Simpatisan ISIS yang Ditangkap adalah Pegawai PT KAI dan Aktif di Facebook, Kok Bisa?

Beranda

...

Education
Simpatisan ISIS yang Ditangkap adalah Pegawai PT KAI dan Aktif di Facebook, Kok Bisa?

amekachi

15-08-2023 06:35

Simpatisan ISIS yang Ditangkap adalah Pegawai PT KAI dan Aktif di Facebook, Kok Bisa?

Terungkap! Simpatisan ISIS yang Ditangkap oleh Densus 88 di Bekasi adalah Pegawai PT KAI dan Aktif buat Propaganda di Facebook, Kok Bisa?

Ilustrasi gambar Densus 88

Quote:

Walau di tempat asalnya yaitu Irak dan Suriah sudah hampir musnah, organisasi ISIS ternyata masih ada gaungnya di Indonesia lho gansist, pemberitaan terbaru menyebutkan bahwa Densus 88 pada hari senin, 14 Agustus 2023 telah menangkap seseorang tersangka teroris berinisial DE di Bekasi dengan berbagai alat bukti yang ditemukan, termasuk senjata dan bendera organisasi terlarang tersebut.

Letak tepatnya di jalan raya Bulak Sentul, RT 07/RW 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara dan yang lebih mencengangkan lagi ternyata DE adalah karyawan BUMN sebagai pegawai PT KAI yang dari penelusuran polisi menyatakan DE adalah pendukung ISIS yang sangat aktif melakukan propaganda di berbagai media sosial, menyeru persatuan dan hijrah terutama di media Facebook.

Rumah Tersangka DE yang juga seorang pekerja PT Kereta Api Indonesia/Foto: KOMPAS.com

Bukan hanya propaganda ajaran semata yang menitikberatkan pada hasutan tapi DE kerap mengunggah ujicoba perakitan pistol di media sosial tersebut, termasuk ikut aktif berpartisipasi di grup telegram untuk basis grup penggalangan dana yaitu 'BEL4J4R PEDUL1 MUH4J1R' sebagai admin grup teroris yang nama grupnya alay. emoticon-Big Grin

Saya kira ISIS sudah punah karena terakhir mengikuti perkembangan pemberitaan tentang Suriah dan irak saja tahun 2018an dan kondisinya pun sudah mulai sepi karena ruang gerak teroris di 2 negara tersebut hanya tinggal berada di provinsi Idlib, Suriah.

Quote:

Ternyata simpatisannya masih banyak lho gansist, ditempat lain menghilang atau semakin meredup tapi malah terlihat bangkit di negeri ini. Bahaya teroris ISIS di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Sebagai kelompok militan yang telah terbukti melakukan serangan teror di berbagai negara, ISIS telah menunjukkan kekuatan dan kekejaman mereka yang tak terkira. Serangan teror di Paris, Perancis, yang menewaskan ratusan orang menjadi bukti nyata ancaman yang dihadapi oleh dunia.

Indonesia juga tidak luput dari ancaman terorisme ISIS. Buktinya, sejak tahun 2014, lebih dari 500 WNI dikabarkan telah bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak. Meskipun sebagian dari mereka telah kembali ke tanah air, tetapi potensi bahaya yang dihadapi masih ada.

Ilustrasi Densus 88 beraksi melawan terorisme dalam pengrebekan di Solo tahun 2016 lalu/Foto: Tribunjateng.com

Upaya pemerintah Indonesia dalam menghadapi ancaman terorisme ISIS tidak boleh dianggap remeh. Berbagai lembaga keamanan seperti Densus 88 Anti Teror, BNPT, dan Polri telah berupaya maksimal untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan terorisme. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah.

Salah satu kendala utama adalah kurangnya dana untuk deradikalisasi. Meskipun upaya pencegahan dan deradikalisasi dilakukan, namun terbatasnya dana menjadi hambatan. Kekurangan dana ini harus segera diatasi agar program-program deradikalisasi dapat berjalan dengan baik.

Quote:

Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kerjasama intelijen dengan negara-negara lain. Sutiyoso, mantan Kepala Badan Intelijen Negara, menyarankan agar Indonesia belajar dari Malaysia dalam membangun sistem intelijen yang efektif dalam menghadapi ancaman terorisme.

Pemerintah juga perlu memperketat pengawasan terhadap daerah-daerah yang diduga menjadi tempat berkumpulnya kelompok-kelompok teroris. Peta kekuatan ISIS di Indonesia perlu diketahui secara pasti agar langkah-langkah penanggulangan dapat dilakukan dengan tepat dan efektif.

Ilustrasi Densus 88 (Antara)

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam memerangi terorisme. Melalui pendidikan dan pencerahan, masyarakat harus terlibat aktif dalam mencegah dan melaporkan aktivitas-aktivitas yang mencurigakan.

Bahaya terorisme ISIS di Indonesia tidak dapat dianggap enteng. Semua pihak, baik pemerintah, lembaga keamanan, maupun masyarakat, harus bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi ancaman ini. Keamanan dan keselamatan bangsa harus menjadi prioritas utama.

Perlu dipertanyakan juga, kenapa anggota instansi pemerintah kok bisa sampai terjerumus bahkan aktif menjadi pendukung utama organisasi teroris tersebut?

'Narasi dan Opini Sendiri'

Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan:

1

2