Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Lapar dan Lemah, Warga Papua Tengah Jalan Kaki demi Bantuan Pangan

Pengiriman bantuan ke dua lokasi yang terdampak bencana kekeringan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, masih terkendala. Warga yang lapar dan lelah terpaksa berjalan kaki 1-2 hari untuk mendapat makanan.
Lapar dan Lemah, Warga Papua Tengah Jalan Kaki demi Bantuan Pangan

Warga yang terdampak bencana kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi berjalan kaki kembali ke rumahnya setelah mengambil bantuan makanan di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Kamis (27/7/2023). Waktu perjalanan dari Sinak ke Agandugume dan Lambewi memakan waktu satu hingga dua hari.

JAYAPURA, KOMPAS — Pengiriman bantuan makanan dengan pesawat ke dua distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, yang terdampak bencana kekeringan, belum terlaksana. Warga yang lapar dan lemah masih harus berjalan kaki hingga dua hari demi mengambil bantuan di distrik terdekat.

Pelaksana Tugas Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Adrianus Alla saat dihubungi dari Jayapura, Papua, Jumat (28/7/2023), mengatakan, pihaknya dan TNI sudah mengirimkan bantuan makanan sebanyak 4,7 ton. Namun, bantuan hanya bisa disalurkan di Distrik Sinak.

Akibatnya, warga kelaparan dari Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi harus berjalan kaki mengambil sendiri bantuan makanan itu. Lama perjalanannya 1-2 hari.

Adrianus memaparkan, sempat berkomunikasi dengan warga penerima bantuan dari Agandugume dan Lambewi di Sinak. Meski kepayahan dan lelah, mereka harus tetap berjalan demi mendapatkan makanan.
Lapar dan Lemah, Warga Papua Tengah Jalan Kaki demi Bantuan Pangan
Tanaman pangan milik warga di Kabupaten Puncak, Papua yang rusak akibat cuaca ekstrem sejak bulan Mei hingga Juli 2023. Kondisi ini menyebabkan ribuan warga mengalami musibah kelaparan.

Sebelumnya, kekeringan dipicu cuaca ekstrem dengan temperatur suhu rendah dan tanpa hujan menerpa Papua Tengah. Kondisi itu terjadi sejak bulan Mei 2023. Hal itu membuat petani ubi dan keladi gagal panen.

Akibatnya, warga yang lapar terpaksa mengonsumsi tanaman umbi-umbian yang sudah busuk. Ironisnya, itu membuat mereka terkena diare.

Ujungnya fatal. Hingga kini, enam warga Agandugume dan Lambewi tercatat meninggal. Selain itu, masih ada 3.500 warga Agandugume dan 4.000 warga Lambewi yang terdampak fenomena ini.

”Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk penyediaan obat-obatan bagi masyarakat di dua distrik ini. Direncanakan Pemda Puncak akan mengirimkan bantuan ke Bandara Agandugume pada Sabtu (29/7/2023),” kata Adrianus.


Lapar dan Lemah, Warga Papua Tengah Jalan Kaki demi Bantuan Pangan
Pelaksana Tugas Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Adrianus Alla bersama timnya memberikan bantuan makanan bagi masyarakat yang terdampak bencana kekeringan di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Rabu (27/7/2023). Jumlah warga yang mengalami musibah kelaparan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi mencapai 7.500 orang.

Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Jayapura Sulaiman memaparkan, suhu di daerah terdampak mencapai 10 derajat celsius saat malam. Diperkirakan fenomena alam ini akan terjadi hingga September.

Dia berpendapat, fenomena ini sudah terjadi beberapa kali dan berpotensi terus terjadi. Agar tidak berdammpak buruk, pemda diminta menyiapkan cadangan makanan sejak dini.

Sebelumnya, awal Agustus 2022, fenomena embun beku merusak 56 lahan sayur dan umbi di Lanny Jaya, Papua Pegunungan. Fenomena itu dipicu musim kemarau ejak awal Juni 2022.

Korbannya, tercatat empat orang meninggal karena sakit. Kejadian ini juga berdampak pada 568 orang lainnya.

”BMKG telah mengeluarkan informasi tentang musim kemarau sejak bulan Maret lalu. Seharusnya, pemda setempat dan masyarakat sudah menyiapkan upaya mitigasi untuk menghadapi musim kemarau,” kata Sulaiman.

Lapar dan Lemah, Warga Papua Tengah Jalan Kaki demi Bantuan Pangan
Perwakilan warga dari dua distrik atau kecamatan yang mengalami bencana kekeringan akibat cuaca ekstrem bertemu dengan Bupati Puncak Willem Wandik di Distrik Ilaga, ibu kota Puncak, Kamis (20/7/2023). Dua distrik yang terdampak bencana kekeringan adalah Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi.

Bupati Puncak Willem Wandik mengungkapkan, semua bantuan untuk warga Agandugume dan Lambewi berada di Sinak. Ia menilai keterlambatan pengiriman bantuan itu yang menyebabkan enam jiwa melayang.

Ke depan, ia berharap bantuan segera diberikan. Pemda Puncak, dengan dukungan aparat TNI-Polri, menjamin keselamatan pilot membawa bantuan makanan ke Bandara Terbang Agandugume.

”Saya bertanggung jawab atas keselamatan pilot dengan segala konsekuensi. Kami berharap maskapai penerbangan segera terlibat untuk membawa bantuan ke Bandara Agandugume,” harap Willem.
https://www.kompas.id/baca/nusantara...i-demi-bantuan


Kasihan warga Papua Tengah


Tak Lagi Transit di Sinak, Distribusi Bantuan Bencana Kelaparan di Papua Tengah Kini Langsung ke Agandugume
Lapar dan Lemah, Warga Papua Tengah Jalan Kaki demi Bantuan Pangan
28 Juli 2023, 20:59 | Tim Redaksi
Tak Lagi Transit di Sinak, Distribusi Bantuan Bencana Kelaparan di Papua Tengah Kini Langsung ke Agandugume
Bantuan dari Panglima TNI untuk warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Puncak. (ANTARA/HO/Pendam XVII Cenderawasih)
Bagikan:

   
PAPUA TENGAH - Distribusi bantuan kekeringan dan kelaparan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi yang tadinya transit di Distrik Sinak kemudian harus jalan kaki sekitar dua hari ke titik lokasi tak lagi dilakukan.

Pemerintah Daerah (Pemda) Puncak di Provinsi Papua Tengah kini menyewa pesawat angkut jenis Caravan untuk membantu mengirim logistik dari Timika ke lokasi terdampak yang ditempuh sekitar 35 menit.

"Memang benar Pemda Puncak telah menyewa pesawat milik PT Reven Global Airtransport yang dijadwalkan terbang ke Agandugume Sabtu (29 Juli) untuk membawa bantuan,"  kata Sekretaris Daerah (Sekda) Puncak, Darwin Tobing di Jayapura, Papua, Jumat 28 Juli, disitat Antara.

Selain bantuan logistik, Darwin mengatakan Pemda Puncak akan mengirim tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terdampak bencana kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi.

Berdasarkan laporan sementara ke Pemda Puncak, terdapat korban meninggal dunia akibat kekeringan dan kelaparan yang melanda dua distrik tersebut.

Meski demikian, kata dia, pihaknya akan memastikan saat bersamaan dengan pengiriman bantuan tersebut.

Darwin pun mengaku jumlah warga di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi belum diketahui pasti. Dia mentaksir jumlah penduduk di dua distrik itu sekitar 7.000 orang

Dalam pengiriman bantuan ke Distrik Agandugume dari Timika, Darwin bilang Bupati Puncak Willem Wandik akan ikut dalam penerbangan pertama pada besok Sabtu, 29 Juli.

"Mudah-mudahan, Sabtu (29 Juli), cuaca baik sehingga berbagai bantuan dapat diangkut dan disalurkan ke masyarakat di kedua distrik," tandasnya.

Adapun penyaluran bantuan untuk korban bencana alam cuaca ekstrem di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi di Kabupaten Puncak sebelumnya diturunkan di Distrik Sinak. Itu karena tidak ada perusahaan penerbangan yang mau melayani perjalanan ke Agandugume dengan alasan keamanan.
https://voi.id/berita/297280/tak-lag...-ke-agandugume

Sudah ada usaha menyalurkan makanan ke daerah rawan keamanan
nomorelies
gabener.edan
gabener.edan dan nomorelies memberi reputasi
2
587
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.