Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Haji asal Papua Disangka Jemaah Pakistan, 4 Kali Ditolak Masuk Raudah dan Hotel

Haji asal Papua Disangka Jemaah Pakistan, 4 Kali Ditolak Masuk Raudah dan Hotel


Haji asal Papua Disangka Jemaah Pakistan, 4 Kali Ditolak Masuk Raudah dan Hotel

Sekretaris Satpol PP dan Penanggulangan Bencana Provinsi Papua, Umar Uga. Saat naik haji, ia empat kali ditolak masuk Raudah dan hotel lantaran dikira jemaah Pakistan.
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MADINAH - Ini kisah duka sekaligus suka orang Papua beristrikan orang Jawa kala naik haji.

Senin (5/6/2023) siang, Umar Ugar berkisah dukanya.

"Empat kali saya ditolak sama satpam hotel. Mereka tak percaya saya orang Indonesia, saya dikira orang Pakistan," ujar Umar Ugar kepada Tribun di Front Taiba Hotel, Madinah Garbiyah.

Penolakan pertama saat pria kelahiran Fakfak, Papua Barat ini, baru saja check in di hotel, bersama 392 jemaah Kloter 8 UPG, embarkasi Makassar, Minggu (28/5/2023). Penolakan kedua di hari berikutnya.

"Hotelnya sama, satpamnya yang ganti shift Kaka'," ujar sekretaris Satpol PP dan Penanggulangan Bencana Provinsi Papua, di Jayapura.

Hari ketiga, lagi-lagi kena sweeping satpam lain. "Nanti saya keluarkan Kartu Merah Putih, baru mereka percaya."

Nah, di kali keempat, dia pulang ke hotel bersama istri.

"Istri saya lolos, karena orang Jawa dari Pati, saya lagi-lagi ditahan. Mereka kira saya jemaah dari Bangladesh lagi."

Bukan masuk hotel sahaja, saat dua kali masuk Raudah, --area di bawah Kubah Hijau (green dome) Masjid Nabawi--, Umar Ugar juga sempat mengalami penolakan.

"Yang pertama saya ikut rombongan (kloter) UPG 8, ziarah Raudah dan makam Nabi, juga dikira saya jemaah asal Pakistan."

Niatnya terlaksana, setelah Ketua Kloter UPG 8 H Baharuddin turun tangan, meyakinkan askar Haramain (polisi khusus).

Karena Raudah diyakini sabagai potongan sorga kecil di Bumi Madinah, keesokan harinya, Umar Ugar berupaya masuk lagi.

Kali ini, dia tak mengaku dan ikut rombongan jemaah haji Indonesia.

"Saya ikut rombongan jemaah Pakistan, eh.. Alhamdulillah lancar," ujar alumnus Universitas Yayasan Islam Papua (Yapis) Jayapura angkatan 1991 ini.

Postur dan potongan muka Umar Ugar, memang tak seperti orang Indonesia kebanyakan.

Berras Australomelanesid dan keturunan Arab Hadraut Yaman dari Kesultanan Maluku, muka Umar Ogar memang ke-Arab India-Pakistani, khas bangsa Asia timur.

Banyak juga orang Arab menyangkanya, Hadrmaut Arab Yamani. "Ya, memang banyak juga yang kira saya orang Hadramy."

Bukan tahun ini saja, suka duka itu juga dia alami saat berhaji delapan tahun lalu.

Memang, dua kali sudah Umar Ugar menunaikan rukun Islam kelima ini.

Musim haji 2023, "saya didaftarkan sama istri, Mbak dari Pati tahun 2012."

Tahun 2015, haji keberuntungan itu datang dalam bentuk penunjukan sebagai Petugas Haji Daerah dari Provinsi Papua.

Musim haji 1444 Hijriyah ini, dia berhaji bersama Siti Sri Hidayati (48) dan ibu mertuanya, Siti Pasina.

Di Jayapura, Umar bermukim di kawasan Angkasa, tak jauh dari Dok 5, area ibu kota provinsi paling timur Indonesia.

"Haji Umar ini, jemaah lima waktu Masjid Angkasa paling rajin, kalah saya," Ali Masudi, tetangga sekaligus pejabat eselon di Pemprov Papua.

Umar jadi PNS di Papua, saat rekrutmen awal orang asli Papua (OAP) era akhir Orde Baru, tahun 1997.

"Itu pas Fakfak masih gabung Papua, sebelum pemekaran Papua induk ke Papua Barat."

Umar, mengaku bersyukur bisa ikut jejak ayahnya berhaji.

Kisah fadilah dan pahala haji sudah dia dengar sejak madrasah ibtidaiyah dan tsanawiyah di Fakfak, kabupaten pesisir di leher bawah Pulau Burung Cendrawasih.

"Tamat SMA 1 Fakfak, saya dikirim kuliah ke Yapis Jayapura, pas ada seleksi CPNS untuk OAP alhamdulillah lolos," ujarnya.

Kini dari hasil pernikahanya dengan Sri, wanita asal Pati, Jawa Tengah, Umar sudah dikarunia dua anak gadis, satu putra.

"Yang pertama, (Siti) Fatimah audah kuliah kedokteran di Unhas, Makassar. Yang kedua Siti Khatijah masuk Pesantren Al Maksum Bandung."

Anak ketiganya, Mohammad Omar Umar Ugar, lahir 2015. "Ini baru mau masuk SD di Jayapura."

Anak bungsunya ini, juga dia yakini buah ijabah doa saat di Raudah, Masjid Nabawi.

"Saya berdoa, semoga dapat anak laki-laki, alhamdulillah diijabah. Makanya jarak dengan kakaknya lebih 10 tahun," kata Umar Ugar.

https://papuabarat.tribunnews.com/20...otel?page=all.
Semoga haji keduanya mabrur
waktu 2015 pergi haji karena tugas dari Pemprov sekarang daftar sendiri..
kalau Papua lebih cepet karena persaingan koutanya nggak sebanyak di kawasan Indonesia lainnya
nomorelies
bukan.bomat
candidat.master
candidat.master dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.6K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.