Penitip Samudra

Beranda

...

Poetry
Penitip Samudra

afx98

28-10-2021 15:08

Penitip Samudra

Sekedar arsip puisi tapi engak puitis-puitis amat

Quote:

Sumber: pixabay.com

Kiat Mulai Susuri Puisi

Kemarin hujan, dan kebetulannya terjadi sesudah saya membaca puisi hujan. Ada yang bilang hujan itu magis, karena rintiknya penuh akan kenangan bukannya air. Itu menurut mereka, kalau menurut saya, hujan adalah hujan. Sebuah fenomena alam yang sudah puitis dari sononya. Bila sering terbawa perasaan saat ia turun berarti wajar, namanya juga hujan, tempat dimana oerasaan seta asa saling bertubrukan.

Jangan kaget kalau ada orang yang tiba-tiba puitis saat hujan dan seketika langsung cari kata puitis untuk mengungkapkan perasaan. Dari sekian banyak orang yang mencari hal tersebut mungkin satu-dua orang yang akan tersesat dalam puisi. Tak bisa kembali dan tak cukup kuat untuk pergi.

Kepada yang tersesat saya ucapkan selamat. Selamat telah mau membaca, dan selamat telah mau memikirkan maknanya. Puisi memang suatu yang indah tapi penuh akan belukar. Seperti halnya bunga yang tumbuh di dalam hutan, seketika anda terpaku menikmati keindahannya, tapi di saat yang bersamaan pikiran pun bertanya “Bagaimana bunga seindah ini bisa tumbuh?”.

Bagi yang tersesat, santai dan nikmati saja alurnya. Lagi pula anda tidak sendiri tersesat di sini, lebih dari bejuta-juta orang telah tersesat ke dalam puisi. Mungkin esok anda ingin kembali, tapi sayangnya hati sudah jadi puisi.

Di saat puisi telah menjadi jalan pulang, anda harus mempersiapkan badan dengan nyaman, karena puisi mununggu untuk disusuri. Sebelum semua terlanjur terjadi dan anda akan patah ditengah petualangan berpuisi, alangkah arifnya anda mempersiapkan semua ini.

Pertama, buka puisi apa yang diinginkan. Karena puisi bukan perihal gengsi, alangkah lebih arifnya memilih yang disukai. Perjalan berpuisi tidak selalu sama dengan satu lainnya, ada yang penuh tawa namun ada pula penuh air mata bara. Tak ada yang persis sama dan tak ada pula yang sepenuhnya berbeda.

Setelah usai memilih buku puisi apa, maka langkah selanjutnya tinggal ciptakan suasana yang semestinya. Tak perlu pergi ke tempat megah, mewah, atapun alam liar. Yang penting anda bisa bersama sunyi, menjadi diri sendiri dan berusaha mengerti.

Ketika telah mendapatkan sunyi, tinggal susuri saja puisi. Tapi ingat! puisi bukan lomba lari yang pemenangnya ditentukan oleh lembaran kertas. Patut diketahui juga, sejak kapan puisi menjadi lomba lari?

Sekian itu kiat sebelum susuri puisi, Kalau masih kurang harap cari sendiri.

Blitar, 2021

Diubah oleh afx98 04-08-2022 13:47