Sumber Gambar

Kasus pembunuhan Briagdir J merupakan salah satu kasus besar di Indonesia saat ini. Di mana pembunuhan keji yang didalangi oleh Ferdy Sambo ini sampai menggemparkan satu Indonesia. Sosoknya bahkan layak bila dinobatkan sebagai salah satu orang paling dibenci di Indonesia pada tahun 2022 lalu akibat ulahnya menghilangkan nyawa dan memanipulasi kasus pembunuhan berencana.

Usai ditetapkan sebagai tersangka, drama kembali berlanjut usai penyidikan dan persidangan yang berlarut-larut. Sampai akhirnya pada awal 2023 kemarin, Ferdy Sambo divonis hukuman mati oleh hakim. Hal ini jelas membuat orang-orang senang dan puas. Apalagi keluarga korban yaitu Brigadir J. Pelaku lain seperti Kuat Maruh, Rizky Rizal dan Putri Candrawati juga ikut menerima hukuman.

Tentu dari pihak Ferdy Sambo sendiri tidak akan membiarkan dirinya dihukum mati begitu saja. Hingga akhirnya ajukan kasasi ke pengadilan namun ditolak. Kemudian ia ajukan kembali kasasi ke MA, dikabulkan. Hukuman mati Ferdy Sambo kini diringankan menjadi hukuman penjara seumur hidup. Para pelaku lain pun mendapatkan diskon yang sama.


Sumber Gambar

Hal ini jelas memicu kemarahan dan protes publik. Namun biar begitu, tak ada yang bisa dirubah lagi. Apalagi MA yang sudah membuat keputusan, maka sudah tidak bisa dilawan lagi. Salah satu yang menanggapi permasalahan ini adalah anak dari gembong narkoba yang divonis mati yaitu Freddy Budiman yaitu Fikri Budiman.

Di sosial media, Fikri Budiman menyebut bahwa hal ini sudah bisa ditebak sejak awal. Menurutnya, tujuan vonis hukuman mati ini diberikan pada awalnya hanya untuk meredam suara rakyat saja. Sekedar ingin menenangkan rakyat. Supaya rakyat diam, berpikir masalah selesai dan ketika suasana sudah kondusif barulah keputusan yang sebenarnya dikeluarkan.

Sekilas opini dan sindiran itu terdengar biasa saja. Akan tetapi, semua berubah usai ia membandingkan kasus Sambo dengan ayahnya yang dijerat hukuman mati. Fikri menyebut“Bunuh orang lebih suci dari narkoba.” Hal ini yang kemudian memicu ragam reaksi dari netizen di kolom komentar. Sebagian dari mereka tidak setuju dengan perkataan Fikri.


Sumber Gambar

Menurut netizen, kasus Ferdy Sambo dengan Freddy Budiman tidak bisa disamakan. Memang benar Ferdy Sambo keji karena membunuh bawahannya. Sedangkan Freddy Budiman menyebar narkoba yang bsa membunuh satu generasi. Yang bisa merusak satu generasi karena kecanduan akan barang haram itu. Sehingga keduanya sama-sama membunuh, hanya yang satu terang-terangan yang satu tidak.

Menurut netizen, seorang gembong narkoba bisa dapat menyebabkan banyak kematian. Satu generasi bisa rusak dan bahkan terbunuh akibat narkoba. Narkoba membuat kecanduan dan bisa mendorong pemakainya untuk melakukan kejahatan. Belum lagi bila kejahatan tersebut dapat membuat orang lain celaka dan akhirnya tewas.


Sumber Gambar

Jika ada ribuan anak muda atau orang Indonesia yang kecanduan narkoba, dengan kemungkinan seperti di atas ada berapa orang terbunuh? Seberapa besar dampaknya? Mulai yang terbunuh karena overdosis, terbunuh karena melakukan hal di luar kendali, hingga terbunuh karena ulah dari si pemakai narkoba itu. Jelas narkoba dapat membuat kacau dan merusak satu generasi.

Dan membunuh satu gembong narkoba demi menyelamatkan satu generasi jelas lebih worth it. Tapi sebagai anak, TS juga mengerti bagaimana perasaan Fikri Budiman. Tentu ia tidak akan berpikir seperti ini karena yang ada di posisi tersebut adalah ayahnya sendiri. Intinya, jangan melanggar hukum jika tak mau dihukum.



Jadi kalau kalian, apakah setuju dengan pernyataan anak Freddy Budiman ini?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi