Hi sobat kaskus,

Di jalan raya terkadang pengendara akan sulit menahan emosi, apalagi bagi mereka yang punya bekingan. Duh, senggol dikit senjata api yang keluar seakan dunia GTA yang dengan mudah mengancam nyawa orang lain.

Tapi, inilah realita kita saat ini dimana emosi menjadi berlebih ketika berada di jalan raya.



Banyak orang mudah tersulut emosi yang berlebihan hingga akhirnya menyesal kemudian, namun apalah arti penyesalan kalau sudah kejadian.

Seperti pada video dibawah ini, dimana ada insiden sebuah mobil dan motor dimana awalnya terjadi cek cok dijalan dan berakhir dengan pengendara mobil yang panas hingga akhirnya menabrak pengendara motor tersebut hingga tewas.

Untuk videonya ane lampirkan dibawah ini gan,



Walau akhirnya pengendara Toyota Avanza tersebut menyerahkan diri ke Polisi, tetapi peristiwa yang diakibatkan karena emosi akhirnya berbuah petaka.

Hukuman pembunuhan tentu membayangi, karena dengan sengaja ingin mencelakan orang lain. Sesuai dengan hukum yang akan diterima tersangka berdasarkan pasal 311 ayat 5, pasal 310 ayat 4 dan Pasal 312 UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Dengan ancaman kurungan maksimal 12 tahun penjara.



Jadi inilah bahaya emosi ketika berkendara di jalan dapat berdampak negatif pada keselamatan pengendara, penumpang, dan pengguna jalan lainnya. Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul akibat emosi yang tidak terkendali saat berkendara:

Kurangnya fokus: Emosi yang kuat seperti marah, stres, atau frustasi dapat mengganggu konsentrasi pengemudi. Akibatnya, perhatian mereka teralihkan dari tugas berkendara yang penting, seperti memantau lalu lintas, mengikuti rambu-rambu, dan merespons situasi yang muncul di jalan. Kurangnya fokus ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan.



Agresivitas dan perilaku berisiko: Emosi negatif seperti kemarahan dapat mendorong pengemudi untuk mengadopsi perilaku berisiko di jalan. Mereka mungkin cenderung menerobos lampu merah, melampaui batas kecepatan yang aman, melakukan pengereman mendadak, mengemudi dengan tidak sabar, atau menyalip dengan cara yang berbahaya. Semua perilaku ini meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Gangguan psikomotor: Emosi yang kuat dapat menyebabkan gangguan psikomotor pada pengemudi. Mereka mungkin mengalami penurunan refleks, koordinasi motorik yang buruk, atau respons motorik yang tidak tepat. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan pengemudi untuk bereaksi secara cepat dan efektif dalam situasi darurat di jalan.



Pengambilan keputusan yang buruk: Emosi yang tidak terkendali dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan yang baik dan bijaksana di jalan. Pengemudi yang marah atau stres mungkin cenderung mengabaikan aturan lalu lintas, mengambil risiko yang tidak perlu, atau membuat keputusan impulsif yang dapat berdampak negatif pada keselamatan.

Konflik dengan pengemudi lain: Emosi yang tidak terkendali sering kali memicu konflik antara pengemudi. Ini dapat mengarah pada perilaku agresif di jalan, seperti saling meladeni, menghina, atau bahkan kekerasan fisik. Konflik semacam ini tidak hanya membahayakan para pengemudi yang terlibat, tetapi juga pengguna jalan lain yang tidak terlibat secara langsung.



Penting untuk menjaga emosi tetap terkendali saat berkendara. Jika Agan merasa emosi sedang tidak stabil, disarankan untuk memberikan waktu dan ruang untuk menenangkan diri sebelum melanjutkan perjalanan.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2
Pic : google