amekachiAvatar border
TS
amekachi
Menyeramkan! Akibat Sifat Kikir, Mayat Aceng Tertimbun dalam Tanah - KUNCEN

Sumber Ilustrasi Gambar







Ini kisah tentang Aceng, pemuda desa di desa Negeri di Atas Awan. Semua berjalan seperti biasanya sebagaimana rekan sesama kawula muda Aceng lainnya, meniti kehidupan dari awal untuk menggapai kesuksesan pun demikian dengan Aceng, ia giat berwirausaha membangun usaha pengepul rongsokan di desanya.

Desa Negeri di Atas Awan yang merupakan kawasan pinggiran kota ini memang terkenal memiliki banyak pengusaha dari pengumpulan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi macam botol plastik, kertas bekas, minuman kalengan. Disini pula Aceng, Rahmat dan Jaenuri tiga sekawan saat masih sekolah dulu merintis usahanya.


Quote:




Lagi ngumpul bareng sore-sore,

Rahmat: "wah, makin sukses aja usahamu Ceng?".

Aceng langsung jawab pertanyaan sahabat karibnya itu: "ya Alhamdulillah mat, rezeki anak soleh".

Rahmat: "siapa anak solehnya, Rita kan baru mengandung kemarin?" Tanyanya sambil tersenyum.

Aceng pun ikut tersenyum, tiba-tiba Jaenuri yang dari tadi diem nyletuk: "cara suksesnya gimana tuh, sebagai teman dekat kasih bocoran dong, dukun yang manjur dimana Ceng?".

Agak aneh si Jaenuri, bertanya seperti itu tanpa memperlihatkan mimik muka lagi bercanda, serius banget. Tapi kedua rekan Jaenuri itu hanya tertawa mendengar pertanyaan Jaenuri, mereka tahu sikap teman karibnya itu yang selalu tampil dengan muka tegang.


Quote:




Bisnis yang dijalani Aceng makin maju, hampir tiap hari hilir silih berganti truk-truk besar mengambil kertas-kertas bekas untuk dikirim ke pabrik kertas di kota Kudus, pun demikian dengan barang rongsokan lain.

Walau tiap hari kirim barang ke pabrik kertas di Kudus namun Aceng belum pernah sekalipun melihat pabrik kertas itu, apalagi menemui sang pemilik perusahaan peleburan tersebut, terbetik keinginan Aceng untuk mengunjungi sekalian berkenalan dengan dengan bos kertas dari Kudus tersebut.


Quote:



Beberapa hari kemudian, kegemparan warga desa menyeruak, salah satu warga yang paling kaya di desa tersebut baru saja dikabarkan tewas dalam tabrakan mengerikan di jalan pantura tepatnya kawasan Alas Roban, rumah Aceng banyak dikunjungi para tetangga dan saudara untuk menenangkan Rita yang sedang berduka.

Lain tempat, Jaenuri tampak tak terbetik kesedihan sedikitpun, tampangnya seperti sedang memikirkan bagaimana cara membuat propaganda menjelek-jelekkan sahabat karibnya tersebut, dendam kesumat dan rasa sakit hati rupanya sudah menutupi hati Jaenuri.


Quote:




Ucapan dari satu orang pun berhembus hingga menyeruak sampai segala penjuru desa Negeri di Atas Angin, kuburan Aceng jadi singit, kalau sudah lewat tengah malam warga nggak berani lewat jalan yang disamping kuburan Aceng berada, katanya ada suara-suara laki-laki minta tolong.

Berhari-hari kabar menakutkan itu dihembuskan yang bikin Rahmat mengelus dada, sebegitu bencinya kah Jaenuri dengan Aceng? Ia memang paham dengan apa yang terjadi sebenarnya dari perseteruan tak tampak dari 2 temannya tersebut.

Dari kejauhan Rahmat melihat Jaenuri memprovokasi warga "ibu-ibu, aku sebenarnya kasihan dengan Aceng, tapi mungkin ini akibat hukum dari tuhan untuk orang yang kikir, akhirnya mayat aceng tertimbun tanah".

Rahman berguman dalam hati sambil melihat Jaenuri yang lagi ngotot menjelaskan propagandanya itu: "dasar orang aneh, mayat ya tertimbun dalam tanah lah"emoticon-Big Grin

"Tidak ada yang aneh dalam hidup ini, yang aneh adalah pemikiran anda!"

#menyeramkan
#sangatseram
#terlaluseram
#bikinmerinding
#ketar-ketir


@amekachi
provocator3301
littlevan
bagasdiamara269
bagasdiamara269 dan 26 lainnya memberi reputasi
27
2.7K
98
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.