WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Tim Polda Jateng dan Polres Wonogiri memeriksa kondisi psikologis tersangka pencabulan 12 murid sebuah madrasah di Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri.

Pemeriksaan psikologis terhadap dua tersangka itu dilakukan di Polres Wonogiri, Jumat (9/6).

Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan, pemeriksaan itu dilakukan untuk menggali profil psikologi dan motif pelaku.



"Pemeriksaan dilakukan terhadap oknum kepala madrasah dan guru madrasah yang menjadi tersangka pencabulan 12 siswi," katanya.

Adapun tim yang melakukan pemeriksaan yakni Bagpsi Biro SDM Polda Jateng yang dipimpin ketua tim AKBP Novian Susilo. Adapun timnya terdiri atas Paursubbagpsipol Bagpsi Iptu Ibnu Hamzah, Bamin Subbagpsipol Bagpsi Brigpol Chendy R dan Brigadir Dittahti Polda Jateng Brigpol Alvin Alfiyan.


Di sisi lain, Bagpsi Polda Jateng juga memberikan pendampingan dan trauma healing terhadap para korban pencabulan. Mereka memberikan penguatan, peningkatan konsep diri dan kepercayaan diri anak.


Tim mendekatkan anak pada sistem pemberi dukungan terdekat atau orang tua untuk berani jujur.

"Tujuannya membantu anak melupakan kejadian traumatis," ujarnya.

Tim dari Polda Jateng tersebut juga didampingi Kasatreskrim dan Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Wonogiri. Kegiatan itu dihadiri orang tua korban, guru sekolah, kepala desa dan camat setempat.

Selain itu, tim memberikan penguatan psikologi agar orang tua kuat dan menerima keadaan anak. Kegiatan dilakukan melalui sharing session.**

link

mending sekolahkan anak di sekolah negeri

kalau masuk madrasah yah raib keperawanan nya