Motivasiku untuk Selalu Produktif, Belajar Keteguhan dari Orang Jepang!

Beranda

...

LG ThinQ Community
Motivasiku untuk Selalu Produktif, Belajar Keteguhan dari Orang Jepang!

amekachi

11-09-2023 03:02

Motivasiku untuk Selalu Produktif, Belajar Keteguhan dari Orang Jepang!

Motivasiku untuk Selalu Produktif, Belajar Keteguhan dari Orang Jepang: Ilmuwan Jepang Belajar Bahasa Burung, Setahun Nyamar, Hasilnya Gagal Total!

Peneliti di Jepang menyamar menjadi burung raksasa selama setahun. (Twitter.com/@toshitaka_szk)

Quote:

Belajar tentang ketekunan dan keteguhan dalam berusaha, mungkin kita bisa mengambil pelajaran dari bangsa Jepang ya gansist. Mereka adalah satu-satunya negara di Asia yang dinilai oleh bangsa barat sebagai saingan hegemoni dalam menguasai dunia sekitar satu abad yang lalu, tidak ada selain Jepang bangsa Asia dipandang memiliki kekuatan besar waktu itu.

Tentu selain dari kepemerintahan Jepang juga karena kegigihan bangsa ini sendiri dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang mereka rasa waktu itu sangat kurang dibandingkan dengan kejeniusan bangsa Barat, dari mereka orang Jepang lah kita tahu bahwa orang Asia pun bisa hebat selayaknya orang Barat asalkan mau belajar dan berusaha.

Belajar dan berusaha mau itu berhasil atau tidak sebenarnya nggak terlalu penting, yang terpenting adalah pengalaman berusaha biasanya menimbulkan hasrat untuk terus mencoba berusaha hingga sampai akhirnya bisa mewujudkan keberhasilan.

Salah satu contoh mungkin bisa ditunjukkan dari kabar terbaru tentang perjuangan ilmuwan Jepang meneliti dan mempelajari bahasa burung jenis burung gelatik batu, foto aneh penyamaran yang tak membuahkan hasil sama sekali ini diunggah oleh oleh kolega sang ilmuwan itu sendiri yaitu profesor Toshitaka Suzuki ke media sosial Twitter sembari mengungkapkan bahwa temannya sudah berusaha memakai topeng burung raksasa itu selama setahun demi mewujudkan impiannya namun hasilnya nihil alias gagal total.

Quote:

Gagal total ya untuk sekarang, belum tentu besok dengan tambahan kreativitas lain bisa membuahkan hasil. Salah satu kegagalan ini dijelaskan sendiri oleh sang ilmuwan karena setiap kali dirinya berusaha mendekati burung tersebut mereka selalu memberi kicauan peringkat ke sesamanya, yang artinya itu berarti sama saja dengan reaksi burung gelatik batu saat seorang manusia tanpa menyamar berusaha mendekatinya.

Penyamaran yang terkesan lucu dan tak masuk akal, tapi sebenarnya cukup inovatif. Jepang dan ilmuwan dari negara tersebut terkenal sebagai rajanya inovasi teknologi lho gansist, disaat perang dunia kedua dahulu ketika semua negara membuat yang terbesar dan yang tercepat, seperti Jerman dengan pesawat yang tercepat Messerschmitt Me 262 atau Uni Soviet dengan artileri peluncur roket terbanyak Katyusha tapi Jepang malah membuat kapal selam induk I-400 yang bahkan mungkin negara-negara lain waktu itu jangankan untuk mewujudkannya, memikirkannya pun belum sampai.

Kalau masalah tentang begitu berkembang dengan pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Jepang sepertinya tidak bisa terlepas dari budaya mereka, pantang menyerah dan rasa malu yang tinggi.

Sangat inspiratif untuk negara atau penduduknya yang merasa lebih tertinggal dari Jepang, rasa malu dalam hal ini bukan karena cara meneliti burung gelatik batu tersebut salah ya gansist tapi malu karena belum berhasil hingga memiliki tekad kuat untuk mengulangi penelitian lagi.

Prinsip etos kerja Bushido, totalitas dan loyalitas adalah kode etik untuk mengapai segala tujuan!

Quote:

Gagal tapi terus berusaha ya intinya, di forum ini juga saya lihat kemarin banyak kaskuser buat tulisan pengalaman selama nulis di Kaskus, mungkin saya juga mau sharing pengalaman tentang jangan menyerah, putus asa atau malu kalau menulis.

Pernah beberapa waktu lalu nulis di forum otomotif tentang dokter muda di Medan yang ngamuk gara-gara diklakson oleh sebuah mobil didepannya, nggak tau kenapa kok tiba-tiba saya bawa pasal-pasal tentang suara knalpot yang berisik, bukannya yang berisik dan menganggu si dokter tersebut adalah suara bising klakson?🤣

Malu sih malu, tapi ngomong aja karena itu dalam tahap saya belajar menulis yang benar. Serta dijadikan pula sebagai pengalaman agar kalau nulis lagi diteliti kembali, sudah benar atau masih keliru topik pembahasannya.

Tentang yang kritik juga saring dulu yang benar-benar kritik membangun atau hanya menghujat, pengkritik sebenarnya manfaatnya banyak banget. Salah satu manfaat yang pernah saya dapatkan dari mereka adalah saat seorang yang saya sebut dengan Grammar Nazi alias orang yang selalu mengkoreksi tata bahasa orang lain atau gemar kritik tulisan orang tersebut mengatakan,

Quote:

Nggak bisa menulis, tiap akhir kalimat nggak ada tanda titiknya. Nah dari itulah saya baru tahu kalau tiap akhir kalimat seharusnya ditutup pakai tanda titik maupun lainnya karena sebelum itu ya nulis asal nulis saja, terima kasih Grammar Nazi!

Jepang dan Jerman adalah dua negara idola saya dalam membangun kreativitas maupun produktivitas, untuk Jerman lebih ke tingkat kepedean ya. Ini negara pede banget, saya ambil sebagai rujukan motivasi.

"Deutschland, Deutschland uber alles, uber alles in der welt"

Kata Deutschland diganti dengan kata saya atau aku, segitu saja tulisan dari saya dan akhir kata:

Hidup Jepang! emoticon-Big Grin