Ukraina dan Rusia sering kali berbeda klaim tentang insiden yang melibatkan alutsistanya Gan, dan baru-baru ini perang klaim keberhasilan kembali menggema. Perbedaan klaim terjadi saat serangan menggunakan drone laut (USV) yang dilakukan Ukraina pada 24 Mei 2023 lalu. Pada tanggal tersebut Ukraina mengirim drone laut untuk menyerang kapal intelijen Rusia bernama Ivan Khurs yang beroperasi di Laut Hitam.

Menurut laporan Kementerian Pertahanan Rusia, ada 3 drone laut yang menyerang kapal tersebut, tetapi ketiganya berhasil dihancurkan memakai tembakan senapan mesin berat 14,5 mm yang terpasang di dek kapal. Lembaga tersebut mengatakan kapal masih dapat beroperasi dengan baik. Menurut kementerian tersebut serangan dilakukan pukul 05.30 pagi, sekitar 145 km timur laut Selat Bosphorus Turki.

Kementerian Pertahanan Rusia juga memposting video penghancuran drone laut tersebut, tetapi durasi videonya sangat singkat. Sampai saat ini video tersebut belum bisa diverifikasi kebenarannya Gan. Untuk videonya ada di bawah.




Sementara itu pada 25 Mei 2023, saluran Telegram Ukraina bernama Orestokrasi memposting video di mana sebuah USV mendekat ke arah sebuah kapal Rusia yang kemungkinan adalah Ivan Khurs. Video berdurasi 15 detik itu menunjukkan drone laut dengan cepat mendekati kapal perang Rusia, tapi saat hendak mendekati buritan kapal, video rekaman itu terputus. Video ini juga masih belum bisa diverifikasi kebenarannya Gan.

Entah apa yang terjadi pada drone tersebut, tapi dari video yang diunggah, setidaknya satu drone berhasil lolos dan mendekati kapal Rusia. Kemungkinan memang ada kerusakan, meski tidak signifikan. Tetapi Rusia tidak mengakuinya.

Pengamatan lain dari video yang baru beredar bahwa, nama kapal tampaknya telah dihapus dari bagian belakang lambung. Ini bukan hal yang aneh bagi kapal Rusia yang beroperasi di Laut Hitam sejak dimulainya invasi skala penuh. Korvet Buyan-M Class yang juga beroperasi di Laut Hitam, namanya juga ditutup cat selama pelayaran. Untuk video yang diduga sebuah drone laut menyerang kapal Ivan Kursh bisa dilihat di bawah.



Yang paling menarik dari insiden ini adalah lokasi yang diklaim dari serangan terhadap Ivan Khurs, sekitar 320 km dari garis pantai Ukraina terdekat, asalkan cerita Rusia dapat dipercaya. Hal itu menunjukkan bahwa, Ukraina telah mengoperasikan USV dengan jangkauan yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Kemungkinan lain adalah bahwa, Ukraina menggunakan semacam kapal induk khusus untuk meluncurkan drone pada jarak yang jauh, tetapi ini akan menjadi operasi yang rumit dan akan menimbulkan banyak risiko. Sejauh ini jenis USV yang digunakan untuk menyerang kapal Rusia juga masih belum diketahui.



Target yang diserang merupakan kapal intelijen, kuat dugaan target dipilih karena punya senjata yang tidak terlalu kuat seperti kapal perang sejenis korvet atau frigat. Tetapi, meski bukan kapal kombatan utama, Ivan Khurs sebenarnya telah dilengkapi persenjataan untuk pertahanan diri yang cukup komplit Gan.

Kapal dilengkapi 4 senapan mesin KPVT 14,5mm, juga memiliki enam peluncur rudal permukaan ke udara 9K38 Igla, dilengkapi dengan 32 rudal 9M39 untuk pertahanan terhadap pesawat sayap tetap dan helikopter. Seandainya Ukraina adalah pelaku dari operasi serangan ini, itu menandakan level baru kemampuan kendaraan permukaan tak berawak atau setidaknya kerumitan operasional, mengingat jaraknya yang cukup jauh.

Serangan memakai drone laut oleh Ukraina pertama kali terjadi pada September sampai Oktober 2022 lalu, waktu itu beberapa drone menyerang markas armada Laut Hitam di Sevastopol. Beberapa analis pertahanan mengatakan serangan itu menggunakan perahu pribadi yang dimodifikasi, perahu itu dibuat oleh Sea-Doo, perusahaan asal Kanada. Kemungkinan serangan baru-baru ini juga melibatkan jenis drone laut yang pernah digunakan menyerang Sevastopol.






Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas