Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wageajiAvatar border
TS
wageaji
Berbagi Cerita Suka Dan Duka Perjalanan Haji Akbar 2022 Visa Furoda

Suasana Mina 11 juli 2022


Artikel ini ditulis oleh Aji Rizki Mewantara

Bismillah.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Izinkan saya berbagi cerita tentang perjalanan haji furoda di tahun 2022/1443H, tahun dimana yang katanya begitu istimewa. Menurut banyak orang karena ada dua hal yang menarik di musim haji tersebut. Yang pertama, tahun 2022 adalah tahun dimana merupakan musim haji yang baru dibuka kembali untuk umum setelah ditutup 2 tahun karena pandemi dahsyat. Yang kedua, haji ini adalah haji akbar. Dimana hal tersebut merupakan momen langka, karena jika ditarik mundur maka haji akbar sebelumnya terjadi di tahun 2014, 8 tahun lamanya.

Haji akbar dimaknai haji yang dimana wukufnya jatuh di hari jum'at, sehingga memiliki nilai yang sangat istimewa. Selain itu haji akbar adalah hajinya Rasulullah SAW, yang merupakan satu-satunya haji beliau sekaligus menjadi haji wada (perpisahan), dengan kata lain haji pertama dan terakhir beliau.

Musim haji sudah ditutup selama 2 tahun sebelumnya karena pandemi virus corona, membuat banyak orang menanti-nanti dengan cemas setiap akan menjelang musim haji. Sehingga begitu pemerintah setempat memberitakan bahwa musim haji 2022 dibuka kembali, banyak calon jamaah yang bahagia mendengarnya. Tak ayal banyak tokoh-tokoh besar yang turut hadir dalam momen spesial ini, adapun yang saya jumpai disana adalah Bapak Ridwan Kamil, Mahfud MD, Bima Arya, Agus Subiyanto,  Gus Miftah, Gus Yahya, Gus Ulil, Bebi Romeo, Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Syafiq Riza Basalamah, dll.

Lalu bagaimana cerita perjalanan haji ini dari sisi furoda? tak kalah istimewanya, furoda membawa kenangan suka dan duka. Kita mulai saja cerita perjalanan lengkap bagaimana jamaah haji furoda melalui hari-harinya. Semoga cerita ini dapat menjadi referensi yang baik untuk saudaraku yang sedang mencari info tentang hal ini.

Haji furoda adalah haji tanpa menggunakan kuota pemerintah, namun menggunakan jalur undangan kerajaan Arab Saudi. Sehingga mendapatkan keuntungan tidak ada antrian, langsung berangkat. Konsekuensinya biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Selain itu karena ini merupakan jalur mandiri, segala keperluan jamaah disupport oleh travel, bukan pemerintah. Sehingga fasilitas dan layanan yang didapatkan juga berbeda.

Travel yang saya dan istri gunakan adalah Dream tours, mengagendakan perjalanan dalam itinerary selama 25 hari, namun dalam prakteknya mendapat bonus 1 hari sehingga menjadi 26 hari, tanggal 3 sampai 27 juli 2022.

Diawal juni kami mendapat berita dari travel jika haji 2022 dibuka, kami sangat bahagia, karena kami mendaftar sejak 2019 dengan rencana keberangkatan 2020, namun ditunda karena pandemi. Karena hanya ada waktu sebulan sebelum keberangkatan, maka otomatis dalam waktu yang singkat kami harus berkejaran dengan waktu untuk mempersiapkan semua kebutuhan. Mulai dari memikirkan siapa yang jaga kedua anak kami dirumah selama kami pergi, urus paspor yang sudah expired, melakukan pelunasan biaya haji dengan menukar idr ke usd terlebih dahulu, belanja kebutuhan untuk 26 hari, vaksin, medical checkup, dll.

Setelah semuanya tuntas ternyata kami masih belum bisa tenang, karena visa furoda kami belum jelas kapan bisa keluar. Dan ternyata memang seperti ini dinamikanya haji furoda, istilahnya "haji deg-degan". Sebagai gambaran tetangga sebelah rumah saya berangkat dengan haji khusus/plus, visanya sudah turun sebulan sebelum keberangkatan. Namun kondisi kami mengkhawatirkan, hingga tinggal 7 hari lagi menjelang keberangkatan juga belum bisa dipastikan turun tidaknya visa tersebut. Kalo tidak turun berarti batal berangkat (lagi). Kami hanya bisa pasrah dan berdoa, karena kami yakin tiada lain tiada bukan haji adalah "panggilan". Tidak akan bisa sampai jika memang belum dipanggil. Dan akhirnya penantian kami usai sudah. Alhamdulillah, visa kami turun di H-2. Dimana secara praktek itu adalah H-1. karena ketika mendapat berita visa turun, besok sorenya harus sudah berkumpul di bandara soeta, jadwal pesawatnya besokya lagi namun dini hari jam 01:00.

Kami sangat bersyukur karena kami mendengar dari berita nasional bahwa visa furoda yang terbit hanya sekitar 50% dari calon jamaah haji furoda seluruhnya. Kemungkinan hal ini terjadi karena pemerintah setempat kewalahan handling urusan haji ini karena pertama kalinya digelar paska lama vakum karena pandemi. Menurut info dari travel, sebelum pandemi visa furoda paling cepat terbit di H - 3 minggu.

------------------------------------

Berikut adalah catatan harian kami :


Jamaah berkumpul di bandara Soetta


Hari ke-1 / Sabtu / 2 Juli / 3 Dzulhijjah
Sore, jamaah dengan kostum batik berkumpul di bandara soekarno hatta. Mendapatkan briefing dari travel. Setelah melewati imigrasi, tiba di boarding room, banyak jamaah pria berganti kostum. Melepas daleman (maaf), langsung mengenakan ihram selama di dalam pesawat. Karena rencana ambil miqat diatas pesawat, jika semua berganti kostum diatas bersamaan akan merepotkan karena ruang gerak yang terbatas. Pesawat lepas landas sekitar pukul 01:00.


Umrah wajib haji tamattu


Hari ke-2 / Minggu / 3 Juli / 4 Dzulhijjah
Pesawat yang kami gunakan Saudia Airlines, kelebihannya kami dapat menunaikan solat subuh dengan sempurna karena terdapat mushola dibagian belakang pesawat, yang dapat menampung sekitar 3 orang. Setelah mengambil miqat, tak lama pesawat mendarat dibandara King Abdul Aziz Jeddah sekitar pukul 6 pagi. Suhu sangat tinggi sekitar 45 derajat.
Perjalananan dilanjutkan dengan bus, kami singgah di berbagai kantor-kantor khusus untuk mengurus perizinan, terlihat sangat ketat untuk musim haji ini. Hal ini tidak kita jumpai ketika menunaikan ibadah umrah. Selepas itu kita tiba di hotel transit Suite Al Maqam di daerah Aziziah (pemondokan haji). Kami istirahat, makan, mengisi kembali energi. Menjelang tengah malam kami bergerak menuju Masjidil Haram, melaksanakan umrah wajib haji tamattu. Tawaf, sa'i, tahalul. Selesai di keesokan harinya jam 3 pagian.


Pemantapan haji di hotel transit


Hari ke-3-5 / Senin-Rabu / 4-6 Juli / 5-7 Dzulhijjah
Ini adalah hari penantian kami menunggu waktu wukuf haji tiba. Waktu diisi dengan pemantapan haji yang berisi tausiyah dan briefing di hotel. Jamaah tidak dianjurkan ke masjidil haram demi menjaga fisik jamaah agar tetap terjaga dengan baik untuk ibadah yang utama, yaitu wukuf di arafah nanti. Karena waktu khusus untuk ibadah di masjidil haram akan disediakan nanti setelah wukuf. Makanan di hotel transit melimpah dimasak oleh katering orang Indonesia.
Selain itu jamaah sudah mulai banyak yang  jatuh sakit, karena cuaca dan aktivitas yang cukup ekstrem. Syukurnya Dokter jaga disediakan oleh pihak travel untuk selalu stand by mengurus jamaah.
Di tanggal 6 juli, setelah subuh jamaah diajak Muthawif berjalan-jalan survei jamarat tempat lempar jumrah dan tenda-tenda di maktab mina.


Suasana mabit tarwiyah mina


Hari ke-6 / Kamis / 7 Juli / 8 Dzulhijjah
Jam 09:14, membawa koper dan bekal secukupnya, Jamaah bergerak menuju mina untuk melaksanakan mabit tarwiyah mina. Bermalam dengan diisi ibadah shalat berjamaah, zikir, ngaji, tausiyah, kemudian istirahat. Kami satu maktab dengan pak Ridwan Kamil, Gus Miftah, dll. Tenda ber-AC dilengkapi dengan sofabed single seater. Makanan besar dan kecil serta minuman dingin di maktab melimpah.


Khotbah arafah oleh Gus Ulil


Hari ke-7 / Jumat / 8 Juli / 9 Dzulhijjah
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Setelah subuh jamaah bergerak dengan bus menuju Arafah untuk melaksanakan ibadah wukuf. Tenda arafah tempat kami bernaung lebih besar dari tenda mina, untuk menampung lebih banyak jamaah. Dilengkapi juga dengan sofabed dan bingkisan, isinya ada banyak seperti payung, lalu ada juga kerikil yang telah disiapkan panitia untuk lempar jumrah.
Siangnya, jamaah menyimak khotbah wukuf yang disampaikan Gus Ulil (Ketua Lakpesdam PBNU). Sorenya, jamaah menyebar menaiki bukit-bukit di padang Arafah memanjatkan doa sendiri-sendiri atau berkelompok. Rasanya campur aduk, haru dan bahagia bisa dekat dengan Allah SWT. Sambil menunggu matahari terbena,, kami mendengar tausiyah dari Gus Miftah di depan tenda. Selepas magrib jamaah kembali bergerak menuju Muzdalifah.


Gema takbir idul adha di masjidil haram


Hari ke-8 / Sabtu / 9 Juli / 10 Dzulhijjah
Pukul 00:17, didalam bus jamaah mabit sesaat di muzdalifah, lalu melanjutkan perjalanan ke masjidil harom untuk tawaf ifadah di jam 01:50 dini hari, lanjut sampai salat subuh. Disini momen spesial dirasakan jamaah haji karena dapat mendengar gema takbir idul adha live langsung dari masjidil haram. Jamaah kembali ke hotel transit di sekitar jam 09:00, di lobby hotel jamaah mendapat siraman bunga sebagai ucapan selamat dari petugas hotel. Jamaah sudah bisa melepas ihram, mandi, istirahat. Sorenya jam 17:37 jamaah bergerak ke jamarat untuk melaksanakan lemparah jumrah aqabah, kemudian lanjut ke tenda mina untuk mabit. Total jarak dari hotel transit sekitar 1,5 km.


Lempar jumrah ula, wustho, aqobah


Hari ke-9-11 / Minggu-Selasa / 10-12 Juli / 11-13 Dzulhijjah
Jamaah melaksanakan kegiatan rutin lempar jumrah ula, wustho, aqobah. Bagi jamaah yang mengambil nafar awal 2 hari, nafar tsani 3 hari. Teknisnya setiap pagi keluar tenda mina untuk lempar jumrah, istirahat di hotel transit, lalu sorenya kembali mabit di tenda mina (kecuali hari terakhir).


Ali murah, Jeddah


Hari ke-12 / Rabu / 13 Juli / 14 Dzulhijjah
Jamaah check out dari hotel transit, menuju ke Makkah hotel fairmont. Sebelumnya jamaah dibawa travel mampir ke Jeddah, ke area belanja Ali murah dan makan bakso Udin. Perjalanan dilanjutkan melihat old city Jeddah, makam Ibu Hawa, Masjid Qisas, kemudian singgah ke restoran khas Indonesia "keraton". Perjalanan hari itu berakhir di hotel fairmont Makkah.


Jabal rahmah


Hari ke-13-16 / Kamis-Minggu / 14-17 Juli / 15-18 Dzulhijjah
Jamaah mengisi waktu dengan beribadah di Masjidil Haram. Di tanggal 15 juli pagi melakukan tawaf sunnah bersama-sama. Lalu di tanggal 16 juli, jamaah diajak ziarah kota Makkah, ke padang Arafah, jabal rahmah, jabal tsur, lalu ke ja'ronah (ambil miqat untuk umrah kedua).


Kereta gantung taif


Hari ke-17 / Senin / 18 Juli / 19 Dzulhijjah
Jamaah mendapatkan hadiah spesial dari travel, yaitu tour ziarah gratis ke kota taif. Kota yang terkenal akan syiar Rasulullah SAW. Disini unik, karena suhunya dingin, mirip di puncak. Jamaah diajak menaiki kereta gantung yang tracknya sangat panjang, mengunjungi pabrik parfum mawar, dan ziarah ke makam sepupu dan sahabat nabi, Abdullah bin Abbas.


Kereta cepat haramain


Hari ke-18 / Selasa / 19 Juli / 20 Dzulhijjah
Setelah sarapan, jamaah melaksanakan tawaf wada' (perpisahan). Sorenya check out dr hotel Makkah, menuju ke Madinah dengan transportasi kereta cepat "Haramain high speed railway". Ini juga merupakan hadiah gratis dari travel kami. Kami tiba di kota Madinah malam sekitar jam 21:00, lanjut check in di hotel Dallah Taibah.


Masjid Nabawi


Hari ke-19-21 / Rabu-Jumat / 20-22 Juli / 21-23 Dzulhijjah
Hari-hari kami isi dengan beribadah di masjid nabawi. Untuk berziarah mudah ke Nabi SAW, gunakan pintu belakang (babus salam), sepinya di jam 10:00an, hindari seusai salat wajib karena akan sangat ramai. Kami juga mendapatkan kesempatan salat jumat di masjid nabawi.


Raudah


Hari ke-22 / Sabtu / 23 Juli / 24 Dzulhijjah
Hari yang dinantikan, kunjungan official ke Raudah. kenapa demikian? karena menuju Raudah sudah tidak mudah seperti dahulu, sejak pandemi kunjungan ke Raudah harus menggunakan izin khusus berupa tasreh atau via aplikasi yang kami coba sering "ngebug". Alhamdulillah panitia mengurus jamaah dengan baik sehingga semua jamaah mendapat tasreh dan bisa berkunjung ke raudah dengan lancar.


Baqi


Hari ke-23 / Minggu / 24 Juli / 25 Dzulhijjah
Setelah sarapan jamaah didampingi muthawwif dan muthawwifah berziarah ke ke pemakaman baqi, lanjut foto di kubah hijau, lanjut ke masjid Al-Ghamamah, Makam Abdullah bin Abdul Muthalib, Taman saqifah bani saidah.


Masjid quba


Hari ke-24 / Senin / 25 Juli / 26 Dzulhijjah
Jamaah diajak berkeliling ziarah kota Madinah, ke masjid quba, kebun kurma, jabal uhud, masjid qiblatain, masjid khandaq.


Berpamitan ke Nabi SAW


Hari ke-25 / Selasa / 26 Juli / 27 Dzulhijjah
Kami berpamitan ke Nabi SAW. Seharian kami packing, malam sekitar jam 22:00 mengeluarkan koper untuk diurus travel persiapan pulang.


Bandara Madinah


Hari ke-26 / Rabu / 27 Juli / 28 Dzulhijjah
Jam 4.30 jamaah bergerak menuju bandara madinah Prince Mohammad Bin Abdulaziz. Disini jamaah mendapat oleh-oleh Al Quran gratis dari petugas bandara. Pesawat lepas landas sekitar jam 8:00, tiba di tanah air bandara soekarno hatta jam 23:31.


Foto keluarga di Arafah


Alhamdulillah, tak terasa 26 hari dilalui disana. Meskipun jamaah silih berganti jatuh sakit, namun tak menyurutkan semangat jamaah untuk terus beribadah. Semoga artikel ini dapat menjadi inspirasi dan atau panduan bagi saudaraku yang mungkin sedang mencari info terkait furoda, semoga bermanfaat. Akhir kata, dengan segala kerendahan hati saya menyampaikan permohonan maaf jika ada hal yang kurang berkenan. Dan saya doakan untuk semua saudara muslim saya agar diberi Allah kemudahan menunaikan ibadah haji. Aamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam hangat.

Sebagai tambahan dan pelengkap, saya sertakan video perjalanan kami.

Teaser :


Full Movie :
Diubah oleh wageaji 28-07-2023 13:23
shinichindo
shinichindo memberi reputasi
1
2.1K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cerita Pejalan Mancanegara
Cerita Pejalan MancanegaraKASKUS Official
840Thread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.