Media VICE yang Dulu Populer Sekarang Diberitakan Bangkrut, Pentingnya Manajemen Perencanaan Keuangan namun Lebih Penting Lagi adalah Inovasi




Sumber Gambar Ilustrasi
Ini menurut saya sebuah media yang cukup bagus dalam menyampaikan pemberitaan, terakhir kali melihat VICE saat lagi heboh hebohnya tentang sepak terjang ISIS di Irak dan Suriah, mereka sedang meliput para sukarelawan tempur dari berbagai negara bergabung dengan gerilyawan Kurdi Peshmerga di Irak maupun milisi SDF di Suriah, video yang dirilis VICE cukup panjang namun sangat memuaskan untuk ditonton dan hampir semua pemberitaannya pun sangat mendetail.

Namun kini VICE diberitakan kolaps dan tak mampu bertahan lagi mengarungi kerasnya persaingan di dunia media online dan pada Senin kemarin manajemen VICE dikabarkan mengajukan kebangkrutannya serta penawaran penjualan bagi yang berminat mengakuisisi media tersebut dan sudah ada yang terdaftar jika sudah tidak ada tawaran yang lebih baik maka VICE dipastikan akan diambil oleh Fortress dan Soros.

Ada yang mau ikut meramaikan jadi pemilik VICE nggak nih orang Indonesia, media besar banget ini lho Gansist, bahkan sekitar tahun 2012-2015an saya lebih suka melihat pemberitaan dari media ini dibandingkan media internasional lain, perusahaan ini saat jayanya pernah bernilai 5,7 miliar dolar atau sekitar 85 triliun rupiah.

Ini yang cukup penting nih, sebagian besar media meningkatkan jumlah pembaca lewat jaringan media online semacam Facebook dan Instagram namun jutaan pembaca hadir tapi media tersebut tetap kesulitan meraih pundi pundi dolarnya sebab justru yang paling diuntungkan oleh iklan adalah platform tekhnologi utama.




Sumber Ilustrasi Gambar
Tidak perlu diungkapkan soal itu sih, karena bukan kapasitas saya namun soal kebangkrutan VICE itu menurut saya selain perusahaan itu harus memiliki kemampuan manajemen keuangan yang mumpuni juga tentang inovasi harus selalu update setiap saat agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan lain, tentang tidak untung sebab platform tekhnologi utama ya itu risiko agar pemberitaannya terus terlihat atau ibaratnya simbiosis mutualisme.

Inovasi pada dasarnya tetap yang paling utama, kebanyakan perusahaan kalah bersaing karena tetap kekeuh pada sistem dan dogma lamanya, contoh sebuah platform media tetap mempertahankan forum perbincangan (misal forum militer) padahal forum tersebut sebenarnya bikin tidak puas para warganet gegara peraturannya yang sangat tradisional, kolot yang menyebabkan netizen zaman sekarang yang berbeda pola pikirnya masuk ke forum tersebut bakal kemungkinan ke bloclist.

Nah sikap arogan itu yang bikin perusahaan dijauhi penggemarnya oleh ulah mereka yang mempunyai keputusan, dan tidak ada yang salah dan yang benar dalam hal ini karena semua juga mempertahankan keyakinannya, namun yang pasti zaman itu berubah dan kita harus mengikuti zaman atau kita akan ketinggalan zaman!

Bukan masalah platform yang telah sepi tapi peraturan forumnya saja yang salah bagi generasi zaman now, lha wong forum lain juga masih banyak pembacanya kok.


"narasi dan opini sendiri"


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan