• Beranda
  • ...
  • Gosip Nyok!
  • Gelombang Tinggalkan Dolar, Merambah Hingga Asia Tenggara! Saatnya Amerika Runtuh

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Gelombang Tinggalkan Dolar, Merambah Hingga Asia Tenggara! Saatnya Amerika Runtuh




Hi sobat kaskus,

Dolar AS tetap menjadi salah satu mata uang utama dan digunakan luas di pasar internasional.

Pada tahun 2014, BRICS mendirikan Bank Pembangunan BRICS (New Development Bank) sebagai alternatif untuk lembaga keuangan internasional yang ada, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Tujuan pendirian bank ini adalah untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek ekonomi di negara-negara anggotanya dengan menggunakan mata uang nasional mereka sendiri. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti BRICS secara menyeluruh meninggalkan dolar AS dalam perdagangan dan cadangan devisa mereka.

Namun menurut Anatoly Aksakov dirinya mengatakan, BRICS sedang berupaya menciptakan mata uang alternatif yang akan menghilangkan peran dolar AS dalam perdagangan global mereka.



Pada akhirnya, keputusan suatu negara atau kelompok negara untuk meninggalkan dolar AS atau mengurangi ketergantungan pada mata uang tersebut merupakan keputusan yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk stabilitas ekonomi, kebijakan moneter, politik internasional, dan hubungan bilateral dengan Amerika Serikat.

Atas banyaknya negara yang mulai berfikir ulang rencananya ASEAN juga akan mengikuti hal tersebut, walau hal ini baru sebatas wacana. Namun sudah ada pembahasan agar pemimpin Negara ASEAN sepakat Transaksi Mata Uang Lokal masing-masing negara atau Local Currency Transaction (LCT).

Hal ini disampaikan pada KTT ASEAN 2023 yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada pada 10-11 Mei 2023.

Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan suatu negara untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, seperti:



Keinginan untuk diversifikasi mata uang: Beberapa negara mungkin memilih untuk mengurangi risiko yang terkait dengan terlalu banyak bergantung pada satu mata uang tunggal, yaitu dolar AS. Mereka dapat memilih untuk meningkatkan alokasi cadangan devisa mereka dalam mata uang lain, seperti euro, yen Jepang, atau yuan China.

Ketegangan politik dan sanksi ekonomi: Beberapa negara yang berada dalam konflik atau perselisihan dengan Amerika Serikat mungkin memilih untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS untuk menghindari pengaruh ekonomi yang mungkin dihasilkan dari sanksi atau tekanan politik.

Pembangunan infrastruktur keuangan regional: Beberapa negara atau kelompok negara dapat merencanakan untuk memperkuat integrasi ekonomi regional mereka dengan mendirikan lembaga keuangan baru, seperti bank pembangunan regional atau sistem pembayaran alternatif, yang mungkin dapat mengurangi kebutuhan mereka terhadap dolar AS.

Meskipun ada beberapa contoh negara yang berupaya mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam beberapa tahun terakhir, dolar AS tetap menjadi mata uang dominan dalam perdagangan internasional dan cadangan devisa global. Keputusan negara untuk meninggalkan dolar AS atau mengurangi ketergantungan mereka pada mata uang itu sendiri dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor kompleks yang melibatkan pertimbangan politik, ekonomi, dan keamanan.

Konten Sensitif


Kalau semua negara meninggalkan dolar lantas apa yang akan terjadi?

Jika banyak negara secara tiba-tiba meninggalkan dolar AS, itu akan memiliki dampak serius pada ekonomi AS, tetapi tidak secara langsung menyebabkan runtuhnya ekonomi AS. Dolar AS adalah mata uang dominan dalam sistem keuangan global, dan statusnya sebagai mata uang cadangan internasional memberikan keuntungan ekonomi bagi Amerika Serikat.

Namun, jika banyak negara meninggalkan dolar AS, ini dapat menyebabkan beberapa masalah ekonomi yang signifikan bagi AS, seperti:

Depresiasi Nilai Dolar: Jika banyak negara meninggalkan dolar, permintaan terhadap mata uang tersebut akan menurun, yang kemungkinan akan menyebabkan depresiasi nilai dolar. Ini akan membuat impor menjadi lebih mahal dan meningkatkan tekanan inflasi di AS.



Meningkatnya Suku Bunga: Jika banyak negara yang memegang utang AS berpindah ke mata uang lain, ini akan meningkatkan risiko kredit AS. Untuk menarik investor, AS mungkin harus menawarkan suku bunga yang lebih tinggi pada obligasi pemerintahnya. Kenaikan suku bunga dapat menyebabkan beban bunga yang lebih tinggi bagi AS dan mempengaruhi sektor rumah tangga dan bisnis.

Defisit Anggaran: AS memiliki defisit anggaran yang signifikan dan bergantung pada investor internasional untuk membiayainya dengan membeli obligasi pemerintah. Jika negara-negara tersebut meninggalkan dolar, akan lebih sulit bagi AS untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk membiayai defisit anggaran tersebut.

Investasi dan Pasar Modal: Jika banyak negara meninggalkan dolar, investor internasional mungkin akan memindahkan investasinya dari pasar modal AS ke tempat lain yang dianggap lebih stabil. Hal ini dapat mengurangi likuiditas dan investasi dalam ekonomi AS.

Meskipun dampak tersebut akan menjadi tantangan serius bagi ekonomi AS, tidak mungkin menyebabkan runtuhnya ekonomi secara langsung. AS memiliki kekuatan ekonomi yang kuat, lembaga keuangan yang stabil, dan kemampuan untuk mengadopsi kebijakan yang relevan dalam situasi yang sulit, tapi mungkin agan punya persepsi yang berbeda.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2, 3
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star










fredielogan14
budhie
cor7
cor7 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
4.1K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Gosip Nyok!
Gosip Nyok!KASKUS Official
34KThread24.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.