Poly Network, Pencurian Koin Kripto Terbesar Dalam Sejarah

Pada tahun 1979, perusahaan Aerolíneas Argentinas membeli sebuah pesawat jet jumbo dengan model Boeing 747-200, pesawat raksasa itu panjangnya mencapai 71 meter dengan berat 174 ton, pesawat itu mampu mengangkut hingga 480 penumpang. Pesawat milik maskapai penerbangan Aerolíneas Argentinas itu terdaftar dengan nomor kode penerbangan LV-MLO, oleh karena itu semua orang familiar dengan mengenal pesawat itu dengan kata MALO, yang berarti "buruk" dalam bahasa Spanyol. Pesawat yang beroperasi hingga tahun 1983 itu juga melayani perusahaan lain seperti Metro International dan Federal Express.

Pada akhirnya pesawat itu kembali ke maskapai Aerolíneas Argentinas pada tahun 1990, di mana dia terus terbang selama sisa dekade tersebut. Sampai-sampai ada seorang awak kabin, yang sangat mencintai profesinya dan juga sangat menyayangi pesawat dengan kode LV-MLO itu. Seorang wanita yang menjadi pramugari di perusahaan maskapai Aerolíneas Argentinas tersebut sangat religius dan kebetulan pesawat MALO melakukan debut penerbangan pertama kalinya pada tanggal 8 Desember 1978, yang bertepatan dengan hari kesucian di Argentina.


Sedemikian cintanya pramugari tersebut pada MALO sehingga meskipun ketika dia didiagnosis menderita penyakit mematikan dan sadar bahwa dia tidak punya waktu yang cukup lama, dia tetap bekerja di pesawat LV-MLO selama sisa hari-harinya. Pramugari tersebut meninggal beberapa jam setelah penerbangan terakhirnya. Beberapa bulan kemudian, ketika MALO sedang diperiksa di hanggar Bandara Ezeiza, Buenos Aires, sesosok buram dan transparan muncul di hadapan dua mekanik di ruang kargo belakang.

Setelah penampakan awal yang menggemparkan, pesawat itu kemudian digeledah secara menyeluruh dengan alasan keamanan, tetapi mereka tidak menemukan sosok tersebut. Pada kesempatan lain ketika pesawat MALO sedang menjalani perbaikan, beberapa staf kebersihan, yang sedang bekerja di kabin atas, mendengar suara-suara aneh di bagian bawah kelas satu. Salah satu dari mereka memutuskan untuk turun memeriksanya dan di tengah koridor nampak ada sesosok hantu wanita yang mengenakan seragam perusahaan. Sejak saat itulah legenda tentang pesawat berhantu yang dimana ada sosok roh pramugari yang menghuninya menjadi populer.


Kejadian-kejadian misterius tidak berakhir sampai di situ. Pada tahun 2000, saat singgah di Bandara Barajas di Madrid, sosok penghuni pesawat itu menampakkan diri dan membuat beberapa mekanik dari perusahaan Air Plus lari terbirit-birit dari pesawat karena ketakutan. Kemudian mereka mengaku kepada salah satu komandan penerbangan bahwa saat mereka bekerja di kabin penumpang, mereka melihat ada sosok wanita misterius dengan wajah pucat pasi.

Akhirnya, setelah banyak terjadi peristiwa aneh, pada pertengahan 2001 MALO ditarik dari layanan maskapai dan diparkir di luar ruangan di lapangan terbuka Bandara Ezeiza, untuk dijadikan sumber suku cadang untuk pesawat perusahaan lainnya. Suatu hari staf mekanik yang sedang membongkar mesin, yang terdiri dari lima mekanik mendengar suara sendu di dalam ruang kabin depan. Mereka kemudian memeriksanya secara menyeluruh dan tidak menemukan apa pun. Namun ketika mereka kembali beraktivitas, mereka mendengar suara-suara aneh lagi, kali ini dari arah dalam kabin tengah.


Karena tangga dan pintu ditutup dan tidak ada akses masuk lain, salah satu dari mereka memutuskan untuk naik derek ke deretan jendela. Ketika melirik ke dalam, dia membeku melihat seorang pramugari berjalan menyusuri lorong. Sekali lagi pesawat digeledah dari atas ke bawah, tetapi tidak ada yang ditemukan. Kejadian itu telah memberikan kesan bahwa pesawat itu berusaha menakut-nakuti siapa saja yang mendekatinya. Atau memang ada sosok seorang yang sangat menyayangi pesawat itu dan ingin mencegahnya dari kerusakan.

Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3