Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

surya.paloh69Avatar border
TS
surya.paloh69
Selamat Ulang Tahun Wiji Thukul, Aktivis yang Hilang Tahun '98 dan Belum Ditemukan


KOMPAS.com - Aktivis dan seniman Wiji Thukul hilang saat gejolak 1998 dan hingga kini nasibnya belum diketahui. Jika ia masih hidup, hari ini usianya akan genap berusia 60 tahun.

Wiji Thukul lahir di Kota Solo, Jawa Tengah pada 26 Agustus 1963. Ia merupakan anak tertua dari tiga bersaudara yang berasal dari keluarga tukang becak di Kampung Sorogenen, Jagalan, Jebres, Solo, Jawa Tengah, wilayah yang penduduknya didominasi oleh buruh dan tukang becak.



Nama Wiji Thukul dikenal publik berkat puisi-puisinya yang lantang mengkritik otoriterianisme Orde Baru dan tekadnya memperjuangkan hak kelompok marjinal.

Perjuangan Wiji Thukul membuatnya dihilangan paksa yang membuat keberadaanya tidak diketahui hingga kini.


Sebelum menghilang, Wiji Thukul juga menjadi buronan yang membuat dirinya harus bersembunyi dan berpindah-pindah tempat agar tidak ditangkap aparat.

Masa muda Wiji Thukul

Dilansir dari Ensiklopedia Kemendikbud, Wiji Thukul sudah memiliki ketertarikan terhadap seni sejak usianya masih belia.

Ketika duduk di bangku SD, Thukul yang dikenal sebagai penyair pelo atau cadel sudah mulai menulis puisi. Ia juga tertarik dengan dunia teater ketika duduk di bangku SMP.

Salah satu kelompok teater yang pernah ia ikuti adalah Teater Jagalan Tengah (Jagat). Selama bermain teater, ia keluar-masuk kampus di beberapa daerah, mulai dari Solo, Yogyakarta, termasuk Surabaya.

Setelah lulus dari bangku SMP, Wiji Thukul melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Jurusan Tari. Namun, ia keluar atau drop out dari sekolah ini pada 1982.

Setelah tidak bersekolah, Wiji Thukul sempat berjualan koran. Setelah itu, ia bekerja sebagai tukang pelitur setelah diajak oleh tetangganya bekerja di sebuah perusahaan mebel antik.

Wiji Thukul jadi wartawan

Thukul pernah menjadi wartawan pada 1988. Namun, pekerjaan ini hanya digeluti selama tiga bulan.

Sajak-sajaknya pernah diterbitkan di berbagai media cetak, baik dalam maupun luar negeri, seperti Pembaharuan, Bernas, Surabaya Post, Merdeka, Inside Indonesia (Australia), dan Tanah Air (Belanda).

Ia juga diberi panggung untuk tampil di Pasar Malam Puisi yang diselenggarakan Erasmus Huis, di Pusat Kebudayaan Belanda, Jakarta.



Wiji Thukul jadi aktivis

Thukul menikah dengan Diah Sujirah atau akrab disapa Mbah Sipon pada Oktober 1988, tahun yang sama ketika ia menjadi wartawan.

Setelah meninggalkan pekerjaan sebagai wartawan, Thukul terlibat dalam serangkaian aksi untuk menuntut keadilan. Salah satunya terjadi ketika ia bergabung dengan masyarakat di pabrik tekstil PT Sariwarna Asli pada 1992 untuk memprotes pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh industri.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (6/1/2023), ia juga masuk barisan demonstran Kedungombo, Sritex dan aksi demonstrasi besar di Solo.

Thukul juga mendirikan Sanggar Suka Banjir yang dijadikan ruang kreativitas bagi anak di pinggir kali yag sering mengalami banjir. Sangar tersebut menjadi alat guna melawan penindasan pemerintah dan ketikdadilan.

Wiji Thukul jadi buron

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (26/8/2023), perjuangan Thukul memperjuangkan keadilan harus dibayar mahal dengan keberadaannya yang diincar oleh pemerintah.

Menurut Budiman Sudjatmiko yang semasa Orde Baru menjadi Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik, Thukul menjadi salah satu target utama ketika rezim melakukan pembersihan besar-besaran terhadap aktivis gerakan demokrasi.

Hal tersebut dilakukan pascatragedi berdarah pada 27 Juli 1996. Akibatnya, Thukul harus berpindah-pindah kota untuk menghindari kejaran aparat.

Ia pernah bersembunyi di Salatiga, Jakarta, Tangerang, termasuk di kota kelahiranya sendiri, Solo.

Budiman menduga, Thukul menjadi salah satu korban penyapouan aktivis di Kota Bengawan.

Selain Thukul, ada pula sosok aktivis lain yang belum ditemukan hingga kini, yaitu Suyat.



Wiji Thukul menghilang

Thukul dilaporkan hilang lantaran keberadannya tidak diketahui pada 1998-2000.

Ia dikabarkan hilang usai Sipon melapor kepada Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) pada 1 April 2000 bila suaminya tidak diketahui keberadaannya.

Sipon bersama adik Thukul bernama Wahyu mengaku, terakhir kali bertemu dengan Thukul pada 19 Februari 1998. Komunikasi mereka dilakukan melalui telepon.

Munarman yang pada saat itu merupakan Koordinator KontraS mengatakan, Thukul masih diketahui keberadannya pada Maret-April 1998.

Thukul disebut bertemu dengan beberapa teman, namun kabar ini adalah informasi terakhir yang bisa diperoleh tentang si penyair.

"Hilangnya Wiji Thukul sekitar Maret 1998 kami duga berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan oleh yang bersangkutan," kata Munarman.

"Saat itu bertepatan dengan peningkatan operasi represif rezim Orde Baru dalam upaya pembersihan aktivitas politik yang berlawanan dengan Orde Baru," tambahnya.


https://www.kompas.com/tren/read/202...belum?page=all

Semoga segala amal ibadahnya d terima dan d ampuni segala dosanya.. Aamiin.. emoticon-Berduka (S)

Eh.. Ada testimoni dari mas budiman juga.. emoticon-Malu (S)



emoticon-Ngacir
luckykappa
bukan.bomat
galuhsuda
galuhsuda dan 9 lainnya memberi reputasi
10
886
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.