Puluhan sepeda motor yang dikendarai oleh para pendekar dari salah satu perguruan silat terjaring dalam razia polisi di Lamongan saat mereka sedang melakukan konvoi di jalan raya.

Razia tersebut dilakukan karena puluhan motor tersebut tidak dilengkapi dengan surat kendaraan yang sah, sehingga polisi harus mengamankannya. Diketahui, para pendekar ini mengaku sedang menuju Pengadilan Negeri Lamongan untuk menyaksikan persidangan seorang terdakwa yang melukai salah satu anggota perguruannya.

Menurut informasi dari pihak kepolisian, rombongan pendekar yang sebagian besar tidak menggunakan helm ini melaju di Jalan Pahlawan dan Jalan Soemargo, Lamongan. Mereka melaju dengan kecepatan tinggi dan menggeber gas motor mereka.

Aksi yang terkesan arogan tersebut akhirnya menarik perhatian petugas kepolisian yang sedang melakukan patroli di beberapa ruas jalan di Kota Lamongan.

"Illegal racing, ya?" ujar Ipda Anton Krisbiantoro, Kasi Humas Polres Lamongan, pada hari Jumat (7/7/2023), menjelaskan alas an penghentian mereka. "Mereka kami berhentikan karena tidak mematuhi peraturan lalu lintas, seperti tidak menggunakan helm dan mengganggu aktivitas warga lainnya."

Tidak hanya menghentikan konvoi tersebut, petugas polisi juga meminta para pendekar menunjukkan surat-surat kendaraan mereka. Selain tidak dapat menunjukkan surat kendaraan yang sah, banyak dari mereka juga tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Razia ini dilakukan dalam rangka penegakan hukum dan ketertiban di jalan raya. Hal ini sejalan dengan upaya kepolisian untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya aturan lalu lintas dan keselamatan berkendara. Para pendekar yang terjaring razia diharapkan akan mengambil pelajaran dari kejadian ini dan menjadi contoh yang baik bagi pengguna jalan lainnya.


Info lengkapnya DI SINI