Sumber Gambar

TikTok menjadi salah satu sosial media yang kini banyak digandrungi oleh orang. Hal ini karena TikTok merupakan aplikasi menonton video yang bisa dikatakan cukup praktis. Karena dengan TikTok, kita bisa menonton video dengan durasi singkat dan berpindah video hanya dengan scroll. Apalagi videonya berbentuk potrait. Cocok untuk orang malas.

Saking banyaknya peminat, TikTok kini juga menjadi ladang bagi beberapa orang untuk memiliki pendapatan. Hal ini karena memang TikTok  adalah tempat yang tepat untuk mencari banyak traffic dan juga engagement. Sehingga banyak yang memanfaatkannya untuk menjadi konten kreator atau untuk berdagang produk tertentu.

Memang dengan segala kemudahannya, semua orang bisa berkarya dan berekspresi di TikTok. Tapi kita juga perlu tahu bahwa ada batasan-batasan tertentu untuk kita berkarya di TikTok. Kita harus mengontrol konten yang ingin kita bawa di TikTok. Jangan sampai konten kita menjadi masalah dan mengundang polemik di dunia nyata.


Sumber Gambar

Kita tentunya bisa belajar dari kasus Oklin Fia dengan konten kontroversialnya. Dengan adanya kasus itu, harusnya kita bisa lebih mengontrol konten apa yang ingin kita tampilkan di TikTok. Jangan sampai konten kita malah menimbulkan masalah. Seperti dua wanita asal Aceh ini yang malah sengaja membuat masalah menggunakan aplikasi video ini.

Tepatnya di Lampaseh, Kota Bandar Aceh. Dua wanita melakukan live steraming tidak senonoh di sebuah parkiran warung kopi. Selain itu, ada juga satu pria yang terlibat di sana. Konten mereka dianggap meresahkan dan dilaporkan banyak orang ke pihak berwenang di Aceh yang kita tahu memiliki aturan yang cukup ketat.

Dalam livestreaming itu, tampak seorang pria memberikan tantangan melepas bra kepada dua wanita tersebut. Wanita itu pun menyanggupi dan menuruti tantangan tersebut. Bahkan usai melepas bra mereka, kedua wanita itu sempat pamer buah dada mereka kepada para penonton live streaming mereka di TikTok.


Sumber Gambar

Usai dilaporkan warga, kini kedua wanita itu pun ditangkap oleh Polisi Syariat Aceh. Mereka diduga telah melanggar Qanun No. 11 Tahun 2002 tentang pelaksanaan syariat Islam. Semua barang bukti beruoa dua iPhone dan satu buah Oppo diamankan pihak kepolisian dan dilakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap semua yang terlibat.

Satpol PP dan Polisi Syariat ini bisa dibilang bergerak cukup cepat usai adanya laporan dari warga melalui call center. Mereka langsung bergerak menuju TKP yang disebutkan dan menjadi lokasi live streaming buka-bukaan yang melibatkan wanita. Saat sampai di lokasi, ketiga orang yang terlibat langsung ditangkap di dalam mobil.

Pada saat ditangkap, kedua wanita itu sudah tidak memakai hijab tapi masih memakai pakaian lengkap. Hanya saja mereka tidak memakai bra, persis seperti yang mereka lakukan di dalam konten yang diadukan oleh warga. Tanpa basa-basi, semua yang ada pada saat itu langsung digiring menuju kantor dan dilakukan pemeriksaan.


Sumber Gambar

Polisi Syariah atau memiliki nama lain Wilayatul Hisbah memang merupakan satuan yang ditugaskan untuk menyelenggarakan ketentraman dan menegakkan peraturan daerah Aceh atau biasa disebut Qanun. Sehingga tercipta lingkungan yang sehat dan sesuai dengan syariat Islam. Karena kita tahu, Aceh merupakan provinsi dengan aturan Islam yang ketat.

Bahkan untuk kasus seperti ini, mereka bisa saja memberikan hukuman cambuk seperti yang sudah banyak terjadi di Aceh.



Jadi gimana menurut kalian? Hukuman apa yang pantas untuk mereka?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi