MANADOPOST.ID--Saat rakyat Indonesia sedang riang gembira menyemarakkan HUT ke-78 kemerdekaan, peternak dan pedagang, serta penikmat babi di Nusantara sedang bermuram durja.

Sebab harga daging babi sedang anjlok seanjlok-anjloknya, bak terjajah hebat, ironisnya di bulan HUT ke-78 kemerdekaan.

Pantauan wartawan, para peternak dan pedagang menjual daging babi dengan membanting harga. Di pagi hari dijual dengan Rp100 ribu dan mendapat 3 kilogram.

Saat siang jelang sore, mereka menjual dengan harga sampai Rp20 ribu per kilogram atau 5 kg dihargai Rp100 ribu.

Steven W, peternak babi menyebut rekor baru telah tercipta yakni harga daging termurah selama sejarah dan akan tercatat selama perjalanan bangsa Indonesia.

Peternak babi memang dilema. Tidak menjual mereka akan rugi besar. Karena biaya pakan ternak tidak mengalami penurunan

Tonny L mengatakan, gerakan makan babi yang dikampanyekan pemerintah terbukti tidak banyak menolong.

Para petani dan pedagang merasa iri dengan perlakukan pemerintah yang belum maksimal karena belum ditemukan solusi jitu.

Ambil contoh di Pulau Jawa, khususnya harga ayam, telur, atau sembako yang mengalami jatuh harga atau naik gila, pemerintah akan bersikap dengan mengambil langkah darurat atau operasi pasar dll.

Sedangkan peternak, pedagang ataupun pengusaha babi Indonesia, tidak diperhatikan. “Kami terjajah hebat dan minta harga babi dimerdekakan dari persoalan ini,” sembur mereka.

jawapos.com