Sumber Gambar

Air merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan kita. Banyak yang bahkan berkata bahwa air merupakan sumber kehidupan kita. Hal itu ada benarnya mengingat kita sangat bergantung dengan air. Ada banyak manfaat dari air yang dapat membantu kehidupan kita sehari-hari. Tak heran jika semua orang membutuhkan air.

Penggunaan air sendiri beragam. Bisa untuk minum, mandi atau membersihkan barang-barang lainnya. Sebagai sumber daya yang kerap dianggap tak terbatas, banyak yang kemudian menggunakan air seenaknya. Karena merasa air akan didaur ulang dengan alam. Meski begitu, kita harus tetap menghargai air dan tidak membuang-buangnya.

Jangan seperti yang terjadi di negara tetangga kita Malaysia, di mana terjadi krisis air di sana. Dalam video yang beredar di sosial media, terlihat banyak orang Malaysia yang berebut mengambil air di supermarket. Sampai-sampai stok air pun kosong di supermarket tersebut usai diborong oleh warga yang datang beramai-ramai.


Sumber Gambar

Di Malaysia sendiri memang sedang terancam dengan adanya isu krisis air dan kekeringan. Hal ini diakibatkan oleh gangguan pada sistem Sungai Muda yang berdampak pada kurangnya air bersih di kawasan sekitar sungai tersebut. Khususnya pada daerah Penang dan Kedahan. Banyak dari bendungan yang pada akhirnya tidak terisi oleh air.

Kejadian ini kemudian diabadikan oleh seseorang yang kemudian meng-upload-nya di TikTok. Banyak yang kemudian menyebut fenomena ini sebagai panic buying, di mana para warga berebut dan buru-buru menghabiskan semua stok air di supermarket tanpa pikir panjang. Hal ini seperti yang pernah terjadi di Indonesia pada masa awal pandemi.

Kepanikan yang terjadi menurut TS sangat wajar. Pemicunya adalah himbauan dari salah satu pejabat di sana yang menyebut bahwa stok air di Penang hanya cukup untuk 120 hari saja. Niatnya sih bagus supaya orang menghemat air, tapi dampaknya ternyata jauh dari pada itu. Warga panik dan akhirnya berebut untuk membeli air di supermarket.


Sumber Gambar

Apa dampak dari panic buying ini?
Mungkin dampak yang bisa dihasilkan nantinya adalah tingginya harga air mineral. Akibat kelangkaan air yang diborong banyak orang, memungkinkan harganya menjadi semakin tinggi. Karena banyaknya orang yang panic dan mencari-cari air bersih. Apalagi jika warganya tidak bisa menghemat penggunaan air mereka.

Hal ini juga bisa saja menyebar ke daerah lain apabila tidak terkendali. Orang-orang dari daerah terdampak bisa mencari sumber air ke daerah lain dan menciptakan fenomena yang sama di mana-mana. Mungkin aksi borong memborong mungkin akan terjadi di mana-mana. Untuk itu, penting bagi pemerintah setempat untuk mengendalikan situasi dan menenangkan warganya.


Sumber Gambar

Apalagi pada beberapa tahun ke depan, bumi kita khususnya di bagian dekat dengan khatulistiwa akan mengalami musim kemarau panjang. Panas bumi akan semakin meningkat hingga 2026 nanti dan kekeringan bisa terjadi di beberapa daerah. Jadi perlunya antisipasi sejak saat ini untuk menghemat penggunaan air.

Indonesia juga tidak boleh santai menghadapi musim kemarau dan juga El Nino yang akan terjadi di tahun ini hingga tahun-tahun mendatang. Menjaga dan menghemat penggunaan air dari sekarang bisa jadi satu langkah bijak dalam menghadapi kemarau panjang. Mungkin akan terasa sangat panas, tapi bukan berarti kita harus mandi setiap saat dan membuang air seenaknya ya.



Menurut kalian, apakah Indonesia akan mengalami hal serupa di musim kemarau tahun ini?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi