Sumber Gambar

Tahun politik merupakan salah satu hal yang ditunggu banyak orang. Tahun depan menjadi salah satu tahun di mana politik akan menjadi hal menarik menjelang Pemilu 2024. Ada banyak perdebatan dan juga adu argumen yang seru tentunya. Bahkan mulai dari sekarang, plot twist dan sebagainya sudah mulai bermunculan ke permukaan.

Sudah ada beberapa partai yang berkoalisi dan membentuk kekuatan untuk berebut suara di 2024. Bahkan kadidat capresnya pun sudah ada dari tokoh-tokoh politik terkenal. Salah satu dari pasangan ini yang nantinya akan menjadi pemimpin pengganti Presiden Jokowi yang akan habis masa jabatannya pada tahun depan dan membutuhkan pengganti potensial.

Nama-nama yang sudah lama gencar diwacanakan antara lain Prabowo, Ganjar hingga Anies Baswedan. Dari ketiga capres tersebut, baru Anies Baswedan yang memiliki cawapres yang diusung dari Partai Kebangkitan Bangsa yaitu Cak Imin. Selain mereka, belum tercium nama-nama yang akan menemani kedua capres lainnya.


Sumber Gambar

Anies dan Cak Imin sendiri sudah mendeklarasikan duet-nya di 2024 pada tanggal 2 September 2023 lalu di Hotel Majapahit, Surabaya. Dengan ini, PKB yang tadinya berada satu koalisi dengan Gerindra kini bergabung dengan Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan PKS. Usai dideklarasikan sebagai cawapres, salah satu janji Cak Imin di Oktober tahun lalu kembali disorot.

Pada saat diadakannya Konsolidasi Nasional 30 Oktober, Cak Imin sempat mengumbar janjinya di hadapan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Di mana ia menjanjikan Program Rakyat 2024 yang salah satu janjinya adalah listrik gratis bagi warga yang tidak mampu. Dirinya disebut akan memperjuangkan listrik gratis bagi warga.

Pernyataan ini lantas menjadi sorotan bagi beberapa pihak. Di mana banyak yang menganggap bahwa berat untuk merealisasikan hal ini. Salah satunya datang dari seorang ekonom yang juga Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics, Mohammad Faisal. Ia menyatakan bahwa janji itu akan sulit untuk direalisasikan bahkan akan melewati jalan terjal.


Sumber Gambar

Menurut Faisal, hal ini akan berdampak pada penyesuaian struktur pembiayaan dan manajemen dari Perusahaan Listrik Negara atau PLN. Bahkan tanpa memberikan listrik gratis ke warga miskin saja, kini PLN sudah merugi. Penyebabnya tak lepas dari kontrak kerja sama dengan penyedia listrik hulu yang menyuplai listrik ke PLN.

Faisal menambahkan, sangat-sangat berat apabila harus menggratiskan listrik. Bagi dia, memberikan subsidi saja sudah cukup. Kalau harus sampai gratis, maka rasanya sulit untuk diwujudkan. Apalagi kabarnya Cak Imin sudah menargetkan bahwa akan adan 24 juta rumah tangga yang akan mendapatkan listrik gratis dengan anggaran 17,7 triulun/tahun.


Sumber Gambar

Selain listrik gratis, Cak Imin juga mengaku akan berjuang untuk menurunkan harga BBM. Terutama untuk sepeda motor dan angkutan umum. Dari semua janji-janji yang diumbarnya pada Program Rakyat 2024, Cak Imin berharap programnya ini dapat membantu masyarakat yang tengah mengalami kesulitan ekonomi di tahun-tahun mendatang.

Tentunya listrik gratis akan menjadi hal yang membahagiakan bagi banyak orang. Jika listrik benar-benar gratis, maka gugur sudah salah satu beban kebutuhan rumah tangga. Sehingga pastinya nanti akan banyak yang terbantu. Belum lagi BBM yang turun akan berdampak pada turunnya harga-harga kebutuhan yang lain.

Kini, Cak Imin sudah menjadi Cawapres. Akankah dia menepati janjinya? Itu juga kalau terpilih.



Gimana menurut kalian? Apakah listrik gratis bisa diwujudkan di Indonesia tahun 2024 nanti?

Sumber: Sumber Gambar
Tulisan dan Narasi Pribadi