Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yellowmarkerAvatar border
TS
yellowmarker
NESTAPA Bocah 'Speech Delay' di Tangsel, Tewas Disiksa Ortu, Tangan Dipelintir:
'Belum Bisa Ngomong'


Rabu, 28 Juni 2023 08:58
Ilustrasi bocah disiksa orang tua

Editor: Dika Pradana

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib pilu bocah dianiaya orang tua di Tangerang Selatan, Banten lantaran menderita speech delay.

Diketahui, speech delay adalah sebuah kondisi yang dapat dialami bayi dan anak-anak yang menyebabkan mereka mengalami keterlambatan bicara dan berbahasa.

Dalam kasus ini, orang tua dari bocah berinisial R menganiaya anaknya hingga tewas.


Ilustrasi- Seorang disiksa orang tua gegara speech delay (Istimewa)

R yang masih berusia empat tahun tersebut mendapatkan aksi kekerasan dari ibu kandungnya berinisial AZ dan ayah tirinya berinisial D.

Anak tak bersalah itu dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan, Sabtu (24/6/2023.

R harus mengembuskan nafas terakhir dengan tubuh penuh luka.

Bayi itu disebut pertama kali datang ke rumah sakit pada Selasa (20/6/2023) dan langsung mendapatkan perawatan lantaran tubuhnya yang penuh luka.

Pada hari tewasnya R, terduga pelaku berinisial AZ dan D langsung ditangkap. Kedua orangtuanya itu diduga menyiksa anaknya karena kesal.

Kesal karena Belum Bisa Ngomong

Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel Iptu Siswanto mengatakan, AZ dan D menyiksa R lantaran kesal anaknya itu mengidap speech delay atau keterlambatan berbicara.

"Ini dia (AZ dan D) kesal sama anaknya karena anaknya enggak bisa-bisa ngomong, speech delay," ucap Siswanto. Selasa (27/6/2023).

Lantaran kesal, ZA dan D menganiaya R yang mengakibatkan korban mengalami luka bakar serta lengan kanan patah tulang.

"Anaknya disundut, terus tangannya dipelintir sehingga lengannya patah dan anaknya diangkat-angkat dengan posisi kepalanya di bawah," ucap Siswanto.


ILUSTRASI bocah laki-laki disiksa (Tribun)

Dianiaya selama Tiga Pekan

Berdasarkan pengakuan kedua pelaku, kata Siswanto, R dianiaya oleh kedua orangtuanya itu selama sekitar tiga pekan, yaitu sejak Juni 2023.

Dalam periode itu, AZ dan D memang tak melakukan penganiayaannya setiap hari. Namun, dapat dipastikan bahwa tindakan kekerasan lebih dari satu kali.

"Perbuatan itu dilakukan lebih dari sekali sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit itu tidak dalam kondisi usai dianiaya. Nah selama proses aniaya itu akhirnya si anak itu mengalami panas atau demam," ucap dia.


Ilustrasi bocah tewas (Grid.ID)

Baru Tiga Bulan Bersama

Menurut pemilik kontrakan bernama Ida, Balita laki-laki yang diduga tewas usai dianiaya orangtuanya sendiri di kawasan Rawa Buntu, Tangerang Selatan, baru tinggal tiga bulan di sana.

"Kalau bapak dan emaknya (korban) sudah dua tahun tinggal di sini. Sebelumnya itu anak memang sama bapak kandungnya," ucap Ida, Senin (26/6/2023).

Ida menyebutkan, R jarang diajak bersosialisasi dengan teman sebaya oleh AZ sejak tinggal di rumah kontrakannya. Ida mengaku tak mengetahui persis bagaimana peristiwa itu terjadi.

Ia mengaku tak mendengar keributan ataupun mengetahui penganiaya AZ dan D terhadap balitanya meski tempat tinggalnya berdekatan.


Ilustrasi jenazah. (theweek.in)

Tipu Tetangga

AZ dan D diduga membohongi tetangga pada saat kejadian. Saat itu, ucap Ida, pernah melihat orangtua R mengaku sempat mengantarkan korban ke rumah sakit.

Saat itu, kata Ida, ia ditelepon AZ untuk meminta tolong untuk mengantarkan R dari Puskesmas Rawa Buntu ke RSU Tangerang Selatan.

"Dia (AZ) bilang kalau anaknya sakit panas, sempat demam, terus pingsan. Itu pengakuan pelaku," kata Ida.

Ida sempat sempat menanyakan penyebab R pingsan. Namun, AZ mengaku tak mengetahuinya.

Lebih lanjut, Ida mengaku tak mengetahui secara persis kondisi kesehatan R saat diantar ke rumah sakit. Sebab, posisi R saat itu dalam pelukan AZ sehingga penglihatannya terbatas.

"Kondisinya (R) saat itu masih hidup, masih aktif. Tapi saya enggak lihat kalau ada luka apa enggaknya, soalnya itu anak digendong sama emaknya," ucap Ida.

Dua bocah di Malang, Jawa Timur merasakan penderitaan begitu menyakitkan yang dilakukan oleh sang ibu dan pacarnya.

Diketahui, dua bocah berinisial ASA (14) dan AER (4) sering mengeluarkan jeritan tangisnya ketika mendapatkan siksaan dari ibu kandungnya.

Ibu korban bernama Rani Wahyuni (33) tega menganiaya kedua anaknya dengan menyulutkan api rokok ke kulit mereka.

Hal tersebut Rani Wahyuni dan pacarnya lakukan ketika mengetahui dagangan anaknya tak laku keras atau tak sesuai target.

Dalam kasus ini, Rani Wahyuni memaksa kedua anaknya untuk mencari belas kasihan dari orang-orang dengan berdagang hingga larut malam.


Ilustrasi kekerasan pada anak (Shutterstock)

Alih-alih mendapatkan perlindungan sesampainya di rumah, ASA dan AER justru mendapatkan siksaan brutal dari ibu jika dagangannya tak laku keras.

Keduanya acapkali menangis histeris ketika sang ibu menyiksa mereka.

Diketahui, penganiayaan tersebut ia lakukan bersama kekasihnya pasca bercerai dari mantan suami.

Diketahui, pacar Rani bernama Roni Bagus Kurniawan (37).

Rani merupakan warga yang tinggal di sebuah kontrakan di Jalan Watugede, Kecamata SIngosari, Kabupaten Malang.

Sedangkan kekasihnya Roni juga merupakan warga yang tinggal di tempat yang sama.

Melalui pihak Kepolisian Wakapolres Malang Kompol Wisnu S Kuncoro mengungkapkan fakta mengejutkan terkait penyiksaan bocah tersebut.

"Perbuatan itu dilakukan tersangka Rani Wahyuni yang merupakan ibu kandung korban dan tersangka Roni Bagus Kurniawan, pacar dari ibu korban yang ikut tinggal di rumah kontrakan,"

Pasca resmi bercerai dari mantan suaminya pada tahun 2022 lalu, Rani berhasil memenangkan hak asuh atas kedua anaknya.

Namun, ia justru memperlakukan kedua anaknya dengan sangat buruk.

Bahkan ia tidak menyekolahkan kedua anaknya.

Kedua anak Rani justru dipaksa untuk berjualan makaroni keliling.


ILUSTRASI ibu siksa anak dengan puntung rokok hingga dipecut kabel jika dagangan makaroninya tak laku keras. (Serambinews)

Ia tidak segan-segan menyiksa kedua anaknya jika dagangan makaroninya tidak habis.

Terungkap penganiayaan yang ia lakukan terhadap kedua anaknya berupa sudutan rokok.

Selain itu, Rani juga sering menyabet korban dengan kabel.

Mirisnya lagi, kedua bocah tersebut sering mendapatkan pukulan penggaris besi dari sang ibu.

Penganiayaan terhadap kedua anak malang tersebut mereka terima selama 8 bulan lamanya.

Penganiayaan itu dilakukan Rani dari bulan September 2022 hingga 8 Mei 2023.


Ilustrasi kekerasan pada anak (clickforhoward.com)

Kini keduanya berhasil ditangkap oleh pihak Kepolisian.

Kasus tersebut terungkap setelah \ayah kandung korban melaporkan tindakan penganiayaan terhadap kedua anaknya.

"Kedua tersangka melakukan penganiayaan terhadap korban sebagai hukuman, ketika kedua korban berjualan makaroni keliling tidak habis atau tidak penuhi target," ungkap Kompol Wisnu pada Rabu (31/5/2023).

"Jualan makaroni sampai larut malam, dan bila uangnya tidak sesuai dengan barang akan disulut rokok." tambhanya.

"Dan juga korban AER ini jika menangis akan disulut rokok agar tidak menangis,"tegasnya.

Akibat dari perbuatannya keduanya dijerat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga serta Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014.

Korban pun terancam hukuman penjara minimal lima tahun.

(Kompas.com/Larissa Huda)
Editor: Dika Pradana

Sumber


Quote:


"kakekmu pernah menyembelih sapi.."

Begitu cerita nenek yang kini telah tiada.

TS dulu juga pernah mengalami speech delay.
Segala macam pengobatan telah dicoba namun tak kunjung membuahkan hasil.
Mulai dari kiai, ustad, habib, ulama telah mencoba kebolehannya, namun tak ada yang boleh.

Sampai suatu ketika pada suatu malam.
TS terbangun mendengar suara wanita menangis di ruang tamu.
Karena mengira itu ibu, TS bangun dan pergi ke ruang tamu.

"Shalom aleichem" kata sesosok putih itu kala melihat TS.
Itu bukan ibu dan TS pun lalu terbangun dari mimpi.
Kata itu pula lah yang berhasil TS ucapkan untuk pertama kali.

Shalom aleichem

Diubah oleh yellowmarker 28-06-2023 07:02
lubizers
jiresh
jakenesse
jakenesse dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.6K
48
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.