JAKARTA, DISWAY.ID – Dalam pertemuan korban Istaka Karya dengan DPR RI beberapa waktu lalu terungkap bahwa Istaka Karya BUMN yang bergerak di bidang konstruksi tidak pernah melakukan audit selama 3 tahun.

Pertemuan korban yang mencapai 160 subkontraktor dan supplier mengalami kerugian akibat belum dibayarnya oleh Istaka Karya dengan total Rp 1.08 triliun.

Ronald A. Sinaga yang akrab disapa Bro Ron kembali mengomentari perihal Iataka Karya yang tidak diaudit selama 3 tahun.

Selain itu menurut Bro Ron, ratusan subkontraktor dan supplier mengadu ke komisi VI DPR RI, Erick Thohir belum ada satupun memberikan komentarnya.

Bahkan Bro Ron cecar Erick Thohir karena Istaka Karya tidak di audit tiga tahun dan mengatakan jika lebih peduli anjing dilempar ke buaya dari pada nasib ratusan subkontraktor dan supplier.

Menurut Bro Ron, ratusan subkontraktor dan supplier yang mengalami kerugian karena belum di bayar oleh Istaka Karya ada yang jual rumah hingga bunuh diri.

“Sebuah BUMN anak usaha negara bisa tidak diaudit sama sekali kira-kira apa yang akan terjadi, ini kementerian apa kerjanya, bukannya topoksinya adalah membina,” jelas Bro Ron.


“Ini malahan sibuk sana sini ngurus yang enggak jelas, kagak ada akhlak sama sekali, ngomong-ngomong itu Erick Thohir kalau dia ambil tes akhlak itu bisa lolos enggak sih,” tanya Bro Ron.

“Ini sadis, vendor rugi triliunan, tidak dibayar bahkan sampai ada yang bunuh diri, ada sampai rumahnya disita,” tambah Bro Ron.

“Para korban mengadu ke DPR beberapa hari lalu, Erick Thorhir tidak ada komentar sedikitpun, tetapi anjing yang dilempar kebuaya dia komen di medsos, luar biasa,” cecar Bro Ron. 


Dalam pertemuan antara korban Istaka karya yang diwakili oleh Persatuan Rakyat Korban BUMN Istaka karya (Perkobik) meminta agar utang PT Istaka karya (Persero) selama lebih dari 10 tahun kepada 160 subkontraktor dan supplier yang menjadi mitra dapat dibayar dengan total utang mencapai Rp 1.08 triliun.

Salah satu perwakilan Perkobik menjelaskan pada DPR RI bahwa Istaka karya tidak melakukan audir selama 3 tahun dari 2020, 2021 dan 2022. 


“Istaka karya tidak melakukan audit selam 3 tahun, jadi ini perannya BUMN kemana sebagai pengawasan,” terangnya.

“Ini artinya tidak ada kontrol dari kementerian BUMN dan ini sangat disayangkan, yang pasti uangnya raib pak,” jelasnya.

Tonton sendiri dah