudah tercium. Masyarakat sudah harus mempersiapkan diri untuk membuka telinga lebar-lebar dan menelan semua janji-janji manis para calon pejabat yang sudah mulai bernyanyi sana-sini. Janji-janji ini yang kemungkinan akan menentukan perolehan suara para pejabat di pemilu nantinya.

Hal ini wajar mengingat janji merupakan salah satu produk yang dijual para calon pejabat kepada warga supaya dirinya dipilih. Bukan hanya tingkat terkecil, sekelas calon presiden pun pastinya menjanjikan banyak hal supaya dirinya dipilih. Hal ini memang bukan hal baru dan mau tidak mau kita akan menghadapi hal ini setiap kali ada pemilu.


Sumber Gambar

Jika sudah tahu begini, tinggal kita sebagai masyarakatnya yang harus pintar memilah janji mana yang masuk akal dan mana yang hanya mengada-ngada. Karena banyak juga calon pemimpin yang janjinya tidak realistis dan muluk-muluk. Salah satu ketua partai dari partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Nasdem dan PKB pun ikut menyuarakan janjinya.

Amien Rais sebagai Ketua Majelis Syura Partai Ummat menjanjikan bahwa ia akan menghapus dan mematikan VPN demi bisa memberantas pornografi di Indonesia jika Partai Ummat menang di 2024. Hal ini disampaikan langsung olehnya melalui akun X pribadinya pada 8 September lalu dalam bentuk poster berisikan janji yang sudah disebutkannya mengenai penghapusan VPN di Indonesia.

Menurutnya, mematikan VPN merupakan solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan pornografi di Indonesia. Amien Rais mengaku diberi amanah dan decision maker dalam pekerjaan mematikan VPN ini. Ia berjanji nantinya pornografi akan menghilang dengan sendirinya seiring dengan tidak adanya VPN yang bisa digunakan di Indonesia.


Sumber Gambar

Kita tahu sendiri bahwa memang pornografi menjadi salah satu masalah di Indonesia. Kominfo sendiri sudah sering melakukan pemblokiran situs-situs pornografi, akan tetapi masyarakat masih bisa mengakses situs-situs tersebut menggunakan VPN. Sehingga berapa pun situs yang diblokir, selama masih ada VPN maka masih bisa diakses.

Masalahnya, apa benar mematikan VPN menjadi solusi untuk masalah ini? Apakah VPN digunakan hanya untuk mengakses pornografi? Padahal fungsi VPN sendiri adalah untuk menjaga data pribadi kita dengan mengakses situs secara anonim sehingga memberikan keamanan bagi penggunanya. Apalagi bila sedang mengakses jaringan WiFi yang dirasa tidak aman.


Sumber Gambar

TS sendiri tidak tahu seberapa dibutuhkannya VPN di Indonesia, tapi TS sendiri kerap memakai VPN untuk mengakses situs yang sedang down atau sedang mengalami gangguan. Biasanya situs yang sedang error, masih bisa diakses bila kita menyalakan VPN. Mungkin di luar sana, masih banyak lagi orang yang memanfaatkan VPN untuk pekerjaan mereka.

Menggunakan VPN untuk mengakses pornografi adalah bentuk penyalahgunaan. Semua kembali ke kesadaran masing-masing, terima saja bahwa penyakitnya memang ada di masyarakatnya itu sendiri. Bukan salah VPN-nya karena fitur ini mungkin dibuat untuk menfaat tertentu. Jangan memusnahkan pisau demi mengatasi pembunuhan, nanti pembunuhnya akan mencari alat lain.

Begitu juga dengan pornografi, TS rasa mematikan VPN bukan hal yang solutif dan pasti nanti akan ada cara baru untuk mengakses pornografi.



Gimana menurut kalian, haruskah VPN dimusnahkan demi mengatasi masalah pornografi?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi