Sumber Gambar

Mulai memasuki penghujung bulan Agustus, tentunya kita tidak akan melupakan bagaimana berlangsungnya bulan Agustus yang begitu meriah dengan banyak kegiatan yang dilakukan. Salah satunya adalah HUT RI 78 yang sempat menjadi salah satu acara yang cukup ditunggu-tunggu oleh banyak orang di bulan ini.

Perayaan semacam upacara dan aneka perlombaan menjadi salah satu hal yang paling dinanti dan cukup membuat banyak orang kangen. Sehingga hal ini dapat memicu banyaknya warga dan masyarakat yang bersukacita sembari memperingati kemerdekaan negara. Menjadi penanda perjalanan panjang republik ini yang genap berusia 78 tahun.

Bukan hanya masyarakat yang bersukacita, melainkan para pejabat dan presiden juga merayakannya di Istana Negara. Dimulai dengan upacara bendera yang khidmat dengan dipimpin oleh Presiden Jokowi, banyak pasang mata yang menontonnya dari luar Istana atau melalui siaran televisi di rumah bersama keluarga. Hal yang sudah umum setiap 17 Agustus.


Sumber Gambar

Selain melakukan upacara formal yang serius, Istana juga sudah menyiapkan hiburan bagi para hadirin yang sudah hadir dan mengikuti upacara. Yaitu hadirnya penyanyi Putri Ariani yang menjadi penghibur di dalam acara tersebut dengan membawakan lagu berjudul Rungkad. Sehingga membuat seisi Istana berjoger mengikuti alunan musiknya.

Namun sukacita yang tampak di Istana Negara ini tampaknya ditanggapi negatif oleh salah satu tokoh politik Indonesia. Roy Suryo yang merupakan mantan Menpora di era SBY menganggap bahwa adanya acara musik itu tidak pantas dilakukan. Bahkan ia berani bilang bahwa itu telah menodai upacara HUT RI 78 yang seharusnya sakral.

Apalagi dalam lagu tersebut, menurut Roy Surya memiliki kata-kata kasar yang berbahaya dan tidak pantas dinyanyikan di acara sepenting upacara HUT RI. Ia mengkritik konsultan yang mengizinkan dibawakannya lagu Rungkad tersebut. Hal ini ia sampaikan pada saat menjadi tamu di salah satu acara di tvOne beberapa waktu lalu.


Sumber Gambar

Dan yang paling fenomenal adalah ketika para hadirin dan juga petugas upacara berjoget saat lagu tersebut dinyanyikan Putri Ariani. Kritik Roy Suryo semakin keras dengan adanya kegiatan joget bersama ini. Menurutnya, joget-joget di istana itu malah mirip dengan adegan di film G30SPKI di mana para anggota PKI menari dengan lagu genjer-genjer.

Kritik dari Roy Suryo ini lalu dibalas dengan tegas oleh Ali Mochtar Ngabilin selaku Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden. Ia menduga adanya maksud terselubung dari komentar Roy Suryo tersebut. Apalagi dalam ucapannya itu, ia membawa-bawa isu PKI ke dalamnya. Di mana memang isu PKI menjadi isu yang cukup sensitif di Indonesia.


Sumber Gambar

Ngabalin mencurigai bahwa isu PKI tersebut sengaja dicoba untuk digaungkan kembali untuk kepentingan politik. Karena kita tahu, dalam Pemilu terakhir isu soal PKI menjadi salah satu senjata orang-orang yang tidak suka kepada pemerintah untuk menjatuhkan Jokowi. Narasi PKI kerap kali dijadikan alat untuk memfitnah Presiden Jokowi.

Akan tetapi, Ngabalin hanya menganggap ucapan ini hanya sekedar bentuk sakit hati Roy Suryo terhadap pemerintah. Tidak ada maksud lain dan tidak perlu repot ditanggapi lebih jauh. Yang terpenting adalah, masyarakat sudah muak dengan isu-isu PKI yang selalu muncul di setiap adanya pemilihan umum seperti sekarang ini.

Ya, semoga kita bisa terhindar dari informasi yang salah ya.



Menurut kalian, pantaskah lagu Rungkad diputar di Istana usai upacara bendera HUT RI 78?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi