Menerbangkan pesawat tempur bukan perkara mudah Gan, meski sang pilot seorang yang sudah berpangalaman, terkadang ia pun tak luput dari kemalangan. Pada 15 Mei lalu misalnya sebuah F-15Dmilik USAF nyemplung di saluran irigasi saat hendak mendarat, untungnya pilot selamat dan pesawat masih utuh. Tak berselang lama, giliran pesawat tempur milik Spanyol yang juga mengalami kecelakaan.

Pesawat yang dimaksud adalah EF-18 Hornet yang jatuh pada 20 Mei 2023 di Pangkalan Udara Zaragoza saat sedang melakukan latihan untuk tampil dalam sebuah pertunjukan udara, dalam beberapa video yang beredar di media sosial, setelah melakukan beberapa manuver; pesawat kehilangan kendali dan jatuh menghantam tanah. Sang pilot berhasil menyelamatkan diri tepat sebelum pesawatnya menghantam tanah.

Sementara itu, Angkatan Udara Spanyol mengonfirmasi EF-18 adalah salah satu jet dari Wing ke-15, yang mengoperasikan beberapa skuadron Hornet di Pangkalan Udara Zaragoza. Sang pilot dilaporkan mengalami cidera ringan pada kakinya setelah melontarkan diri pada ketinggian rendah. EF-18 Hornet dikonfirmasi total lost, pasalnya jet ini meledak setelah menghantam tanah.



Sekilas tentang EF-18 Hornet, menurut artikel TheDrive.com, saat ini Spanyol mengoperasikan sekitar 90 unit EF-18 Hornet. Huruf "E" merupakan akronim dari Espana (Spanyol). Masih dari artikel yang sama, melalui Project Hawk, Spanyol ingin mengganti 20 unit armada Hornet yang paling tua dengan 20 unit Eurofighter Typhoon Tranche 3 yang sudah dilengkapi radar AESA Captor-E Mk 1.

Selain Hornet, Angkatan Udara Spanyol juga memiliki 73 Eurofighter Typhoon yang terdiri dari 59 kursi tunggal dan 14 kursi ganda. Tiga di antaranya telah hilang dalam kecelakaan, tetapi 70 sisanya masih aktif, membentuk armada jet cepat bersama pesawat tempur multiperan EF-18 Hornet yang dipasok AS. EF-18 digunakan untuk menjaga Kepulauan Canary, sebuah kepulauan di Spanyol yang terletak di Samudra Atlantik, sebelah barat Maroko. Meskipun mereka memiliki kemampuan multiperan, Hornet terutama digunakan untuk pertahanan udara.

Total 72 unit EF-18 dikirm langsung dari Pabrik McDonnel Douglas mulai 1985 sampai 1990, pada akhir 1995 Spanyol membeli 24 unit F/A-18A/B Hornet surplus US Navy, menjadikan total keseluruhan menjadi 96 unit (6 unit hilang saat kecelakaan). Sebagai gambaran bagi Agan, F/A-18A/B/C/D sudah pensiun dari dinas US Navy dan USMC; jadi kemungkinan EF-18 Hornet Spanyol memang harus segera diganti guna mengurangi inisiden kecelakaan. Mengingat umur pesawat yang tak lagi muda.








Referensi Tulisan: TheDrive.com& planencyclopedia.com
Sumber Foto: sudah tertera