Hi sobat kaskus,

Indonesia termasuk negara yang tidak memberikan izin pada siapapun untuk memproduksi film dewasa, baik itu perorangan pribadi, atau pun dengan management profesional.

Kasus yang bisa dijadikan contoh adalah Ariel Noah yang ditangkap karena secara sengaja merekam aktivitas hubungan seksual yang akhirnya terjadi keteledoran hingga dikonsumsi publik.

Lalu ada lagi kasus yang cukup menggegerkan masyarakat, yaitu video viral Bocah SD mereka sengaja memproduksi untuk kemudian dijual ke komunitas. Tentu pelakunya juga sudah ditangkap, hasilnya bagi para pemeran wanitanya dijatuhkan pidana pelatihan kerja selama enam bulan di Panti Sosial Rehabilitasi di Subang.

Sedangkan sang sutradara harus mendekam dibalik jeruji besi, namun seperti tak pernah kapok. Bahwa beberapa kasus yang mencuat di ranah publik, saat ini ada rumah peoduksi besar yang membuat genre film dewasa dan melibatkan orang-orang yang berpengalaman dalam dunia film.



Mereka juga menyebarkan film tersebut lewat streaming, dengan cara berlangganan mulai dari 1 hari hingga setahun penuh. Tarifnya, mulai dari Rp 50-500 ribu rupiah. Dengan perincian 1 hari membayar 50 ribu, 1 minggu bayar 150 ribu, 1 bulan 250 ribu, 1 tahun 500 ribu.

Film yang mereka produksi pun sudah cukup banyak mencapai 120 film, dan melibatkan pemeran dari berbagai profesi dari selebgram, model, hingga artis.

Tentu saja ketika Polisi membongkar kasus ini menjadi pertanyaan dasar, kenapa hal seperti ini selalu berulang. Dan motif utama tentu ekonomi, banyak demand berarti akan banyak mendapatkan keuntungan walau itu ilegal sekalipun.



Lantas kenapa Indonesia termasuk negara yang warganya paling banyak mengakses situs dewasa?

Sebenarnya India, China dan populasi dari negara dengan jumlah besar juga sama. Bisa dibilang itu sudah gen, dalam darah. Kita negara yang tingkat populasinya termasuk diantara yang tertinggi. Jadi logika nya memang aktivitas seksual dalam negara itu tinggi. Banyak bayi lahir? Pasti karena seks dong. Karena tidak semua orang punya uang untuk in vitro. Tidak perduli apa agamanya.

Agama juga tidak banyak membantu untuk segala perbuatan manusia, diluar waktu ritual resmi (ibadah) mereka. Hukuman keras dan bernuansa syariah malah menimbulkan pencarian tempat /negara baru yang bebas dari aturan keras itu coba lihat imigran Arab-Timteng di Puncak-Cisarua yang hobby Nikah kontrak siri misalnya.



Akui saja, gak pake munafik. Kita ini nanusia dan pastinya suka semua aktivitas seksual kok, baik yang visual maupun nyata. Lagipula katanya viral video asusila lokal itu malah jadi konten pemersatu bangsa kan?

Bisa dibilang Indonesia itu unik. Doyan tapi malu untuk mengakui, seperti kucing lucu yang imut tetapi garong ikan asin. Nah, apa pendapat agan tentang kasus ini?





Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2
Pic : google