- Beranda
- Liga Italia
Kisah Sebastien Frey 15 Tahun di Serie-A, Salah Satu Pemain Cadangan Terkenal Dunia!
...
TS
amekachi
Kisah Sebastien Frey 15 Tahun di Serie-A, Salah Satu Pemain Cadangan Terkenal Dunia!
Kisah Sebastien Frey Pemain Sepakbola Malang Melintang 15 Tahun di Serie-A, Salah Satu Pemain yang Sering Menghiasi Bangku Cadangan namun Paling Terkenal di Dunia!
Mungkin bagi sebagian orang akan menganggap mendapatkan gaji tanpa kita melakukan pekerjaan atau mengerjakan sesuatu seminimal mungkin dengan upah yang sama sebagaimana bekerja penuh itu adalah sebuah anugerah, tapi mungkin akan berbeda halnya jika itu ditanyakan kepada para pemain sepakbola karena hampir semua pesepakbola justru akan gelisah jika tidak jadi pemain utama alias cuma jadi pemanis bangku cadangan dari sebuah tim yang ia bela.
Bahkan seorang pemain bintang saking cintanya dia dengan sepakbola akan marah seandainya dirinya diganti saat pertandingan masih berlangsung, tentang benar atau salah tindakan pemain tersebut itu bukan masalah yang pasti itu adalah sebuah tanda besar keinginan bagi setiap pemain bola untuk berusaha tetap jadi line up dan terus bermain.
Tapi pada kenyataannya tidak semua pemain menikmati indahnya perasaan berada di lapangan sepakbola sebagaimana para bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sekarang, banyak diantaranya bahkan jarang sekali diturunkan sebagai pemain utama di timnya, alhasil situasi seperti itu bisa bikin pemain tersebut meredup namanya namun dari banyak pemain yang menghilang dari peredaran wacana pemberitaan di media ada pula beberapa pemain cadangan tapi nama mereka tetap melambung tinggi.
Salah satunya adalah Sebastien Frey kiper asal Prancis ini sampai dijuluki teman saya sebagai kiper cadangan abadi namun namanya tetap bersinar dan mungkin karena sebagian besar karir yang ia tempuh adalah di liga Italia, Frey bermain di liga Italia selama 15 tahun dengan 5 tim berbeda.
Namanya pun cukup kondang menurut saya kalau di Indonesia era 2000an bahkan mengalahkan Gianluigi Pagliuca mungkin salah satu sebabnya adalah nama Frey mirip dengan prei (libur) hingga anak-anak kecil zaman dulu jika bermain PlayStation selalu memainkannya.
Berawal dari bermain untuk klub Prancis AS Cannes tahun 1997 saat masih berusia 17 tahun walau klub tersebut akhirnya terdegradasi namun kemampuan Frey menjaga gawang bikin tim Serie-A Inter Milan terpikat untuk memboyongnya ke Italia, setelah direkrut oleh klub kota Milan tersebut tapi Frey harus menghadapi kenyataan dijadikan sebagai kiper ketiga setelah Gianluigi Pagliuca dan Andrea Manzantini hingga dalam musim barunya bersama Nerazzurri itu pun Sebastien Frey hanya bermain sebanyak 7 kali.
Di musim kedua lebih mengenaskan lagi karena pelatih Inter kala itu Marcelo Lippi tak memasukkan Frey ke daftar tim utama Inter Milan 1999/2000 hingga pemain tersebut dipinjamkan ke Hellas Verona namun di klub inilah Sebastien Frey menunjukan kehebatan dirinya dengan mengantarkan Verona di posisi 9 Serie-A akhir musim tersebut.
Kegemilangan Frey membuat Inter menarik pemain tersebut kembali ke Milan tapi lagi-lagi datanglah Fransesco Toldo hingga Frey pun pindah lagi ke klub Parma yang saat itu baru saja ditinggalkan oleh Gianluigi Buffon.
Pemain ini sangat dipuji-puji fans di Italia atau dunia karena kecekatannya lho Gansist namun nasibnya sering kurang mujur bahkan di negaranya sendiri yaitu Prancis yang kala itu dirinya dipanggil untuk membela Les Blues dalam ajang EURO 2008 namun lagi-lagi pelatih Didier Deschamps tak menjadikan penjaga gawang tersebut pilihan utama timnas Prancis yang akhirnya membuat Frey pensiun dari timnasnya di usia 28 tahun.
Ngenes sekali Gansist baru 28 tahun sudah mundur namun Frey mengkonfirmasi alasan dirinya tak lagi membela negaranya adalah untuk ingin lebih fokus membela klubnya saat itu Fiorentina, melupakan kekecewaannya dan ingin membuktikan ke semua orang yang telah menolak dirinya dengan prestasi yang luar biasa, itu pun akhirnya dibuktikan dengan mengantar Fiorentina 2 kali bermain di liga Champions yaitu musim 2008/2009 dan 2009/2010.
Penjaga gawang ikonik ini Gansist, sangat terkenal sekali dulu karena warna rambutnya abu-abu di sebuah game, namanya pun bikin mengernyitkan dahi karena mirip bahasa sebuah suku untuk arti dari berlibur dan Agan dan Sista dimari mungkin tahu ciri khas cara dirinya menjadi kiper, Frey sangat terkenal sekali dengan gayanya yang lebih memilih menepis bola daripada menangkap bola yang meluncur dihadapannya.
'Narasi dan Opini Sendiri'
Tulisan Sendiri:
@amekachi
Sumber Tulisan dan Gambar:
1
2
3
Mungkin bagi sebagian orang akan menganggap mendapatkan gaji tanpa kita melakukan pekerjaan atau mengerjakan sesuatu seminimal mungkin dengan upah yang sama sebagaimana bekerja penuh itu adalah sebuah anugerah, tapi mungkin akan berbeda halnya jika itu ditanyakan kepada para pemain sepakbola karena hampir semua pesepakbola justru akan gelisah jika tidak jadi pemain utama alias cuma jadi pemanis bangku cadangan dari sebuah tim yang ia bela.
Bahkan seorang pemain bintang saking cintanya dia dengan sepakbola akan marah seandainya dirinya diganti saat pertandingan masih berlangsung, tentang benar atau salah tindakan pemain tersebut itu bukan masalah yang pasti itu adalah sebuah tanda besar keinginan bagi setiap pemain bola untuk berusaha tetap jadi line up dan terus bermain.
Tapi pada kenyataannya tidak semua pemain menikmati indahnya perasaan berada di lapangan sepakbola sebagaimana para bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sekarang, banyak diantaranya bahkan jarang sekali diturunkan sebagai pemain utama di timnya, alhasil situasi seperti itu bisa bikin pemain tersebut meredup namanya namun dari banyak pemain yang menghilang dari peredaran wacana pemberitaan di media ada pula beberapa pemain cadangan tapi nama mereka tetap melambung tinggi.
Salah satunya adalah Sebastien Frey kiper asal Prancis ini sampai dijuluki teman saya sebagai kiper cadangan abadi namun namanya tetap bersinar dan mungkin karena sebagian besar karir yang ia tempuh adalah di liga Italia, Frey bermain di liga Italia selama 15 tahun dengan 5 tim berbeda.
Namanya pun cukup kondang menurut saya kalau di Indonesia era 2000an bahkan mengalahkan Gianluigi Pagliuca mungkin salah satu sebabnya adalah nama Frey mirip dengan prei (libur) hingga anak-anak kecil zaman dulu jika bermain PlayStation selalu memainkannya.
Berawal dari bermain untuk klub Prancis AS Cannes tahun 1997 saat masih berusia 17 tahun walau klub tersebut akhirnya terdegradasi namun kemampuan Frey menjaga gawang bikin tim Serie-A Inter Milan terpikat untuk memboyongnya ke Italia, setelah direkrut oleh klub kota Milan tersebut tapi Frey harus menghadapi kenyataan dijadikan sebagai kiper ketiga setelah Gianluigi Pagliuca dan Andrea Manzantini hingga dalam musim barunya bersama Nerazzurri itu pun Sebastien Frey hanya bermain sebanyak 7 kali.
Di musim kedua lebih mengenaskan lagi karena pelatih Inter kala itu Marcelo Lippi tak memasukkan Frey ke daftar tim utama Inter Milan 1999/2000 hingga pemain tersebut dipinjamkan ke Hellas Verona namun di klub inilah Sebastien Frey menunjukan kehebatan dirinya dengan mengantarkan Verona di posisi 9 Serie-A akhir musim tersebut.
Kegemilangan Frey membuat Inter menarik pemain tersebut kembali ke Milan tapi lagi-lagi datanglah Fransesco Toldo hingga Frey pun pindah lagi ke klub Parma yang saat itu baru saja ditinggalkan oleh Gianluigi Buffon.
Pemain ini sangat dipuji-puji fans di Italia atau dunia karena kecekatannya lho Gansist namun nasibnya sering kurang mujur bahkan di negaranya sendiri yaitu Prancis yang kala itu dirinya dipanggil untuk membela Les Blues dalam ajang EURO 2008 namun lagi-lagi pelatih Didier Deschamps tak menjadikan penjaga gawang tersebut pilihan utama timnas Prancis yang akhirnya membuat Frey pensiun dari timnasnya di usia 28 tahun.
Ngenes sekali Gansist baru 28 tahun sudah mundur namun Frey mengkonfirmasi alasan dirinya tak lagi membela negaranya adalah untuk ingin lebih fokus membela klubnya saat itu Fiorentina, melupakan kekecewaannya dan ingin membuktikan ke semua orang yang telah menolak dirinya dengan prestasi yang luar biasa, itu pun akhirnya dibuktikan dengan mengantar Fiorentina 2 kali bermain di liga Champions yaitu musim 2008/2009 dan 2009/2010.
Penjaga gawang ikonik ini Gansist, sangat terkenal sekali dulu karena warna rambutnya abu-abu di sebuah game, namanya pun bikin mengernyitkan dahi karena mirip bahasa sebuah suku untuk arti dari berlibur dan Agan dan Sista dimari mungkin tahu ciri khas cara dirinya menjadi kiper, Frey sangat terkenal sekali dengan gayanya yang lebih memilih menepis bola daripada menangkap bola yang meluncur dihadapannya.
'Narasi dan Opini Sendiri'
Tulisan Sendiri:
@amekachi
Sumber Tulisan dan Gambar:
1
2
3
rhamsey dan 25 lainnya memberi reputasi
24
9.3K
74
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Liga Italia
1.5KThread•9.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya