c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Culture Of Fear, Yang Dilakukan MUI Dan Kelompok 212




Hi sobat kaskus,

Menciptakan ketakutan pada seauatu dan menggerakkan massa untuk mendukung apa yang mereka tidak sukai agar sama-sama menjadi kesatuan buat membenci sesuatu hal, saat ini hal tersebut akan selalu terus terjadi terlebih pada organisasi atau kelompok agamis di bumi pertiwi.

Mereka menciptakan culture of fear, nah yuk kita bahas apa sih hal ini sebenarnya.

Culture of fear, atau budaya ketakutan, merujuk pada lingkungan atau kondisi sosial di mana rasa takut, kecemasan, atau ancaman menjadi ciri dominan dalam cara orang berinteraksi, berperilaku, atau berpikir. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan situasi di mana ada penekanan yang kuat terhadap rasa takut sebagai alat pengendalian, pengaruh, atau penguasaan.

Konten Sensitif


Dalam budaya ketakutan, individu-individu merasa terancam dan khawatir akan konsekuensi negatif yang mungkin mereka hadapi jika mereka tidak mematuhi aturan, norma, atau tuntutan yang ditetapkan. Budaya ketakutan dapat muncul dalam berbagai konteks, seperti tempat kerja, lembaga pendidikan, masyarakat, atau bahkan dalam hubungan pribadi.

Terkadang, budaya ketakutan dapat dibentuk oleh pemimpin, organisasi, atau pemerintahan yang menggunakan rasa takut sebagai sarana untuk mengendalikan dan memanipulasi orang-orang. Ini bisa melibatkan ancaman hukuman, penghukuman sosial, atau ketidakpastian mengenai masa depan.

Dalam budaya ketakutan, orang cenderung merasa terhambat dalam berbicara terbuka, mengungkapkan opini yang berbeda, atau mengambil risiko yang memungkinkan pertumbuhan atau perubahan positif. Rasa takut yang terus-menerus dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis individu, mengurangi kepercayaan, menghambat inovasi, dan menghambat kemajuan sosial.



Penting untuk diwaspadai terhadap budaya ketakutan dan bekerja menuju lingkungan yang lebih inklusif, transparan, dan memberdayakan. Ini melibatkan mempromosikan keberanian dalam berbicara, mendengarkan perspektif yang berbeda, dan menciptakan ruang yang aman bagi individu untuk mengemukakan ide-ide dan kekhawatiran mereka tanpa rasa takut akan konsekuensi negatif.

Kalau dulu pemerintah kolonial Belanda menciptakan hal tersebut dan disusul oleh pemerintahan orde baru, kini hal-hal seperti itu diciptakan oleh sekelompok orang yang menamakan dirinya 212 atau organisasi agamis dengan nama MUI contohnya pada konser Coldplay saat ini yang sedang viral.



Coldplay adalah sebuah band musik yang terkenal di dunia dan memiliki penggemar yang luas. Mereka telah menunjukkan dukungan terhadap komunitas LGBT dalam beberapa kesempatan. Salah satu contohnya adalah saat mereka mengadakan konser di Argentina pada tahun 2017, di mana mereka memasang bendera LGBT di panggung sebagai bentuk solidaritas.

Selain itu, vokalis Coldplay, Chris Martin, juga telah mengekspresikan dukungan dan pemahaman terhadap isu-isu LGBT. Dia telah menyatakan bahwa semua orang harus memiliki hak yang sama tanpa memandang orientasi seksual mereka, dan bahwa setiap bentuk diskriminasi terhadap komunitas LGBT adalah tidak benar.

Meskipun Coldplay telah menunjukkan dukungan mereka terhadap LGBT, penting untuk diingat bahwa pandangan individu anggota band mungkin berbeda. Namun, band secara keseluruhan telah mengambil sikap inklusif dan menyuarakan dukungan mereka terhadap kesetaraan dan keberagaman.



Tentunya MUI harus bersih-bersih dulu di organisasinya karena terbukti ada LGBT di tempat mereka bernaung, masih ingat kasus Ketua KPU Banjarmasin yang juga Anggota Fatwa MUI Banjarmasin, Gusti Makmur yang akhirnya dipecat. Pangkalnya dia kerap mencabuli sesama jenis yang masih remaja/kurang dari 18 tahun.

Setidaknya, inilah ketakutan-ketakutan yang digaungkan seakan sesuatu itu akan membawa dampak besar bagi seluruh umat manusia. Tak heran kisah-kisah kaum Sodom menjadi cerita untuk menghindari LGBT, tapi faktanya kaum tersebut tetap ada hingga sekarang, dan di masa modern tidak ada lagi suatu kota yang dihancurkan oleh alam akibat perbuatan LGBT.

Ini tentu menjadi pertanyaan besar bagi umat manusia, yang ditakuti itu harusnya siapa? Karena perang dunia sudah di depan mata, perang ekonomi, perdagangan hingga ilmu pengetahuan dan teknologi dunia semakin gencar dilakukan oleh banyak negara.



Apa tanggapan GanSis dalam kasus seperti ini?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2, 3, 4
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star










sukhoipakfa
terbitcomyt
bukhorigan
bukhorigan dan 17 lainnya memberi reputasi
18
5.9K
105
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.