Sumber Gambar

Kafe merupakan salah satu tempat menyenangkan di mana kita bisa menikmati minuman hangat yang biasanya identik dengan kopi dan makanan ringan seperti roti. Kafe selalu menjadi tempat yang menyenangkan dengan suasana yang unik. Dengan hidangan kopi yang dibuat oleh para barista yang sudah tidak diragukan lagi keahliannya meracik kopi.

Di zaman ini, kafe bukan sekedar menjadi tempat untuk menikmati kopi semata. Karena banyak juga orang yang menggunakan kafe sebagai tempat untuk berkumpul dan nongkrong bersama teman-teman. Bahkan biasanya ada yang sampai menghabiskan waktu lama di kafe saking nyaman dan santainya suasana di tempat ini.

Kafe juga menjadi ruang ekspresi jika kita ingin mengobrol dan berdiskusi. Akan tetapi, satu hal yang perlu diingat bahwa setiap kafe dimiliki oleh orang lain dan kita wajib menaati peraturan yang diberlakukan oleh si pemilik kafe. Sehingga ingat selalu agar tetap menjaga etika di tempat yang bukan milik kita seperti kafe ini.


Sumber Gambar

Ada banyak peraturan yang diberlakukan di kafe dan biasanya tidak jauh beda seperti di tempat-tempat umum lainnya. Aturan standar dan sudah umum digunakan. Meski begitu, ada saja kafe yang berbeda dari lainnya. Seperti yang terjadi di kafe Kopitiam di Kedah, Malaysia. Di mana mereka melarang para pengunjungnya untuk membicarakan politik di tempat mereka.

Mereka menganggap politik merupakan topik sensitif yang dapat memicu perdebatan dan perselisihan. Di mana ada banyak orang yang mempunyai pandangan politik yang berbeda-beda satu sama lain. Kadang ada saja satu orang yang tidak terima dengan pendapat satu orang lainnya, kemudian menyebabkan perpecahan satu sama lain.

Larangan membicarakan politik ini sendiri ditempel di dinding menggunakan sebuah poster dengan tulisan mandarin yang berarti: “Kafe ini melarang keras obrolan tentang politik.” Banyak dari orang sekitar dan pengunjung lain yang setuju dengan aturan ini, di mana menurut mereka obrolan politik yang panas bisa mengganggu waktu ngopi mereka.


Sumber Gambar

Tidak ada yang salah dan hak semua orang ingin mengobrol tentang apa saja. Tapi si pemilik tempat juga berhak membuat peraturan dan melarang sesuatu di wilayahnya. Dan sebagai pengunjung, harusnya bisa menghormati aturan itu tanpa memaksa. Bila tak setuju, maka pilihan terbaik adalah perfi dan mencari kafe lainnya di mana mereka bisa ngobrol soal politik dengan puas sampai tutup.

Ada cerita yang beredar di mana poster tersebut tidak dipasang oleh pemili kafe, melainkan dipasang oleh pengunjung yang datang. Mungkin pengunjung kesal dengan adanya obrolan politik panas yang akhirnya mengganggu suasana. Hingga diciptakanlah poster tersebut untuk menegaskan bahwa dilarangnya obrolan soal politik.


Sumber Gambar

Tapi hal ini memang terjadi di mana beberapa tempat seperti grup dan sebuah forum melarang pembahasan berbau politik. Di mana memang topik ini sangat bisa menyebabkan kita saling terpecah dan merasa saling benar sendiri. Bila pelanggan tidak suka, maka biarlah mereka yang pergi. Karena masih banyak pengunjung yang menghormati aturan kafe.

Apakah hal ini bisa diterapkan di Indonesia? Karena kita tahu betapa sumbu pendeknya orang Indonesia. Di mana mereka mudah sekali terpancing dan akhirnya menjadi konflik berkepanjangan hingga akhirnya malah terjadi perpecahan. Mungkin Indonesia menunggu kasus baku hantam politik di kafe dulu supaya diterapkan. Tapi TS yakin, para pengunjung kafe bukan orang seperti itu dan lebih dewasa sehingga tidak mudah terbawa emosi.



Menurut kalian, haruskah kafe menerapkan aturan larangan mengobrol politik?

Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi