Bikin Geram! Kafe di Banguntapan ini Ramai Tapi Nggak Ada yang Jajan, Sampai Pemilik Minta Pengertiannya













Usaha kafe dan restoran sekarang sepi. Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan bagi sektor kuliner, termasuk bisnis kafe dan restoran. Seiring dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), pengunjung yang datang untuk makan atau nongkrong minum kopi di restoran dan kafe menjadi sangat sedikit.

Salah satu contoh kasus adalah sebuah restoran dan kafe yang dulunya ramai pengunjung. Restoran dan kafe ini memiliki konsep dan dekorasi ruangan yang menarik, dengan kursi dan meja kayu, tempat duduk lesehan, serta dinding yang dihiasi dengan gambar-gambar dan figura yang sesuai dengan konsep kafe tersebut. Namun, sejak ditemukannya sebuah benda yang diyakini sebagai benda peninggalan dari tanah kuburan, pengunjung yang datang ke restoran dan kafe ini tiba-tiba berkurang drastis. Bahkan, pada akhir pekan, tidak ada satupun pengunjung yang datang.







Meskipun demikian, dengan adanya pelonggaran aktivitas warga dan perbaikan situasi pandemi, diharapkan pelaku usaha restoran dan kafe dapat melihat angin segar untuk kembali bangkit dari keterpurukan. Pemerintah juga telah memberikan relaksasi dalam pembatasan jam operasional restoran dan kafe, sehingga memberikan kesempatan bagi bisnis ini untuk bertahan dan berkembang.

Dalam menghadapi situasi ini, kerjasama dan konsensus antara pelaku usaha, masyarakat sekitar, dan pemerintah sangatlah penting. Dukungan dari masyarakat sekitar, baik dalam hal daya dukung kawasan maupun kesepakatan terkait alih fungsi rumah tinggal menjadi ruang usaha, dapat membantu memperkuat bisnis kafe dan restoran.







Mungkin mereka nggak tau bagaimana hati seorang pemilik kios, cafe, restoran atau pedagang ya, melihat tempat jualan dipinggir mereka laris manis sedangkan tempat kita ternyata kosong melompong tanpa pembeli saja sudah bikin kesel apalagi pengunjung yang hanya sekedar numpang duduk seperti mereka.

Penjual tersebut sampai mengeluarkan unek-uneknya di media sosial saking prihatinnya dengan tingkah laku pelanggannya itu, minta supaya memiliki kesadaran dan pengertiannya dengan minimal beli es teh kalau ngumpul di kafenya.




Miris nggak sih Gansist, mungkin agan dan sista dimari yang seorang pedagang punya pengalaman menggelitik atau bukan menggelitik lagi tapi mengenaskan seperti pemilik akun @dzati_clipcing yang kemungkinan besar pemilik kafe dan diunggah ulang oleh akun @merapi_undercover ini.

Unggahan ini pun banyak mendapatkan komentar dari netizen yang kebanyakan ngaku geram atas kelakuan pengunjung tersebut, setidaknya beli es teh dan gorengan nggo pantes pantes (agar pantas) jangan keterlaluan sekali atau ada juga yang komentar nyleneh:

"Kalau kumpul-kumpul di kafe nggak beli apa-apa mending ngumpulnya di pos ronda saja deh, nggak usah gegayaan di cafe".

'Narasi dan Opini Sendiri'


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2

3