Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ShietameAvatar border
TS
Shietame
Nikah itu proses belajar
Cerita ini bermula ketika suatu hari aku dilamar oleh seseorang hampir empat tahun silam. Dimana keluarga saya dan dia sedikit banyak telah saling tau. Dia kawan abg, yg menurut abg didukung krn bertanggung jawab dg keluarga dn tipe org setia.

Ada dua faktor saya menerima lamaran, pertama katanya dia pernah kerumah dn mengenal saya, jadi ini murni lamaran dari dia ( lumayan sweet kalo menurutku). kedua keluarga mendukung dn kebetulan saya masih pendidikan dibawah naungan ortu jadi tidak ada banyak pilihan saat itu.

setelah lamaran dn tunangan. Komunikasi kami lumayan lancar, tapi kesalahan kami berdua tidak pernah membicarakan ttg masa setelah menikah dll.kami komunikasi dlm kondisi ldr. Setahun kemudian kami menikah. Noted saya dilamar juga ldr (ortunya dan tetua yg datang kerumah)

Konflik dimulai menjelang kepulangan dari ldr. Pernikahan diundur dua bulan dr rencana krn tersendat dikerjaannya disana. Setelah pulang dimulai konflik kedua, katanya dia akan umrah dulu sebelum nikah bersama ortunya krn memang masih ada sisa waktu dari bulan pernikahan. dimana saya berharap sisa waktu ini akan membicarakan ttg kehidupan setelah nikah, dn itu betul2 membuat saya kecewa dn langsung lepas tangan dg semuanya.

Tapi setelah itu semua, pernikahan tetap berlangsung.

3 bulan pernikahan masih adaptasi, tapi ada banyak perbedaan, ada banyak yg diluar bayangan.
3 tahun pernikahan adalah adaptasi terberat menurut saya hingga kini saya mengambil kesimpulan yg melegakan hati, pikiran dan mental saya sendiri. Saya mengambil hal yg bisa saya tangani dn memasrahkan apa yg tdk bisa.

Dulu yang kurasakan
1. Pernikahan itu membuat kita duduk disatu tempat dimana segala hal harus dipertanyakan. Mengapa aku harus bertanya?
2. Tidak terbukanya soal keuangan yg membuatku berpikir, kenapa ada yg bilang istri memikirkan dapur dn segala perintilan irt dan suami mencari uang biar istri tidak bercabang pikiran, ternyata tak ada uang sendiri itu tidak enak tak bebas
3. Kenapa tak pernah membuat planning masa depan?
4. Kenapa kesukaan semua orang itu berbeda beda?
5. Akan adakah liburan dan senang2 tanpa orang lain?
Sampai hal ini menimbulkan masalah dan membuatku menjalani saja kehidupan, tanpa ada tujuan dalam pernikahan.

Kini yang kurasakan
1. Tak masalah memberitahukan saja hal yg ada, walaupun tak selalu berjalan dg baik.. cari jalan tengah apapun itu.. susah memang menyatukan dua kepala, tapi yya begitulah pernikahan.
2. Tak masalah tak terbuka. Uangmu uangmu, uangku uangku. Aku cari kerja dan tak hanya dirumah. Nafkah anak selalu ditangan suami.
3. Laki2 tak terlalu suka memikirkan masalah yg belum tentu dihadapi. Tapi untuk keinginan yg perlu diskusi dn besar silakan sampaikan saja keinginan.
4. Kalo soal hobi, Aku buat yg aku suka, kamu yg kamu suka. Kalo pas bisa ditempat yg sama. Hayok.
5. Biasa untuk wanita mendambakan jalan2 dan liburan tipis tipis. Segala macam liburan diganti dg sewa rumah kos keluarga kami sendiri. Kalo diajak liburan hayok, kalo enggak juga gapapa.

Alhamdulillah lebih damai dan saling menerima. Rasanya lebih lega. Malah sekarang pingin kalo bisa program anak kedua.

Gimana dg agan agan? Ada yg relate?

Nikah itu proses belajar
Diubah oleh Shietame 10-08-2023 11:07
laeliaa
rezahebat
bagasdiamara269
bagasdiamara269 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
919
4
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread9.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.