Sebuah video viral mengenai oknum petugas dari Perusahaan Daerah (PD) Terminal Makassar meminta uang retribusi kepada seorang wanita yang hendak masuk ke wilayah Terminal Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulsel, telah menarik perhatian publik dan menimbulkan kontroversi.



Dalam video tersebut, terlihat seorang petugas yang mengenakan seragam PD Terminal Makassar meminta uang kepada wanita tersebut, meskipun dia hanya berjalan kaki. Kejadian ini memunculkan pertanyaan mengenai alasan di balik tindakan tersebut dan apakah tindakan tersebut sah menurut aturan yang berlaku.

Direktur Umum (Dirum) PD Terminal Makassar, Metro Arsony, mengkonfirmasi kebenaran video viral tersebut. Menurut penjelasannya, tarif masuk ke Terminal Daya dikenakan kepada pengguna jasa terminal, termasuk mereka yang berjalan kaki. Tarif yang dikenakan adalah sebesar Rp 2.000 untuk pejalan kaki, Rp 3.000 untuk sepeda motor, dan Rp 5.000 untuk kendaraan pribadi (mobil).

Kebijakan pemberlakuan tarif masuk ini kemungkinan dilakukan oleh PD Terminal Makassar sebagai upaya untuk mendapatkan pendapatan tambahan dan membiayai operasional terminal. Namun, keputusan ini menimbulkan kontroversi di masyarakat, terutama karena terkesan tidak adil dan membebani masyarakat yang hanya ingin melintas atau menggunakan fasilitas terminal dengan cara yang sederhana, seperti berjalan kaki.

Kontroversi ini mencerminkan kebutuhan akan transparansi dan komunikasi yang lebih baik antara pihak berwenang dan masyarakat. Jika kebijakan ini memang sah, maka PD Terminal Makassar perlu melakukan sosialisasi yang lebih efektif kepada pengguna jasa terminal dan masyarakat umum. Penyampaian informasi yang jelas dan terbuka akan membantu menghindari terjadinya kebingungan dan protes dari masyarakat.

Selain itu, perlu juga dipertimbangkan adanya alternatif pembayaran yang lebih fleksibel dan adil, terutama untuk pejalan kaki yang hanya ingin melewati wilayah terminal. Misalnya, dapat dipertimbangkan untuk memberlakukan sistem pembayaran berbasis waktu atau frekuensi penggunaan, sehingga orang-orang yang hanya melintas sebentar tidak perlu membayar tarif masuk yang sama dengan mereka yang berada dalam terminal untuk waktu yang lebih lama.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi otoritas terkait, seperti PD Terminal Makassar, untuk mendengarkan masukan dan keluhan masyarakat serta melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang telah diterapkan. Dengan demikian, mereka dapat mencari solusi yang lebih adil dan meminimalisir ketidakpuasan masyarakat.

Kesimpulannya, video viral mengenai oknum petugas PD Terminal Makassar yang meminta uang retribusi kepada seorang wanita yang berjalan kaki di wilayah Terminal Daya, Makassar, telah menciptakan kontroversi. Kebijakan pemberlakuan tarif masuk ini memerlukan transparansi dan sosialisasi yang lebih baik kepada masyarakat. Perlu juga dipertimbangkan adanya alternatif pembayaran yang lebih fleksibel dan adil. Evaluasi dan perubahan kebijakan yang responsif terhadap masukan masyarakat akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan adil bagi pengguna jasa terminal.

Menurut GanSist, harus gak sih pejalan kaki yang masuk fasilitas publik seperti terminal diminta membayar? Berikan tanggapan kalian di kolom komentar. Terima kasih sudah membaca, see you on the next thread.

Narasi : Ulasan Pribadi

Sumber Referensi :

https://makassar.kompas.com/read/202...ibusi?page=all

Copyright @albyabby912023, All right reserved.