Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Cuma Pecundang yang Menyombongkan IQ Mereka [Kompetisi KGPT]


Apa Anda mengenali quote di atas? Kalau Anda kenal Stephen Hawking maka quote itu tidak akan terdengar asing. Hawking, sebagai salah satu manusia paling jenius dalam sejarah, ternyata tidak menganggap IQ sebagai sesuatu yang pantas dibanggakan. Padahal IQ sudah menjadi salah satu patokan terdasar dalam mengukur kecerdasan seseorang.

Quote:


Tapi kalau dipikir-pikir, apa sih yang IQ ukur? Apakah memang mengukur kecerdasan? Kemampuan mengingat? Atau sesuatu yang lebih kompleks?



Menurut Joel Schneider, profesor psikologi dari Illinois State University, IQ tidak benar-benar mengukur kecerdasan melainkan kemampuan mengenali pola, sebab-akibat, dan menyimpulkan masalah. Singkatnya, IQ mengukur kemampuan-kemampuan yang penting untuk mempelajari sesuatu.

Para peneliti membagi IQ menjadi dua, cair dan kristal. Kecerdasan cair adalah kemampuan untuk mempelajari berbagai macam topik. Misal seseorang yang pintar di matematika punya kemungkinan tinggi untuk pintar di biologi, sejarah, atau ekonomi. Kecerdasan kristal adalah ilmu pengetahuan yang Anda dapatkan selama belajar. Kecerdasan kristal cenderung hanya fokus di satu bidang, tergantung mana yang Anda pelajari.

Jika menggunakan bahasa sederhana, kecerdasan cair adalah bakat sedangkan kecerdasan kristal adalah usaha. Kecerdasan kristal bisa dilatih, tapi kecerdasan cair cenderung sudah ditetapkan sejak lahir. Tes IQ yang selama ini kita kenal sebagian besar mengukur kecerdasan cair ini. Namun ingat, tak ada tes yang benar-benar sempurna.



Dari sini sudah bisa lihat kan kenapa Hawking memandang rendah orang yang menyombongkan IQ mereka? Ini sama seperti orang tinggi menyombongkan tinggi badan mereka padahal itu turunan dari orangtuanya. Orang yang benar-benar pantas sombong adalah mereka yang bisa tinggi meski orangtuanya pendek.

Selain itu bakat tak ada artinya tanpa pencapaian. Anda mungkin pernah mendengar orang-orang ber-IQ tinggi, bahkan melebihi Albert Einstein. Namun, ke mana mereka sekarang? Apa yang mereka lakukan dengan bakat mereka?



Dan yang paling penting, IQ cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Anda bisa saja punya IQ lebih dari 200 saat muda, tapi jika Anda tidak mengumpulkan pengetahuan maka Anda hanya akan jadi orang bodoh di masa tua. Pada akhirnya yang paling penting bukanlah apa yang kita punya melainkan apa yang kita raih.

Jadi, untuk Anda yang punya IQ tinggi, manfaatkanlah berkah itu dengan baik. Belajar dan pastikan Anda punya pencapaian yang tidak membuat IQ Anda malu. Ingat, meskipun Anda start lebih depan, kalau Anda tidak lari maka orang lain akan menyalip Anda.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

Sumur
Diubah oleh ih.sul 11-08-2023 07:55
tiyoz
6666661234
MemoryExpress
MemoryExpress dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.2K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.5KThread13.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.