Sumber Gambar

Seorang pemuka agama tentu menjadi salah satu orang yang keberadaannya cukup di masyarakat. Dengan adanya pemuka agama seperti ulama dan para ustad, maka diharapkan dapat menjaga moralitas dan kelakuan masyarakat untuk tetap berada di jalan yang benar. Biasanya nasihat-nasihat mereka yang berstatus ulama lebih didengar.

Biasanya seorang pemuka agama menyebarkan ajarannya melalui rumah-rumah ibadah. Khusus agama Islam biasanya di acara-acara seperti pengajian. Acara seperti inilah yang biasanya jadi tempat untuk menyampaikan ceramah agama. Sehingga dapat dipastikan kehadirannya dapat membawa dampak positif untuk umat dan jemaahnya.

Dengan kepercayaan yang luar biasa dari masyarakat, maka menjadi pemuka agama memiliki tanggung jawab yang besar. Di mana sang pemuka agama dituntut untuk bersikap baik kepada sesama dan mencontohkan gaya hidup yang sesuai dengan ajaran agama. Walau kita tahu bahwa pemuka agama juga manusia dan bisa saja berbuat kesalahan.


Sumber Gambar

Seperti yang terjadi di Banyuwangi berikut ini. Seorang ustad yang ingin menyampaikan ceramah untuk para narapidana di Lapas malah ditangkap karena ketahuan membawa sabu. Waduh, kok bisa? Pak Ustad ini mau ceramah apa mau mengedar? Dalam Lapas itu sendiri memang ada pembinaan agama rutin yang mengundang ustad dari luar salah satunya ustad pembawa sabu ini.

Ustad berinisial MS ini tertangkap pada Rabu lalu saat hendak masuk ke Lapas. Sama halnya seperti pengunjung lain, dilakukan sebuah pemeriksaan sebelum dirinya masuk. Mulai dari badan hingga semua barang yang dibawanya. Dan siapa sangka, petugas Lapas malah menemukan barang tak terduga dari seorang pemuka agama.

Sebungkus sabu ditemukan terselip di sela-sela STNK di dompetnya. Sebenarnya Ustad MS ini memang sudah dicurigai jauh sejak beberapa hari lalu. Karena dirinya sempat meminta untuk tes tekanan darah di bagian kesehatan. Dan saat itulah bagian kesehatan mencurigainya, mereka menyebut bahwa Ustad itu kondisinya mirip seperti kondisi kesehatan pengguna narkoba.


Sumber Gambar

Karena kecurigaan itulah akhirnya pada hari berikutnya saat Ustad MS datang ia langsung diperiksa lebih detail hingga ke isi dompetnya. Dan akhirnya ditemukanlah sabu di dalam STNK-nya. Usai dilakukan tes urine, hasilnya menunjukkan Pak Ustad positif narkoba. Ya, kalau dipikir-pikir petugas biasanya tidak sampai mengecek hingga isi dompet. Tapi kali ini sampai isi dompet dicek juga berarti memang ada yang tidak beres.

Penasaran dengan bagaimana nasib ustad itu ke depannya. Alih-alih memberi ceramah agama di Lapas, dirinya mungkin malah akan menjadi penghuni Lapas baru bersama jamaahnya di sana. Positifnya, mungkin pihak Lapas tidak perlu memanggil ustad dari luar sendiri. Karena di dalam Lapasnya sudah ada Pak Ustad yang bahkan tiap hari ceramah pun tidak masalah.


Sumber Gambar

Entah ini ustad asli atau palsu. Tapi kalau palsu, ya bisa saja. Karena mungkin saja ustad itu memang disuruh seseorang untuk datang ke Lapas dengan misi mengantarkan sabu. Menyamar sebagai ustad supaya tidak ketahuan dan tidak dicurigai. Karena seperti yang TS sebut di awal, pemuka agama seperti ini memang dipercaya banyak orang.

Tapi kalau dia ustad beneran, bisa jadi malah memakai narkoba karena ketularan sama orang-orang di Lapas. Wkwk. Bukannya dia yang mengajar, malah dia yang diajari, pakai narkoba pula. Dengan ini, bisa jadi evaluasi ke depannya dalam memilih ustad yang lebih terpercaya.



Menurut kalian, ustad ini beneran atau cuma ustad palsu?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi