Sumber Gambar

Thread ini telah direvisi dan ditinjau ulang.

Beberapa kata dan paragraf telah dirubah menjadi lebih baik demi kenyamanan bersama.



Pondok pesantren merupakan salah satu tempat pendidikan yang mengajarkan mengenai agama Islam lebih dari sekedar pengajian atau sekolah biasa. Anak-anak banyak menaruh harapan ke pada Pesantren kepercayaan mereka untuk membuat anaknya menjadi anak yang paham akan ilmu agama dan memiliki akhlak serta budi yang baik.

Ada banyak sekali pesantren dia Indonesia yang kerap jadi tujuan untuk seorang anak menuntut ilmu. Biasanya dinilai dari bagaimana pesantren itu berkembang, bagaimana lulusan pesantren itu juga bagaimana kelengkapan sarana di pesantren tersebut. Sehingga para orang tua sangat selektif dalam menentukan ke mana mereka akan memasukkan anak.

Hal serupa juga baru-baru ini telah ditegaskan oleh salah satu ustad ternama di tanah air yaitu Ustad Abdul Somad atau akrab disapa UAS. Ia menegaskan kepada para jama’ahnya supaya memilih pesantren tidak berdasarkan bangunan megahnya. Tetapi dengan menilai apa yang diajarkan di pesantren tersebut.


Sumber Gambar

Hal itu didasari karena beredarnya sebuah video yang diketahui berada di Pondok Pesantren Al-Zaytun. Karena menurut UAS, Pesantren yang sudah lama berdiri itu mengajarkan aliran sesat. Pimpinan pesantren yakni Panji Gumilang dituding mengajarkan salam Yahudi kepada para santrinya di pondok pesantren. Inilah yang memicu kemarahan UAS.

Dalam video, Panji Gumilang mengajak santrinya mempraktikkan salam tersebut. Saking kesalnya, UAS bahkan memberi cap “Antek Y4hudi”kepada Panji Gumilang. Ia juga menyebut kalau orang itu sudah sepantasnya ditangkap saja. Namun yang mengudang pertanyaan TS, apakah mengajarkan ajaran seperti ini melanggar hukum?

Setelah TS telusuri, tidak ada sumber yang menyatakan bahwa penyebaran ajaran yang identik dengan Israel ini di Indonesia melanggar undang-undang. Tapi yang menjadi kesalahan di sini adalah, mengapa mengajarkan ajaran ini di pondok pesantren yang jadi tempat pendidikan Islam? Ini yang tidak sesuai dengan tempatnya dan mungkin dapat membuat resah oramg lain.


Sumber Gambar

Mungkin, bisa saja Ponpes ini ditegur kemudian dievaluasi oleh Kemenag supaya tidak mengundang kegaduhan. Memang sejak beberapa minggu lalu ponpes ini memang agak lain. Pernah juga mereka menggelar salat yang posisi shaf-nya berjarak dengan sebuah kursi di sampingnya. Dari situ saja sudah banyak pertanyaan, kini muncul lagi salam kontroversial.

Sekedar info, ajaran ini sendiri walau tidak menjadi agama resmi tapi keberadaannya di Indonesia juga dilindungi layaknya kepercayaan lain. Ajaran ini sama halnya seperti kepercayaan lain seperti contohnya Taoisme yang meski bukan agama resmi tapi tetap dihargai keberadaannya. Karena memang di negara ini kita memiliki kebebasan untuk beragama.

Jadi tidak salah jika menganggap agama ini sebagai salah satu keyakinan kita karena tidak ada larangannya sama sekali. Hanya saja seharusnya, jika ingin mengajarkan ajaran ini maka perlu memiliki tempat atau wadahnya sendiri. Tidak dengan menumpang mencampurnya dengan pendidikan agama lain yang jelas di luar konteks.


Sumber Gambar

Akibat simbol agama ini, para ulama kabarnya sepakat bahwa ponpes ini murtad. Simbol-simbol agama ini di Indonesia memang menjadi hal yang sensitif. Sentimen negatif terhadap ajaran inj di Indonesia masih cukup tinggi, jadi perlu lebih berhati-hati untuk memberikan edukasi terkait kepercayaan yang satu ini. Apalagi sampai mencapurnya ke dalam agama Islam seperti yang dilakukan oleh Ponpes Al-Zaytun ini.

Jadi, Ponpes Al-Zaytun sendiri perlu dievaluasi kembali oleh Kemenag. Kalau memang jelas ada yang tidak sesuai tapi mengatasnamakan suatu agama tertentu, mungkin bisa ditindaklanjuti. Karena kalau didiamkan berpotensi memicu kegaduhan di kelompok beragama.



Kalau menurut kalian, salahkan melakukan salam Yahudi?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi