Sumber Gambar

Agama merupakan salah satu kepercayaan sekaligus identitas kita sebagai warga negara. Dengan memeluk agama, mungkin seseorang merasa memiliki pegangan dan tujuan hidup layaknya yang diajarkan dalam agama tersebut. Hal ini juga mempengaruhi pola pikir serta pengambilan tindakan seseorang mengikuti ajaran agama yang dianut.

Walau pada dasarnya agama adalah warisan, tapi ajaran yang melekat pada kita sejak kecil membuat kita terbiasa dengan hidup berdampingan dengan aturan-aturan. Adanya iman membuat seseorang harus hidup dalam kendali agama. Bukan omong kosong, tapi kenyataannya hal ini memang terjadi di seluruh dunia.

Mungkin memiliki agama juga membuat kita lebih diterima di masyarakat. Karena beragama membuat seseorang memiliki image yang baik, alim dan berakhlak bagus. Tapi agama yang mana dulu nih? Karena ini Indonesia, penerimaan agama ini kadang agak berbeda. Seperti yang terjadi pada bocah satu ini yang curhat ke pada orang dewasa.


Sumber Gambar

Bocah kecil yang viral ini diketahui merupakan seorang bocah beragama Kristen. Sayangnya, karena agama yang dianutnya itu membuat dirinya dikucilkan dan dibully oleh teman-teman. Sejujurnya, ini bukan hal yang baru bagi TS. Karena sejak kecil, omongan-omongan bernada rasis dan SARA memang sudah jadi hal yang sering dilakukan bocah kecil.

Dalam video itu, si bocah bercerita bahwa teman-teman tidak mau berteman dengannya karena ia beragama Kristen. Teman-teman itu hanya datang sesekali, itu pun hanya untuk mengejek dirinya dan agamanya. Bayangkan GanSis, bocah kecil sudah punya pikiran untuk effort mendatangi seseorang dengan tujuan melakukan penistaan agama. Bayangin aja dulu.

“Jauh-jauh, dia Kristen!” begitulah ucapan teman-temannya kepadanya. Gila gak tuh? Mohon maaf nih, justru seharusnya jauh-jauh dari mereka gak sih? Deket-deket nanti takutnya meledak lho! Hehe, bercanda. Meledak rasa cintaku padamu maksudnya.


Sumber Gambar

Dari yang TS lihat ya, sepengelaman TS karena memang dulu pernah merasakan juga. Saat perundungan agama ini terjadi, respon orang tua di sekitar mereka terkesan membiarkan dan tidak menganggap ini serius. Kalau pun ada yang peduli paling hanya ditegur sebentar abis itu pergi, tidak dijelaskan dan tidak diberi edukasi. Ya karena mereka juga kurang teredukasi mungkin.
Tolonglah, ini bukan sekedar candaan anak kecil.

Di sekolah sudah ada pendidikan Pancasila yang harusnya bisa mendidik anak supaya lebih toleran terhadap sesama. Supaya bisa memandang perbedaan bukan sebagai hal yang harus diributkan. Apalagi dijadikan bahan untuk perundungan seperti ini.

Dan terkadang pemahaman yang salah terhadap agamanya juga jadi sebab mengapa intoleransi terjadi. Kepada siapa kita belajar? Apa yang kita pelajari? Sejauh mana yang kita pelajari? Tokoh mana yang kita teladani? Semua itu dapat mempengaruhi kita dalam berpikir sebagai seorang pemeluk agama. Apalagi dalam kasus ini anak-anak.


Sumber Gambar

Kejadian ini sendiri tidak diketahui secara detail siapa nama dan lokasi dalam video. Akan tetapi, ada pelajaran yang bisa kita ambil khususnya kita para orang tua. Untuk tidak sembarangan membiarkan anaknya main dengan anak-anak tidak jelas asalnya dan jangan sembarangan memilih guru mengaji. Selalu crosscheck apa yang anak kita pelajari setiap harinya.

TS juga berharap untuk anak-anak yang mem-bully bocah ini, semoga pemikiran seperti itu tidak bertahan sampai dewasa. Semoga seiring bertumbuhnya mereka, mereka semakin bisa berpikir logis dan meninggalkan pemikiran-pemikiran seperti ini. Supaya generasi nanti tidak mudah dipecah belah oleh agama.



Menurut kalian, apa penyebab anak-anak ini melakukan perundungan agama?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi