Pernahkah kita berpikir bahwa seburuk-buruknya kekurangan yang kita rasakan di Indonesia ternyata apa yang kita rasakan jauh lebih baik dibanding di suatu negara lain. Di luar sana rupanya banyak sekali masyarakat yang bernasib jauh dari kata beruntung terutama masyarakat yang tinggal di negara miskin, negara peperangan, dll. Sehingga kita harus senantiasa bersyukur atas nikmat kedamaian, ketentraman dan kesejahteraan yang kita dapatkan di Indonesia.
Kondisi peperangan di suatu negara membuat banyak nyawa tak bersalah harus terkena dampaknya. Mereka kehilangan masa depan, kehilangan keluarga, bahkan kehilang hal-hal pokok dalam hidup seperti sandang, pangan dan papan. Kondisi pada negara miskin pun demikian, banyak masyarakat yang pada akhirnya tidak mendapatkan nutrisi, pendidikan, dan sanitasi yang baik membuat mereka sedari kecil kehilangan harapan. Seperti yang ditunjukkan oleh potret-potret inspiratif buatan PBB berikut yang akan membuatmu tak kuasa menahan kesedihan. Penasaran seperti apa makna mendalam dari potret-potret tersebut, mari kita cermati pada thread kali ini!
Quote:
1. Karena perang, benturan keras ke kepala tak memandang usia
Kita harus senantiasa bersyukur sebagai masyarakat yang menempati Indonesia. Anak-cucu kita tidak merasakan kerasnya ledakan, tajamnya peluru dan sakitnya benturan dari banguan yang rubuh. Bayangkan saja para anak-anak yang tidak tahu apa-apa harus merasakan kerasnya tembok dan batu yang jatuh ke kepala mereka akibat bom yang meluluh lantahkan rumah mereka. Gansis sebagai orang dewasa saja pasti sudah kesakitan jika tertimpa tembok di kepala, apalagi mereka yang masih anak-anak.
Quote:
2. Berlumuran darah dan debu serta kehilangan orang tua
Apa rasanya bagi mereka yang masih belia dan tidak tahu apa-apa bahkan tidak bisa melindungi diri mereka sendiri, kini ditinggal orang tua selamanya. Padahal masa depan mereka sebenarnya cerah. Namun perang merenggut semuanya. Padahal jika tidak ada perang, mungkin anak kecil ini bisa mengenakan kostum wonder woman. Sayangnya sekarang kini ia harus menahan rasa sedih sebagai satu-satunya yang selamat.
Quote:
3. Tidur di jalanan, kotor dan kedinginan
Bagi mereka yang terlahir miskin sedari kecil, tak ada hal yang dapat mereka rubah. Alhasil anak-anak miskin ini hanya bisa mengikuti roda kehidupan dan berharap suatu saat nanti ketika dewasa mereka ingin mengubah segalanya. Sayangnya di usia belia ini tidak banyak yang bisa mereka lakukan untuk memperbaiki kehidupan. Seharusnya diusia mereka saat ini, mereka sedang nyamannya tidur di kasur.
Quote:
4. Karena perang kini mereka tidak memiliki kamar mandi
Meskipun mereka kehilangan segalanya, nampaknya mereka masih bisa tersenyum karena menemukan bak mandi yang tersisa. Tentu hal kecil ini merupakan kebahagiaan tiada tara bagi mereka. Sedih sekali ya mereka karena perang, hanya bak mandi ini yang tersisa dari rumah mereka.
Quote:
5. Anak-anak di tempat lain mengantri untuk menimba ilmu, anak ini mengantri untuk menimba air
Bayangkan di usianya yang masih belia, anak ini harus direpotkan untuk mengantri air dan mengangkatnya sendiri. Sungguh nasib yang malang sekali, di saat anak-anak dipenjuru dunia lain sedang mengantri untuk menimba ilmu. Kita harus bersyukur karena negara Indonesia tidak mengalami kekeringan.
Quote:
6. Baris berbaris untuk menyelamatkan diri dari pecahnya perang.
Perang antar kelompok yang masih terjadi di Afrika Tengah membuat masyarakat tak bersalah akhirnya harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka tidak mungkin lagi menyelamatkan harta dan rumah. Tembakan senapan yang membabi buta tak pernah berhenti dan tidak mengenal siapa orangnya. Menyelamatkan harta bagi mereka sama saja seperti memberikan nyawa.
Quote:
7. Di tempat lain anak muda sedang mengejar cita-cita, di tempat ini anak muda sedang berperang.
Sayangnya anak muda tak bisa lepas dari kebijakan wajib militer. Itu dia situasi yang terjadi di penjuru dunia yang sedang berperang. Masa muda seharusnya dapat mereka manfaatkan untuk mengejar cita-cita, namun karena perang masa muda mereka dipakai untuk titik darah penghabisan. Beruntung sekali gansis sebagai anak muda di Indonesia masih diberi kesempatan untuk mengejar cita-cita.
Quote:
8. Anak bayi di penjuru lain sedang tidur nyenyak, anak bayi di penjuru afrika sedang ditunggu detik-detik terakhirnya.
Kelaparan karena kemiskinan membuat anak bayi di suatu penjuru afrika banyak yang mati kelaparan. Beberapa bahkan banyak yang sedang mengalami sekarat dan tidak banyak yang bisa dilakukan oleh orang tuanya. Akhirnya anak bayi ini harus merasakan pahitnya hidup di usianya yang masih sangat belia samnil menunggu detik-detik terakhir hidupnya.
Quote:
9. Tempat yang dulunya adalah rumah, kini sudah tidak ada
Perang merenggut segalanya bagaikan tidak ada artinya. Bayangkan saja hanya karena perang semua kepentingan masyarakat harus dikorbankan secara sia-sia. Bahkan perang saudara yang terjadi di Suriah dilakukan hanya karena kepentingan kelompok semata. Jika orang-orang di timur tengah bisa hidup harmonis dan berdampingan seperti di Indonesia, mungkin perang saudara ini tidak akan pecah.
Itu dia 9 potret inspiratif Dua-Sisi karya PBB yang akan membuatmu sedih. Berbagai potret di atas mengajarkan kepada kita bahwa di luar sana banyak orang-orang yang kurang beruntung akibat tinggal di negara yang sedang berperang ataupun negara yang miskin. Oleh karena itu kita harus terus memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita dilahirkan di Indonesia. Dari 9 potret di atas, nomor berapa yang membuatmu bersedih dan mulai mensyukuri kehidupan saat ini? tuliskan di kolom komentar!
Sumber :
Disini