Puluhan pesilat yang melakukan konvoi dari Sidoarjo akhirnya berhasil diamankan oleh Polrestabes Surabaya pada dini hari tadi. Penangkapan dilakukan setelah mereka dicegat oleh ratusan personel gabungan dari Brimob, Polda Jawa Timur, dan Polrestabes Surabaya di bundaran Waru.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce, menjelaskan bahwa operasi stasioner ini berlangsung setelah mendapat informasi mengenai rencana konvoi ratusan pesilat dari Sidoarjo menuju Surabaya. Konvoi tersebut dilakukan oleh pesilat yang baru saja diterima sebagai siswa baru di salah satu perguruan silat di Sidoarjo.

"Operasi stasioner hari ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan kondusifitas kota Surabaya," ujar Pasma Royce ketika diwawancarai oleh Beritajatim.com di lokasi.

Operasi stasioner tidak hanya berlangsung di Bundaran Waru, melainkan juga di berbagai titik di kota Surabaya. Tindakan ini dilakukan oleh petugas kepolisian untuk mencegah ratusan pesilat masuk ke dalam kota.

"Dalam operasi ini, kami berhasil mengamankan puluhan anak muda yang tidak menggunakan helm, mengendarai sepeda motor dengan knalpot brong, dan beberapa di antaranya dalam keadaan mabuk," tambah Pasma.

Dari pantauan Beritajatim.com, sejumlah pesilat yang terjaring dalam razia sempat mencoba melakukan perlawanan. Namun, berkat kesigapan petugas kepolisian, akhirnya para pesilat tersebut menyerah saat diamankan. Selanjutnya, puluhan pesilat tersebut diberikan pembinaan oleh Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Arif Fazzlurahman. Mereka hanya bisa menurut ketika disuruh menjalani tes alkohol.

"Ada empat orang yang diketahui dalam kondisi mabuk berat," tutur Pasma.

Para pesilat yang terjaring dalam razia dikenakan tilang sebagai sanksi atas pelanggaran yang dilakukan. Sementara itu, empat orang yang diketahui dalam kondisi mabuk dibawa ke Polrestabes Surabaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Dalam operasi ini, Polrestabes Surabaya berharap bisa memberikan pesan kepada masyarakat terkait pentingnya tertib berlalu lintas dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu ketertiban umum. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan keselamatan bagi pengguna jalan serta mencegah tindakan-tindakan melanggar hukum yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan orang lain. 


Info lengkapnya DI SINI