Sumber Gambar

Jalan raya merupakan salah satu tempat yang selalu ramai dilewati banyak orang dengan berbagai jenis kendaraan. Bahkan di malam hari pun, jalan-jalan penting selalu dilewati oleh kendaraan. Bahkan saat jam-jam sibuk, kendaraan yang ada di jalan bisa overload dan membuat banyak kendaraan tertahan tidak bisa bergerak ke mana-mana.

Fenomena kemacetan ini tentu bukan hal baru di Indonesia. Khususnya di jalan-jalan perkotaan besar di mana banyak orang yang hendak pulang dan berangkat kerja dengan kendaraan masing-masing. Banyaknya pengguna kendaraan juga jadi alasan utama mengapa jalanan menjadi macet. Selain itu, masalah populasi juga cukup berpengaruh.

Namun tidak semua jalan perkotaan yang macet, karena ada juga kemacetan yang terjadi di jalan-jalan yang bukan perkotaan. Sebut saja jalanan seperti di Puncak yang selalu padat di akhir pekan oleh para wisatawan. Berbeda dengan jalanan perkotaan yang justru macetnya saat jam-jam sibuk kerja, hal ini sudah biasa terjadi di Puncak.


Sumber Gambar

Macet memanglah wajar, semua orang pasti badmood di tengah kemacetan. Yang tidak wajar adalah tindakan pria ini yang sangat di luar dugaan. Diduga karena kesal jalanan macet, pria ini menembakkan sebuah senjata api airsoftgun ke udara. Hal ini lantas membuat beberapa orang di sekitar kaget bahkan takut mendengar suara letusan senjata api.

Kejadian bermula saat kemacetan terjadi di jalan Puncak. Saat itu ada sekelompok pemotor yang hendak membantu supir bus yang ingin parkir. Sehingga menyebabkan kemacetan di kawasan itu. Namun saat semuanya sedang sabar menunggu, pria tidak jelas ini tiba-tiba mengeluarkan senjata api dan menembakkannya ke udara.

Beberapa orang yang ada di lokasi kemudian mendatangi pelaku dan mengerumuninya. Mereka menanyakan apa maksudnya menembakkan senjata api. Bahkan beberapa ada yang sampai emosi. Mereka juga menanyakan identitas si pelaku, mengapa bisa sampai memiliki senjata api. Kemudian pelaku mengaku kalau dirinya adalah anggota Koramil Kramatjati.


Sumber Gambar

Akan tetapi, saat diminta menunjukkan KTA dia tidak bisa membuktikannya. Akibat perbuatannya itu, kini pria itu diamankan oleh Polsek Babakan Madang untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan sementara membuktikan bahwa pria itu bukan anggota Koramil. Merupakan seorang pegawai swasta. Sehingga pernyataannya di jalan raya saat itu tidaklah benar.

Kejadian ini sendiri terjadi pada hari Minggu lalu. Di mana kita tahu sendiri, di hari-hari weekend apalagi Minggu, jalan alternatif Puncak memang kerap kali ramai dilewati banyak kendaraan yang ingin berwisata ke Puncak dari Jakarta. Berniat healing yang akhirnya malah terjebak macet di jalan. Bukannya happy malah capek duduk berjam-jam di dalam kendaraan.


Sumber Gambar

Mungkin alasan pria ini menembakkan senjata api karena kesal dengan kemacetan yang terjadi. Sehingga dirinya tidak bisa jalan. Dan mungkin juga, ia berpikir dengan menembakkan senjata api akan membuat orang sekitar ketakutan kemudian membukakan jalan untuknya. Tapi yang terjadi justru tidak sesuai harapan. Orang sekitar malah marah dan mengerumuninya.

Perlu diingat bahwa pada saat macet, semua orang akan merasa kesal dan capek. Bukan cuma kita. Yang kena macet bukan hanya kita. Jadi penting bagi kita untuk bersabar dan pelan-pelan melewati macet tanpa membuat aksi-akis yang justru mengakibatkan konflik. Karena orang yang sedang macet pasti menahan kesal. Kalau dipancing emosi bisa langsung ngamuk dan ribut.



Menurut kalian gimana? Pantaskah menembakkan senjata api hanya karena kesal macet?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi