Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mengajukan desakan kepada Polres Malang untuk segera menangkap pelaku yang menjadi pemicu kerusuhan pada laga Arema melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu di Stadion Kanjuruhan. 

Dalam pertemuan dengan Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana pada Selasa malam (22/8/2023), keluarga korban menekankan perlunya penegakan hukum serta penerapan pasal baru terkait kematian 135 orang dalam insiden tersebut.

Devi Athok, seorang anggota keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang kehilangan dua putri kandungnya dalam peristiwa tersebut, dengan tegas menyuarakan desakan ini. Ia memohon agar pemicu kerusuhan yang bertanggung jawab atas kerugian jiwa dan luka-luka dapat segera ditangkap dan diadili. Devi juga merasa adanya tekanan dari Aremania dan keluarga korban, dan ia berharap dukungan dari Aremania untuk memastikan pelaku bertanggung jawab.

Pihak keluarga juga berpendapat bahwa penerapan pasal baru perlu dilakukan dalam kasus ini. Devi Athok mengusulkan beberapa opsi pasal yang mungkin dapat diterapkan, termasuk pasal 354 yang berkaitan dengan penganiayaan yang berakibat kematian, serta pasal 172 tentang kekerasan terhadap anak-anak. Ia berharap bahwa pihak berwenang dapat menemukan pasal yang sesuai dengan karakteristik kasus ini.

Mendampingi keluarga korban, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), LBH Pos Malang, dan Tim Advokasi Tragedi Kanjuruhan (TATAK) akan terus mendukung proses hukum untuk memastikan keadilan bagi keluarga korban. Devi Athok menyatakan bahwa langkah hukum ini diperlukan untuk mengakhiri proses yang telah berlarut-larut dan memberikan keluarga korban kesempatan untuk merasakan keadilan.

Menanggapi desakan ini, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menjelaskan bahwa Polres Malang telah berupaya untuk memastikan keadilan bagi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan melalui upaya hukum yang telah dilakukan. Ia menegaskan komitmennya terhadap penegakan hukum yang adil dan perlakuan yang setara bagi semua pihak yang terlibat dalam tragedi tersebut.

Kasus Tragedi Kanjuruhan menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pihak berwenang. Keluarga korban mendorong agar tindakan hukum yang tegas diambil untuk memastikan tanggung jawab pelaku dan memberikan keadilan kepada korban dan keluarga mereka. Dukungan dari lembaga-lembaga perlindungan dan advokasi juga memberikan keyakinan bahwa proses hukum akan berlangsung secara transparan dan adil.


Info lengkapnya DI SINI