Jakarta, CNN Indonesia -- Menko Polhukam Mahfud MD membeberkan jejak harta ayah dari Mario Dandy pelaku penganiayaan yang juga mantan pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo, bermasalah sejak 2012.
Pernyataan itu terungkap saat Mahfud menjadi narasumber di siaran resmi Sekretariat Kabinet, Podkabs, yang dirilis pada Selasa (29/5).

"Saya dapat dari PPATK, ternyata punya masalah sejak 2012. Itu sudah dilaporkan punya kekayaan tidak wajar, tapi loh kok ini diam, tidak bergerak," ujar Mahfud.

Rafael menjadi sorotan usai video anaknya menganiaya Cristilo David Ozora viral di media sosial pada Februari lalu.

"Kok orang jahat begitu dan sombong anaknya siapa? Anaknya Rafael. Rafael itu siapa? pejabat eselon 3 di [Kementerian] Keuangan," kata Mahfud.

Dia mengatakan kalau dirinya tak berteriak di ruang publik seperti media sosial, kasus Rafael itu tak bakal dibuka."Kalau saya ndak teriak, ndak terbuka."

Ayah Mario itu sempat menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah Jakarta Selatan, Kementerian Keuangan sebelum kasus tersebut.

Mahfud lantas meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)melacak kekayaan Rafael. Usai diperiksa, Mahfud mengatakan ada yang janggal.

Buntut kasus penganiayaan anaknya, Menteri Keuangan mencopot Rafael dari posisinya.


Selain itu, harta kekayaan dia juga diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut laporan harta kekayaan penyelenggaraan negara (LHKPN) jumlah kekayaan ayah Mario mencapai Rp56 miliar dan tak punya utang. Namun, KPK menilai jumlah kekayaan tersebut tak sesuai dengan profil Rafael.

Rafael juga diduga menerima gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Terkait kasus ini, KPK menetapkan dia sebagai tersangka kasus dugaan TPPU.

Cnnindonesia