Sumber Gambar

Taman kota sudah seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk banyak orang. Taman kota disediakan oleh pemerintah sebagai salah satu tempat rehat bagi orang-orang yang penat akan rutinitas. Menjadi tempat berkumpulnya orang-orang dari setiap penjuru kota untuk menghabiskan waktu dan melakukan berbagai kegiatan positif di dalamnya.

Selain itu keberadaan taman kota juga menjadi salah satu nilai keindahan suatu kota. Banyaknya pepohonan hijau di sini juga menjadi ruang terbuka hijau, di tengah padatnya kota dan polusi kendaraan yang cukup sesak seperti di Jakarta. Sehingga dari sini kita bisa melihat dampak positif dari adanya taman kota yang bukan hanya sekedar hiasan.

Namun, meski keberadaan taman kota merupakan peran pemerintah, kita sebagai warga juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan memastikannya supaya taman kota digunakan untuk hal yang positif sesuai kegunaannya. Jangan sampai taman kota menjadi terbengkalai dan hanya menjadi sarang bagi para pelaku hal negatif.


Sumber Gambar

Seperti yang baru-baru ini terjadi, di mana salah satu taman di Jakarta yaitu Taman Kota Jaktim menjadi sarang LGBT yang meresahkan warga. Bukan LGBT-nya yang meresahkan, tapi apa yang mereka lakukan di sana adalah perbuatan asusila yang tidak sepantasnya dilakukan. Bahkan untuk orang straight pun hal ini jelas sangat dilarang.

Setelah banyak fakta terkuak mengenai adanya sarang LGBT, baru-baru ini ditemukan fakta baru. Di mana ada dugaan mengenai kegiatan yang mereka lakukan saat malam hari di gelapnya taman. Kepolisian setempat telah mengungkapkan bahwa mereka melakukan semacam show joget erotis di sana yang anggotanya adalah pria.

Mereka kabarnya juga menggunakan lampu-lampu yang dipasang di pohon untuk melakukan show erotis. Ada yang hanya menjadi penonton, ada juga yang melakukan aktivitas seksual. Setelah ditelusuri, lampu-lampu yang pernah dipasang kelompok ini ditemukan di berbagai sudut pohon yang ada di taman kota ini. Mungkin ukurannya lumayan besar kali ya.


Sumber Gambar

Ternyata dalam satu tahun ini saja, polisi sudah melakukan tujuh kali penggrebekan. Dan itu hanya terjadi dalam rentang waktu 2 bulan saja. Patroli dilakukan gencar-gencaran pada bulan Ramadhan dan mendekati lebaran. Dari banyaknya penggrebekkan, banyak orang-orang mesum di taman kota ini semuanya laki-laki. Tidak ada perempuan sama sekali.

Alat kontrasepsi dan alat bantu seks menjadi bukti bahwa yang mereka lakukan di sini bukan sekedar show joget erotis. Melainkan memang ada kontak seksual sesama pria yang dilakukan setiap malam. Terakhir kali polisi lakukan penggrebekkan, mereka menemukan empat orang laki-laki yang sedang melakukan hal mesum pada sudut gelap di taman kota ini.


Sumber Gambar

Semua pelaku ini diamankan untuk dibina. Karena Indonesia sendiri tidak memiliki undang-undang yang melarang adanya LGBT. Sehingga hal ini tidak bisa ditindak secara hukum. Taman kota Jaktim kini sudah dijaga ketat selama 24 jam dan dipastikan tidak akan ada yang berani datang untuk melakukan yang tidak-tidak di tempat ini.

Yang membuat hal ini agak janggal adalah kabar mengenai para pelaku mesum ini merupakan kaum high-class. Yang seharusnya mereka memiliki cukup uang untuk menyewa kamar hotel dan melakukan pesta mereka dengan aman. Lantas mengapa harus di taman kota yang gelap dan banyak nyamuk ini? Itu yang mungkin masih agak mengganjal dan perlu untuk diulik lagi.



Menurut kalian, mengapa mereka memilih taman kota ini sebagai venue show erotis?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi