Video yang beredar di media sosial pada Senin, 19 Juni 2023, cukup menarik untuk dibahas Gan. Pasalnya sebuah helikopter serang Ka-52 milik Angkatan Udara Rusia tampak mengalami kerusakan yang parah pada bagian ekornya. Dalam video tersebut (nanti bisa dilihat di bawah), ekor helikopter Ka-52 tampak sudah tidak utuh. Tapi, untungnya helikopter masih bisa terbang, meski dengan kecepatan kambat dan berada di ketinggian yang rendah.

Sampai saat ini tidak diketahui apa yang menyebabkan ekor helikopter itu hancur ? Tapi, kuat dugaan helikopter telah tersengat rudal dari sistem pertahanan udara Ukraina (entah MANPADS/SHORAD). Beberapa artikel menyebutkan helikopter berhasil mendarat dengan aman.

Tidak diketahui di mana lokasi tepatnya helikopter tersebut, tetapi menurut artikel TheDrive.com; Ka-52 terbang di bagian tenggara Ukraina. Di mana garis pantai Laut Hitam sempat terlihat di awal video. Dalam video yang berdurasi singkat tersebut, helikopter juga sempat membuang beberapa muatan yang dibawanya. Entah muatan apa ? Sepertinya yang dibuang adalah tangki bahan bakar tambahan serta pod roket. Sementara itu, pada bagian depan helikopter juga mengalami beberapa kerusakan.



Sebagai gambaran bagi Agan, helikopter konvensional masih memakai rotor pada ekornya. Di helikopter konvensional, rotor ekor dipasang di ujung ekor belakang. Karena rotor ekor memberikan torsi untuk melawan putaran rotor utama (yang berputar searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam). Jika rotor belakang tidak berfungsi, helikopter akan mulai berputar berlawanan arah dengan rotor utama.

Pilot kemudian akan melakukan [U]autorotation[/I] dan melakukan pendaratan darurat. Hal itu bisa menyebabkan kecelakaan yang parah. Karena semakin rendah dan lambat helikopter terbang ketika kehilangan rotor ekornya, maka semakin kecil kemungkinan pilot dapat selamat.

Kalau Agan pernah menonton film Black Hawk Down di mana ada adegan saat ekor helikopter Black Hawk dihantam RPG, helikopter itu jadi sulit dikendalikan dan berputar tak tentu arah. Adegan ini adalah gambaran betapa pentingnya rotor ekor bagi helikopter konvensional seperti Balck Hawk hingga Apache.



Para pilot Ka-52 tentu harus berterima kasih kepada Biro Desain Kamov, berkat desain rotor yang unik, mereka masih bisa selamat. Desain rotor utama koaksial pada Ka-52 terdiri dari dua set rotor utama, satu rotor berputar searah jarum jam dan satunya lagi berlawanan arah jarum jam. Desain ini terasa masuk akal untuk helikopter serang, yang kemungkinan akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk terbang rendah dan lambat dalam waktu yang lama. Karena rotor tumpuk membuat helikopter bisa mempertahankan kecepatannya saat berada di ketinggian rendah.

Sementara rotor utama koaksial awalnya adalah desain helikopter untuk angkatan laut yang dibuat Biro Desain Kamov, pada perkembangannya mereka juga mempertahankannya untuk seri Ka-50/52 berbasis darat. Helikopter ini juga memiliki fitur survivabilitas yang tidak biasa lainnya, termasuk sistem penyelamatan kru (kursi lontar).

Di Ka-52, sistem penyelamatan kru yang pertama adalah melepaskan baling-baling utama menggunakan serangkaian peledak. Kaca kanopi kokpit kemudian dibuang, dan dua rakitan roket diluncurkan dari kokpit. Setiap rakitan roket terhubung melalui ke salah satu kursi Zvezda/Tomilino K-37-800M, yang kemudian memungkinkan kursi meluncur dari kokpit. Sistem ini dapat dioperasikan dengan kecepatan dari nol hingga 189 knot, dan juga pada ketinggian nol.

Di sisi lain, selamatnya helikopter serang Ka-52 kali ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi Biro Desain Kamov, pasalnya Si Buaya Udara masih bisa kembali ke markas dan mendarat dengan selamat. Padahal pada awal invasi Rusia, banyak helikopter Ka-52 rontok tersengat MANPADS. Hal ini juga membuktikan bahwa desain rotor tumpuk dari Rusia tidak bisa disepelekan.








Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas