Ahhh...Mortal Kombat. Salah satu franchise fighting game ternama di dunia gaming sampai saat ini. Ngomongin soal Mortal Kombat, belum lama ini NetherRealm Studios bersama Warner Bros Games mengumumkan seri terbaru dari franchise mereka yang diberi nama Mortal Kombat 1 yang rencananya rilis tanggal 19 September 2023 untuk PlayStation 5, Xbox Series X/S, Nintendo Switch dan PC via Steam. Dari cuplikan trailer yang dibagikan di YouTube dan sosial media resmi mereka, Mortal Kombat 1 menampilkan sejumlah karakter lama nan ikonik mereka, sebut saja Scorpion, Sub Zero, Kitana, Mileena, Kung Lao, Raiden, Shang Tsung dan Liu Kang Sang Dewa Api. Buat yang belum tahu kenapa Liu Kang sekarang disebut sebagai Dewa Api, itu karena ceritanya melanjutkan alur cerita game sebelumnya, yaitu Mortal Kombat 11. Sebetulnya Ane gak akan ngebahas soal detail dari game barunya Mortal Kombat yang satu ini. Malah Ane mau ngajak kalian buat diskusi soal alur cerita franchise Mortal Kombat sejauh ini.



Buat Ane yang udah ngikutin franchise ini dari zamannya Mortal Kombat 4, satu hal yang menurut Ane jadi ciri khas alur cerita Mortal Kombat adalah twisted ending nya. Apa artinya? Selama ini akhir cerita dari seri Mortal Kombatbiasanya akhirannya bagus alias good ending, tapi selalu diselipin elemen dari bad ending yang bakalan jadi jembatan buat lanjutan cerita di game selanjutnya. Cuman, ciri khas ending yang seperti itu gak berlaku di 3 game Mortal Kombat yang rilis di konsol PlayStation 2, Mortal Kombat: Deadly Alliance, Mortal Kombat: Deception dan Mortal Kombat:Armageddon. Sejauh ini, cuma Mortal Kombat: Armageddon yang ngambil akhiran bad ending buat menjembatani ceritanya dengan game Mortal Kombat 9, yang sekaligus jadi reboot pertama dari franchise Mortal Kombat.



Secara alur cerita, di akhiran ceritanya Mortal Kombat: Deadly Alliance, banyak petarung yang mati selama berjalannya turnamen. Tersisa Raiden, Shang Tsung dan Quan Chi yang bertarung 2 lawan 1. Di saat Raiden melemah akibat pertempuran itu, Shang Tsung dan Quan Chi saling mengkhianati satu sama lain karena perbedaan visi mereka. Di tengah perkelahian, penguasa lama dari dunia Outworld, yaitu Onagabangkit dan mengacaukan segalanya. Shang Tsung, Quan Chi dan Raiden pun bahu membahu untuk menghentikan Sang Raja Naga, sampai puncaknya Raiden melepaskan kekuatan pamungkasnya untuk menghentikan Onaga. Namun usaahanya masih gagal. Disinilah alur cerita Mortal Kombat: Deception dimulai.



Di game Mortal Kombat: Deception, ceritanya berfokus pada Shujinko, seorang petarung dari Bumi yang selama bertahun-tahun mengumpulkan 6 pecahan artefak kuno yang bernama Kamidoguatas suruhan sebuah entitas bernama Damashi. Nah ternyata, semua suruhan Damashi ini adalah akal-akalannya Onaga untuk bisa mendapatkan semua potongan Kamidogu agar bisa memulihkan kekuatannya. Semua perbuatan Shujinko ini mendapat perhatian dari Raiden yang kini jiwanya menjadi “korup” akibat kekuatan jahatnya Onaga. Di samping itu, kekesalan Raiden pada para Dewa Sepuh alias Elder God yang enggan menolong Raiden pasca kematian Liu Kang di cerita Mortal Kombat: Deadly Alliance juga menjadi penyebab dari korup nya Raiden. Raiden yang semula adalah seorang Dewa Petir yang bijak kini berubah menjadi Dewa Petir yang sadis dan akan menghabisi siapa saja yang berani macam-macam dengan Bumi. Raiden pun membantu Shujinko dalam upaya balas dendamnya kepada Onaga, sambil mengumpulkan kembali para petarung baik yang masih hidup maupun yang sudah mati untuk mempersiapkan pertarungan besar yang menjadi inti cerita Mortal Kombat: Armageddon. Sayangnya, dari semua upaya Raiden untuk menghidupkan petarung terbaiknya yang sudah mati, hanya Liu Kang saja yang hasilnya tidak sempurna. Dan hasilnya bisa kita lihat di game Mortal Kombat: Deception dan Mortal Kombat: Armageddon dimana Liu Kang ditampilkan sebagai sesosok zombie. Bagi Raiden, Liu Kang adalah “alat” yang sempurna untuk membalas siapa saja yang sudah berani mengancam keberlangsungan hidup umat manusia di muka Bumi. Sebagian besar inti ceritanya Mortal Kombat: Deception menurut Ane cuma sebatas masa persiapan aja sebelum turnamen Mortal Kombat: Armageddon dimulai.



Nah, di alur cerita Mortal Kombat: Armageddon, Dewi Delia dan Dewa Argus sudah memprediksi jauh-jauh hari bahwa akan ada satu masa dimana akan ada banyak sekali petarung dari berbagai dunia yang akan saling bertarung satu sama lain dan memicu kehancuran alam semesta. Untuk mencegah itu, pasangan Dewa-Dewi itu menciptakan sesosok makhluk elemental bernama Blaze untuk mengawasi dunia dari ancaman kehancuran semesta. Tak hanya itu, mereka juga mempersiapkan anak kembar mereka, yakni Daegon dan Taven yang diharapkan sebagai sosok pahlawan yang dapat mencegah terjadinya kehancuran semesta jika saatnya tiba. Selama bertahun-tahun, Daegon dan Taven tertidur di dalam sebuah Gua yang masing-masing dijaga oleh seekor Naga, Orin (seekor Naga Emas yang ditugaskan untuk menjaga Taven), dan Caro (seekor Naga Merah yang ditugaskan untuk menjaga Daegon). Sayangnya, Daegon terbangun lebih dulu dan malah membuat berbagai macam kekacauan di muka Bumi, salah satunya mendirikan sebuah organisasi kriminal bernama Red Dragon Clan. Taven akhirnya terbangun dan berusaha untuk menghentikan sang Kakak, yaitu Daegon. Singkat cerita, Taven berhasil berhadapan dengan Daegon dan mengalahkannya. Namun pada saat turnamen Armageddon terjadi, Taven gagal menghentikan kehancuran alam semesta usai Shao Kahn keluar sebagai pemenang dengan mengalahkan Blaze dan menyedot semua kekuatannya yang Maha Dahsyat. Inilah yang menjadi jembatan cerita menuju game Mortal Kombat 9 dimana Raiden yang sudah sekarat mengirmkan pesan kepada dirinya di masa lalu untuk mencegah kehancuran alam semesta terjadi lagi.



Masuk ke Mortal Kombat 9, secara garis besar game ini mengubah beberapa elemen alur cerita dari trilogi original Mortal Kombat 1-3. Di alur cerita original, Liu Kang berhasil menjadi juara turnamen sebanyak 4 kali berturut-turut (ini mengambil cerita Mortal Kombat 1-4) sebelum tewas terbunuh oleh Shang Tsung di awal cerita Mortal Kombat: Deadly Alliance. Sedangkan di alur cerita baru, Liu Kang harus mati di tangan Raiden usai membangkang perintah Raiden untuk tidak membalas kematian rekan-rekannya yang mati di 2 turnamen sebelumnya. Liu Kang mati di akhir turnamen ketiga (alur cerita Mortal Kombat 3 di timeline original). Per timeline yang baru, cuma Johnny Cage dan Sonya Blade yang bertahan hingga akhir turnamen ketiga, sementara di timeline original semua petarung pilihannya Raiden seperti Liu Kang, Kung Lao, Johnny Cage, Sonya Blade, Jax Briggsdan lainnya justru masih selamat sebelum akhirnya benar-benar mati di akhir cerita Mortal Kombat: Armageddon.

Memasuki alur cerita Mortal Kombat X, secara garis besar alur ceritanya mengambil inti cerita dari Mortal Kombat 4 dan Mortal Kombat: Deadly Alliance, dimana Shinnok Sang Dewa Sepuh yang Jahat dibebaskan dari Netherrealm oleh Quan Chi untuk berusaha menguasai Bumi. Ada beberapa perbedaan yang sangat signifikan dari timeline original dengan yang baru disini. Kalo patokannya sama Mortal Kombat 4, Mortal Kombat X sama-sama nampilin Shinnok sebagai bos terakhir, terus sama-sama ngenalin Fujin Sang Dewa Angin untuk pertama kalinya. Selain itu, kedua game tersebut juga sama-sama ngenalin beberapa karakter baru lainnya, bedanya kalo di Mortal Kombat 4 beberapa karakter baru yang ditampilkan sebagiannya gak begitu punya pengaruh yang besar sama alur ceritanya, misalnya Kai, Jarek, Reiko dan Tanya. Sementara di Mortal Kombat X adalah kebalikannya. Beberapa karakter baru yang ditampilkan punya andil yang besar terhadap jalan ceritanya, mulai dari Cassie Cage, Jacqui Briggs, Takeda Takahashi, Kung Jin, D’Vorah, Kotal Kahn dan Erron Black. Sama kayak Mortal Kombat 9, ada nasib karakter yang dirubah sama tim developer di timeline yang baru ini. Dan yang paling signifikan menurut Ane adalah Quan Chi dan Shinnok. Quan Chi di timeline baru sayangnya punya umur yang lebih pendek dibanding di timeline original. Belum lagi Dia mati dipenggal sama Scorpion di pertengahan cerita. Sementara Shinnok malah jadi lebih OP ketimbang di timeline original. Gimana nggak? Mendekati klimaks cerita, Shinnok seorang diri berhasil merusak inti kehidupan di Bumi yang dinamakan Jinsei. Udah begitu, Dia berhasil mengirimkan pasukannya untuk menginvasi Bumi secara total dan berhasil merepotkan para jagoan Bumi dan Raiden. Meski pada akhirnya, Shinnok berhasil kalah dari tangan para jagoan dan Jinsei berhasil disucikan kembali oleh Raiden, walau konsekuensinya Raiden harus jadi korup untuk kedua kalinya.

Soal kaitan alur cerita Mortal Kombat X dengan Mortal Kombat: Deadly Alliance, yang Ane perhatiin disini ada 2 hal. Pertama kemunculan perdana Kenshi, Bo Rai Cho dan Li Mei. Kenshi sebagai salah satu pejuang terbaiknya Raiden sama-sama punya peran yang penting dalam upaya mempertahankan Bumi dari invasi dunia luar. Tapi kalo menurut Ane, peran Kenshi jadi jauh lebih penting di timeline baru karena Dia juga berperan sebagai mentor dan Ayah Kandung dari Takeda Takahashi. Kalau Bo Rai Cho, peran Dia masih sama, ikut bantuin Raiden buat jagain Bumi sekaligus ngewakilin muridnya yang udah mati, Liu Kang dan Kung Lao. Nah kalau Li Mei malah di downgrade perannya di timeline baru. Kalo di timeline original, perannya cukup vital karena Dia harus ikut turnamen Mortal Kombat buat ngebebasin saudara dan keluarganya dari perbudakan bangsa Outworld, meski nyawa yang jadi taruhannya. Sementara di timeline baru...ngapain ya Dia? Cuma jadi karakter sampingan doang sih, tugasnya cuma jadi mata-mata buat pasukan militernya Bumi. Nah, kalo persoalan nomor dua, yaitu soal Aliansi Kematiannya para penjahat. Di timeline lama, Quan Chi sama Shang Tsung yang bikin aliansi baru buat lawan jagoannya Bumi, sementara di timeline baru, beuhhh...Shinnok solo karier Boss...Emang sih awalnya Shinnok dibantu sama Quan Chi dengan membangkitkan para Revenant, yaitu versi jahat dari petarung yang tewas di akhir cerita Mortal Kombat 9. Tapi setelah Quan Chi mati, Shinnok yang membangun aliansinya sendiri. Apa itu Onaga? Gak butuh lah Raja Naga gak guna kayak gitu.



Sekarang kita masuk ke Mortal Kombat 11. Dengan korup nya Raiden, Ia membunuh Shinnok dengan memenggal kepalanya dan memberikan ancaman kepada penguasa Netherrealm, yaitu Revenant Liu Kang, Kung Lao dan Kitana untuk tidak macam-macam dengan Bumi. Merasa tertantang, Liu Kang memimpin pasukan dari Neraka untuk menyerang Bumi. Beruntung usahanya berhasil digagalkan, meski nyawa Sonya Blade yang jadi taruhannya karena Dia harus mengorbankan diri untuk menghancurkan istana Neraka milik Liu Kang dan kawan-kawan. Dan datanglah Kronika, Sang Titan Penguasa Waktu. Bermodalkan dendam kepada Raiden yang sudah membunuh anaknya (yaitu Shinnok), Kronika menawarkan bantuan kepada leluhur Netherrealm untuk kolaborasi. Turnamen pun digelar, dengan kekuatannya memanipulasi waktu, Kronika berhasill memanggil kembali para petarung dari masa lalu ke masa kini, membuat alur waktu menjadi kacau. Akibatnya, Raiden dari masa kini dihilangkan eksistensinya oleh Kronika, tapi justru Ia malah mendatangkan Raiden lain dari masa lalu. Singkat cerita, para jagoan Bumi berhasil berhadapan dengan para jagoannya Kronika. Karena turnamen kali ini memainkan alur waktu, jika versi masa lalu dari petarung itu mati, maka versi masa kini dari petarung itu akan ikut mati juga (salah satu contohnya adalah Kano). Untuk mengakali hal tersebut, pada saat 2 Liu Kang saling bertarung, Raiden menggunakan seluruh kekuatannya untuk menyatukan kedua versi Liu Kang dan terbentuklah Liu Kang Sang Dewa Api. Memanfaatkan kekuatan barunya, Liu Kang berhasil mengalahkan Kronika dan menjadi Pengatur Waktu yang baru.



Disinilah bagian twisted ending Mortal Kombat 11 bermula. Dalam upayanya untuk mengatur ulang waktu seperti sediakala, Liu Kang diinterupsi oleh kehadiran Shang Tsung, Fujin dan Nightwolf dari masa lalu. Shang Tsung bilang kalau syarat untuk bisa mengatur ulang waktu secara seutuhnya adalah dengan memakai mahkota Kronika yang saat itu sudah hancur pasca pertarungannya dengan Liu Kang. Shang Tsung meminta Liu Kang untuk membawanya kembali ke masa lalu untuk mengambil lagi mahkota itu. Emang bener sih itu mahkota diambil lagi, tapi Shang Tsung malah nge-prank karena Ia punya rencana jahatnya sendiri. Dengan bantuan mahkotanya Kronika, Shang Tsung bisa memundurkan waktu untuk mengembalikan wujudnya kembali saat Ia masih muda. Kemudian, Shang Tsung akan memanfaatkan kekuatan Kronika untuk membangun timeline-nya sendiri. Eits...tidak semudah itu...Liu Kang sebagai Dewa memang sudah tahu semuanya dan sengaja membiarkan Shang Tsung mencapai tujuannya. Dan disinilah pertarungan akhir dimulai.



Oke, karena Mortal Kombat 1 nampilin wujud Liu Kang sebagai Dewa Api, bisa aja ceritanya pakai yang good ending, dimana Liu Kang berhasil ngalahin Shang Tsung, hapus eksistensi Dia dari Bumi dan memulai timeline baru. Buat bagian twist ending-nya, di trailer ditunjukin kalau Shang Tsung balik lagi. Apakah ini adalah Shang Tsung yang muncul dari timeline yang lain? Atau ini adalah Shang Tsung yang sama dengan yang muncul di timeline Mortal Kombat 1original dengan versi yang beda? Kita nggak tahu, selebihnya kita tunggu di tanggal 19 September 2023 nanti.