Ponpes Al Zaytun, belakangan ini tengah menjadi sorotan publik dengan segala bentuk kontroversi yang bermunculan terkait pondok pesantren yang berada di bawah naungan Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) dengan pimpinan pondok bernama Pandji Gumilang.

Mulai dari kontroversi shalat jama'ah dengan shaf shalat berjarak renggang 1 meter, wanita berada di barisan shaf shalat laki-laki, salam Yahudi, wanita menjadi imam shalat kaum laki-laki, bahkan juga belakangan muncul kabar bahwa Pandji Gumilang selaku pimpinan pondok akan memberikan tempat untuk kaum perempuan menjadi khatib.

Kontroversi terkait Ponpes Al Zaytun tersebut mendapatkan sorotan publik bahkan tidak sedikit warganet yang mendesak pemerintah untuk mengambil sikap jika memang benar pengajaran di ponpes Al Zaytun menyesatkan.

Bukan hanya itu, belakangan media sosial Tik Tok dan Instagram juga dihebohkan dengan aksi seorang pemuda yang mengaku alumni Ponpes Al Zaytun yang pernah mondok selama 11 tahun.

Uniknya disini pemuda yang belakangan diketahui bernama Fazil tersebut dibuat gelagapan oleh seorang santri bernama Kang Anom hanya dengan pertanyaan tentang fardhu wudhu.

Apakah wajar seorang santri yang mengaku 11 tahun mondok tapi tidak paham dengan fardhu wudhu?

Jika ditanya apakah wajar jika seseorang yang mengaku mondok selama belasan tahun tetapi tidak paham tentang apa-apa saja fardhu wudhu?

Tentu saja jawabannya sangat tidak wajar GanSis.

Wudhu merupakan aktivitas menyucikan diri dari hadas kecil dengan menggunakan air suci yang mensucikan dengan beberapa fardhu wudhu yang harus diikuti untuk menentukan keabsahan wudhu itu sendiri.

Seseorang yang hendak melakukan ibadah wajib seperti shalat atau tawaf, mereka diwajibkan untuk berwudhu begitupun sama halnya saat seseorang akan melakukan ibadah shalat sunnah maupun membaca Al Qur'an.

Melihat fakta tersebut maka sedikitnya seseorang yang beragama Islam mereka akan berwudhu 5 kali dalam sehari sebagaimana kewajiban shalat wajib yang harus dikerjakan.

Bisa dikatakan sangat mustahil seseorang yang mengaku muslim apa lagi mondok selama 11 tahun tetapi mereka tidak paham dengan fardhu wudhu yang hanya berjumlah 6 saja yaitu niat, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai dengan siku, mengusap sebagian kepala, membasuh kedua kaki sampai dengan mata kaki, dan tertib atau berurutan.

Berkaca dari banyaknya pemberitaan terkait adanya pondok pesantren yang tidak mengajarkan ilmu agama dengan baik dan benar sebagaimana munculnya kontroversi Al Zaytun dan Al Kafiyah, maka Agan dan Sista dituntut untuk mulai waspada dan selektif di dalam memilihkan tempat untuk anak-anak kalian belajar dan menuntut ilmu agama GanSis.

Memilih Pondok Pesantren yang benar-benar terpercaya baik dari ustadz pendidik, pimpinan pondok, sistem pengajaran, perlu untuk diperhatikan karena saat ini banyak orang-orang yang tidak paham dengan baik ilmu agama tetapi mereka mengajarkan ilmu agama kepada orang lain.

Beragama dengan baik itu sangat penting untuk dilakukan GanSis, itulah sebabnya kita juga harus paham ilmu agama dengan baik agar bisa menjalankan ibadah sesuai dengan aturan atau syariat.

Mudah-mudahan kedepannya baik ulama yang tergabung di MUI dan juga Kementerian Agama bisa lebih baik untuk memastikan pondok-pondok pesantren yang benar-benar terakreditasi dan dinyatakan benar dalam menyampaikan ilmu agama.