Sumber Gambar

Tukang parkir merupakan salah satu profesi yang banyak dilakukan oleh orang di Indonesia. Banyak orang yang memilih menjadi tukang parkir karena untuk menjadi tukang parkir, tidak dibutuhkan kualifikasi khusus yang rumit. Karena pekerjaannya pun tidak membutuhkan skill khusus. Mau lulusan apapun bisa saja jadi tukang parkir.

Tidak ada salahnya jika bekerja menjadi tukang parkir selama uang yang didapat itu halal. Biar bagaimana pun mereka juga kan mencari uang untuk bertahan hidup atau mungkin juga menafkahi keluarga di rumah. Asalkan dipastikan lagi bahwa profesi yang kita jalani ini tidak ilegal dan tidak liar. Sudah resmi dan memang ditugaskan langsung sebagai tukang parkir.

Kadang ada saja tukang parkir liar yang entah datang dari mana tiba-tiba meminta uang. Padahal kita tahu tidak ada aturan bayar parkir di tempat itu. Apalagi kalau tukang parkirnya gak terima kalau tidak dikasih uang. Padahal kan suka-suka orangnya mau kasih uang atau tidak. Ini yang kadang membuat resah masyarakat yang ingin parkir.


Sumber Gambar

Seperti yang terjadi di Makassar berikut ini. Seorang preman bernama Waldi (30 tahun) yang merangkap sebagai tukang parkir liar membakar tiga buah mobil ekspedisi yang parkir di sebuah lokasi pergudangan. Tukang parkir liar ini meminta uang 3 ribu rupiah ke supir. Tentu si supir yang sudah tahu kalau orang ini tukang parkir liar enggan memberikan uang.

Karena tidak diberikan uang inilah, akhirnya si tukang parkir liar ngamuk dan membakar mobil yang sedang terparkir di sana. Ia sempat pulang dulu ke rumah, sebelum akhirnya datang kembali dan membakar mobil tersebut sebagai konsekuensi karena tidak membayar parkir. Hal ini tentu menjadi sangat merugikan bagi si supir dan juga perusahaan ekspedisi.

Untung saja di lokasi ada CCTV sehingga mereka bisa melihat sosok tukang parkir itu yang tertangkap kamera. Dan tidak butuh waktu lama, tukang parkir liar itu langsung ditangkap keesokan harinya. Wkwk, inilah akibatnya bila terlalu mementingkan emosi hingga merugikan orang lain. Akhirnya malah dia-dia juga yang akhirnya rugi.


Sumber Gambar

Lagian yang TS heran, mobil ekspedisi itu parkir di kawasan pergudangan. Kawasan pergudangan memang tidak ada keamanannya? Satpamnya ke mana? Kok bisa-bisanya ada preman masuk dengan berkedok sebagai tukang parkir. Harusnya sih kalau ada penjagaan, orang kaya gini gak bisa masuk ya. Tapi ya namanya juga di daerah ya, ada aja orang sok jago berlagak akamsi begini.

Persoalan mengenai tukang parkir liar memang seakan tidak ada habisnya. Selalu ada saja. Selalu ada orang yang melihat kesempatan dan langsung mencari keuntungan dari kesempatan tersebut. Padahal tukang parkir liar juga tidak akan menjamin keamanan kendaraan kita. Kalau ada apa-apa, siapa yang tanggung jawab? Yang punya tempat gak akan tanggung jawab, karena memang mereka tidak pernah menyuruh orang jadi tukang parkir.


Sumber Gambar

Sebenarnya mencari keuntungan ya boleh saja asal dengan cara yang benar. Dan kalau tidak sesuai keinginan kita yang jangan marah apalagi sampai berbuat yang tidak-tidak seperti tukang parkir liar ini. Akhirnya diri sendiri yang rugi, seperti si tukang parkir ini yang akhirnya terancam hukuman pidana selama 12 tahun. Lumayan lama juga ya.

Jadi tidak perlu takut dengan tukang parkir liar selama kita tahu bahwa ada pihak lain yang bertanggung jawab di tempat tersebut.



Menurut kalian, tukang parkir begini diapain enaknya?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi