Di Indonesia Gan, banyak sekali ditemui truk yang melanggar regulasi. Yang paling sering ditemui adalah truk yang dipanjangkan sasisnya. Jika sasisnya panjang, otomatis ukuran bak truk juga akan melar. Dengan begitu muatan yang dibawa pun bisa dua kali lipat lebih banyak dari truk biasa.

Nah, baru-baru ini saat membuka Youtube, di beranda muncul video dari Sitinjau Lauik Truck Video; dengan thumbnail truk Mitsubishi Canter (kepala kuning) yang dimodifikasi sasisnya. Sehingga truk itu tampak lebih panjang atau lebih tepatnya super panjang. Nah, dalam video itu truk tidak membawa muatan, jadi aman-aman saja saat melewati jalur tanjakan legendaris di Sumaera Barat itu.

Di beberapa video juga ditunjukkan saat Canter yang sudah dimodifikasi menuruni jalur Sitinjau dengan muatan penuh, dan berhasil melewatinya dengan aman. Meski begitu, modifikasi sasis pada truk Canter apa gak bahaya ? Meski truk ini terkenal tangguh dan andal, tapi tentu truk ini juga punya batasan.



Salah satu risiko truk yang dimodifikasi seperti ilustrasi di atas adalah patahnya sasis truk tersebut Gan, karena sasis tersebut bukan sasis asli. Melainkan sasis yang disambung sendiri. Ditambah dengan beban muatan yang berat, tentu bisa membahayakan sambungan sasis tersebut.

Tahu sendiri kan, truk asli yang tidak dipanjangin sasisnya saja muatannya ditumpuk tinggi layaknya puncak gunung. Apalagi sudah dimodifikasi lebih panjang, muatannya akan tambah banyak.

Di Indonesia, truk yang dimodifikasi tidak sesuai regulasi ini dikenal sebagai ODOL (Over Dimension Over Load).Di mana truk yang masuk kategori ODOL umumnya memang lebih panjang serta sering membawa muatan yang berlebihan. Selain membahayakan nyawa pengemudi truk dan pengendara lain, truk seperti ini juga berpotensi merusak jalan yang dilaluinya.



Itu tadi sekilas tentang ODOL, kita coba sedikit analisis truk Canter, truk ini aslinya hanya diizinkan membawa muatan 5,5 sampai 5,8 ton menurut Mitsubishi. Tapi faktanya, muatan yang dibawa pasti melebihi regulasi tersebut Gan.

Sementara itu, secara keseluruhan panjang sasis asli Mitsubishi Canter itu ada di angka 5 sampai 7 meter, tergantung variannya. Semisal Canter Euro 4 dengan kode 7 FE 84 SHDX punya panjang sasis 6 meter, sementara sasis berkode FE 84 GS Euro 4 punya panjang 7 meter. Pada sasis berkode FE 74 Long Euro 2 panjang sasisnya 7,4 meter.

Menjawab kurang panjangnya sasis Canter ini, Mitsubishi sebenarnya sudah merespon dengan membuat sasis yang mereka sebut "Extra Long" dengan panjang 7 meter. Tapi, sasis ini pun dirasa kurang panjang Gan bagi orang Indonesia. Sementara itu, sasis terpendek Canter ada di angka 5,9 meter dan sasis mediumnya punya pajang 6,3 meter.



Sebagai tambahan informasi, mesin untuk Canter pun banyak pilihan. Mulai dari mesin bertenaga 108 PS, 125 PS, 136 PS sampai 150 PS. Dan mesin-mesin ini terkenal andal dan mudah dirawat Gan. Ajaibnya, mesin tersebut juga "cukup kuat disiksa."

Dan kembali lagi ke kodrat Canter yang dibuat sebagai truk ringan dengan 6 ban, maka seharusnya truk ini digunakan untuk mengangkut muatan yang ringan saja. Tapi, karena alasan klasik seperti menghemat biaya perjalanan, Canter dan truk di Indonesia pada umumnya harus dibuat lebih panjang agar bisa memuat lebih banyak. Dan ketika para pengemudi truk bilang gak apa-apa dan sudah biasa, kita pun hanya bisa menggelengkan kepala.

Sekian tulisan ane tentang modifikasi sasis truk kali ini Gan, jangan lupa nanti untuk berkomentar di bawah. Sampai jumpa







Referensi Tulisan: konsultan-mitsubishi.com
Sumber Foto: sudah tertera