Mengharukan! Seorang ODGJ Kunjungi Sahabat Kecilnya yang Baru saja Meninggal Dunia, Mereka juga Punya Hati Nurani dan Bisa Berbuat Baik, Stop Mendiskriminasikan Mereka




Saya tidak tahu bagaimana perasaan dan hati orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ, mungkin hanya para psikolog atau psikiater yang mengerti namun menurut data yang ada sih seorang ODGJ itu akan mengalami kesulitan berpikir, berantakan, terkena gangguan kepribadian dan beberapa masalah lainnya.

Itu semua yang akhirnya membuat mereka sangat sulit berinteraksi dengan orang lain disekitar lingkungan tempat tinggalnya, pun beberapa tudingan yang berhembus mengenai bahaya orang dengan gangguan kesehatan mental membuat mereka sering mengalami banyak diskriminasi.







Hanya berdasarkan pengalaman pribadi bukan berdasarkan ilmu kesehatan yang menerangkan kondisi seperti itu akibat jiwa seseorang telah terganggu oleh sesuatu, bagi saya mereka seperti halnya handphone yang baru di root maka sifat aslinya ODGJ itu akan keluar tanpa sifat bawaan, jika dulunya seorang temperamen maka dia pun akan menunjukkan sifat aslinya dan begitu juga jika sebaliknya.

Momen unik seorang ODGJ memperlihatkan sikap terpuji mereka sekarang kembali lagi terlihat saat pria bernama Sornram asal Thailand dari keterangan media Sanookmemberitahukan pria tersebut mengalami depresi akibat pergaulannya yang kurang baik.







Sangat mengharukan gansist sebab dia ke pemakaman tentu tanpa niat apapun kecuali berduka atas kepergian sahabatnya itu, sangat berbeda dengan orang normal yang mungkin agar tak menyinggung perasaan orang lain, dari pengalaman diri saya sendiri saja yaitu kebanyakan teman akan melupakan jika dalam kondisi merasa diatas saya, jikalau pun berkunjung saat dirinya kekurangan, palingan mau pinjam uang.

Sekarang susah menemukan teman sejati dan justru kita akan dapatkan itu dari pergaulan sesama rekan bisnis, agak aneh memang teman bisnis itu ibaratnya dari uang turun kehati malah justru teman yang dari hati cenderung turun ke uang, bahkan saudara sendiri!

Stop stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan gangguan jiwa gansist, tidak memperlakukan mereka melalui penolakan tapi untuk menanganinya dengan baik. Yang menurut Kapolsek Selemadeg Timur, Bangli AKP Ni Komang Sri Subakti menjelaskan bahwa ODGJ pun punya hak selayaknya manusia normal lainnya, apalagi jika seorang ODGJ putus obat maka kemungkinan besar akan kambuh kembali, sangat diperlukan dukungan keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya bukan malah didiskriminasikan.

'Narasi dan Opini Sendiri'


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2

3