Pada thread sebelumnya tentang rudal Storm Shadow, kita mengetahui jika Rusia telah mendapatkan bangkai rudal ini dalam kondisi sebagian utuh. Rudal itu kemudian dibawa ke Moskow untuk dibedah dan dipelajari. Dan update terbaru tentang Storm Shadow Gan, Rusia kini telah membedah rudal tersebut. Mereka pun kini sedang mempelajari sistem avionik dari rudal ini.

Menurut artikel bulgarianmilitary.com, sebagian besar peralatan avionik Storm Shadow masih utuh, dan perangkat ini yang ingin dipelajari Rusia. Dari bangkai Storm Shadow yang didapatkan, diketahui bahwa unit navigasi inersia rudal, modul koreksi GPS, dan sensor inframerah yang digunakan untuk korelasi dan panduan di bagian akhir lintasan rudal masih utuh.

Selain itu, rudal juga dilengkapi sistem pengontrol pemilihan target, yang menggunakan sensor inframerah untuk memilih target dari jarak 15 sampai 20 km, tergantung pada ukuran target dan tanda panasnya. Fitur utama lainnya yang menarik perhatian para ahli Rusia adalah pengontrol daya avionik, baterai rudal, digital fuel supply circuit untuk mesin turbojet Turbomeca Microturbo TRI 60-30, dan elemen desain pelindung mesin yang terintegrasi ke bagian ekor engine nacelle.



Selain itu, kemampuan Storm Shadow untuk mengganggu sistem radar Rusia juga sedang dalam penelitian. Melalui informasi ini dapat membantu dalam pengembangan sistem peperangan elektronik darat dan udara yang lebih maju. Para ahli juga tertarik untuk memeriksa karakteristik sensor inframerah yang beroperasi pada rentang gelombang yang berbeda.

Teknologi lainnya yang diperoleh Rusia dari Storm Shadow adalah sistem panduannya, yang menggunakan kombinasi GPS dan navigasi inersia untuk memandu rudal ke sasarannya dengan sangat akurat. Rudal juga memiliki imaging infrared seekercanggih yang memungkinkannya mengidentifikasi dan melacak target bahkan dalam kondisi kurang cahaya atau cuaca buruk.

Jenis rudal ini terbukti menantang untuk dicegat karena profil penerbangannya yang rendah dan memakai bahan penyerap radar. Ditambah dengan desain stealth (siluman) membuatnya juga sulit dilacak. Pengenalan Storm Shadow ke medan perang memang menghadirkan teka-teki baru untuk dipecahkan oleh Angkatan Bersenjata Rusia. 

Namun, kini pertahanan udara Rusia dapat secara perlahan beradaptasi dengan serangan rudal jenis ini. Menurut bulgarianmilitary.com, kerusakan pada lambung rudal menunjukkan rudal itu mungkin telah dijatuhkan oleh rudal 57E6 yang ditembakkan Pantsir-S1/SM, atau mungkin rudal 9М338К dari sistem pertahanan udara militer Tor-M2U. 



Selain Inggris, Prancis, Italia, dan Arab Saudi adalah pengguna rudal ini. Jangkauan Storm Shadow adalah 300 kilometer, memungkinkannya untuk menyerang dengan presisi sambil menjaga jarak aman dari garis musuh. Desain silumannya dan kemampuan terbang pada ketinggian rendah membuatnya menjadi target yang sulit dicegat.

Storm Shadow dilengkapi dengan sistem propulsi dua tahap, yang memungkinkannya melaju dengan kecepatan subsonik. Ditambah kemampuan 'Fire and Forget', rudal memungkinkannya melakukan perjalanan secara mandiri ke target pasca peluncuran, sehingga mengurangi risiko bagi pilot. Ketika sampai ke target maka hulu ledak BROACH seberat 450 kg akan menyebabkan kerusakan luas saat terjadi benturan.

Di sisi lain, Storm Shadow juga merupakan barang tangkapan yang berharga bagi Rusia. Dengan mempelajarinya akan membantu mereka mencegat rudal ini sekaligus menambah pengetahuan mereka tentang rudal jelajah bikinan Barat.







Referensi Tulisan: bulgarianmilitary.com
Sumber Foto: sudah tertera